Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham pengendali PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Arthakencana Rayatama membeli saham AKRA pada 9 Oktober 2023.
Mengutip keterbukaan informasi, ditulis Sabtu (14/10/2023), PT Arthakencana Rayatama menambah kepemilikan sahamnya di AKRA sebanyak 31.993.800 lembar saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.410 per saham. Transaksi tersebut merogoh kocek sebanyak Rp 45,11 miliar.
Baca Juga
"Tujuan transaksi adalah untuk investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu.
Advertisement
Sebelum transaksi, PT Arthakencana Rayatama menggenggam 11.991.784.600 lembar saham AKR Corporindo atau setara dengan 59,74 persen. Dengan demikian, PT Arthakencana Rayatama menggenggam saham AKRA sebanyak 12.023.778.400 atau 59,9 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 13 Oktober 2023, saham AKRA menguat 1,04 persen ke posisi Rp 1.460 per saham. Saham AKRA dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.455 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.475 dan terendah Rp 1.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.542 kali dengan volume perdagangan 12,72 juta saham. Nilai transaksi Rp 18,59 miliar.
Sebelumnya, pemegang saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yakni PT Arthakencana Rayatama menambah kepemilikan saham AKRA.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/8/2023), PT Arthakencana Rayatama membeli 6.321.000 saham AKRA pada 18 dan 21 Agustus 2023. Harga pembelian saham AKRA itu sebesar Rp 1.294,62. Dengan demikian, nilai pembelian saham AKRA sebesar Rp 8,18 miliar.
“Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Presiden Direktur PT Arthakencana Rayatama Haryanto Adikoesomo.
Sebelumnya Arthakencana Rayatama memiliki 11.985.463.600 saham AKRA atau setara 59,71 persen. Dengan pembelian saham itu, perseroan memiliki 11.991.784.600 saham AKRA atau setara 59,74 persen.
AKR Corporindo Terjun ke Bisnis Pelayanan Pelabuhan Laut
Sebelumnya diberitakan, emiten yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mulai terjun ke bisnis pelabuhan laut pada 2 Oktober 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/10/2023), AKR Corporindo mendirikan anak perusahaan bernama PT Berkah Bunker Service yang bergerak di bidang pelayanan kepelabuhanan laut.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu menuturkan, pendirian anak usaha ini dilakukan oleh anak usaha AKRA, yakni PT Anugerah Krida Retailindo dan PT Andahanesa Abadi.
"Kedua anak perusahaan AKRA telah menandatangani Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Berkah Bunker Service (BBS) berkedudukan di Kabupaten Gresik," tulis Suresh, Rabu (4/10/2023).
Adapun maksud dan tujuan dari Berkah Bunker Service adalah melaksanakan aktivitas kegiatan usaha pelayanan kepelabuhanan laut. Selain itu, besaran modal dasar Berkah Bunker Service senilai Rp 40 miliar dan modal ditempatkan senilai Rp 10 miliar.
Dia menyebutkan, tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten.
Transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK No.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, dan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42/POJK 04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan.
Advertisement
AKR Corporindo Alihkan 156,5 Juta Saham Treasuri untuk Program MESOP
Sebelumnya diberitakan, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan mengalihkan sebagian saham hasil pembelian kembali atau saham treasuri untuk program pemberian hak opsi kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan perseroan (Program MESOP).
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (21/9/2023), PT AKR Corporindo Tbk menyatakan program MESOP itu akan dilaksanakan oleh perseroan dengan memberikan hak opsi terlebih dahulu kepada peserta terpilih. Hak opsi itu akan memberikan hak kepada pesera untuk membeli atau melaksanakan sejumlah saham perseroan yang berasal dari saham hasil buyback.
Adapun saham hasil buyback itu sebanyak 156.500.000 atau 156,5 juta saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah saham itu setara 0,78 persen dari modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan.
Harga pelaksanaan hask opsi oleh masing-masing peserta atas saham treasuri senilai Rp 499 per saham. Berikut rincian rencana AKR Corporindo untuk memberikan hak opsi kepada peserta:
Tahap I
Jumlah saham yang dialokasikan sebanyak 15.650.000 saham dengan periode pelaksanaan hak opsi pada 1 Agustus 2024-31 Agustus 2024
Tahap II
Jumlah saham yang dialokasikan sebanyak 46.950.000 saham dengan periode pelaksanaan hak opsi pada 1 Agustus 2025-31 Agustus 2025
Tahap III
Jumlah saham yang dialokasikan sebanyak 46.950.000 saham dengan periode pelaksanaan hak opsi pada 1 Mei 2026-20 Mei 2026
Tahap IV
Jumlah saham yang dialokasikan sebanyak 46.950.000 saham dengan periode pelaksanaan hak opsi pada 1 Mei 2026-20 Mei 2026
“Terkait dengan tanggal jatuh tempo pengalihan saham pembelian kembali, perseroan akan menjamin sebelum tanggal 11 Juni 2026, seluruh saham hasil pembelian kembali saham perseroan akan dialihkan melalui program MESOP dan sisa saham nanti akan dijual kembali kepasar sesuai dengan harga yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku,” tulis perseroan.
Presiden Komisaris dan Direktur AKR Corporindo Tambah Kepemilikan Saham AKRA
Sebelumnya, Presiden komisaris dan direksi PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menambah kepemilikan saham AKRA pada Agustus 2023.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (3/9/2023), Presiden Komisaris AKR Corporindo Soegiarto Adikoesomo membeli 18.196.900 saham AKRA dengan harga Rp 1.325,48.Dengan demikian, aksi beli saham AKRA itu senilai Rp 24,11 miliar.
Transaksi pembelian saham AKRA dilakukan pada 23,24,25,28,29, dan 30 Agustus 2023. Setelah pembelian saham AKRA itu, Soegiarto Adikoesoemo mengenggam 88.978.700 saham AKRA atau setara 0,44 persen dari sebelumnya 70.781.800 saham AKRA atau setara 0,35 persen. "Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Soegiarto.
Selain itu, direktur PT AKR Corporindo Tbk Mery Sofi juga membeli 300.000 saham AKRA atau setara 0,001 persen dengan harga Rp 1.320 per saham.Dengan demikian, ia merogoh kocek Rp 396 juta untuk beli saham AKRA pada 28 Agustus 2023.
Transaksi tersebut juga dilakukan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung. Usai pembelian saham AKRA, Mery memiliki 603.000 saham AKRA atau setara 0,003 persen.
Advertisement