Liputan6.com, Jakarta Negara-negara di dunia terus mendengungkan pentingnya energi hijau yang ramah lingkungan. Indonesia pun ikut ambil bagian mengenalkan ke masyarakat memahami pentingnya energi hijau saat ini.
Kondisi ini mendorong keberadaan perusahaan energi berbasis ramah lingkungan seperti PT Pertamina Geothermal Energi (PGEO) yang sudah melantai di pasar saham.
Baca Juga
Terkait ini, Analis bursa saham Praska Putrantyo menilai saham Pertamina Geothermal Energy (PGEO) cukup menjanjikan. Ini mengacu pada kesadaran pentingnya ekonomi hijau untuk keberlanjutan.
Advertisement
"Kehadiran emiten BREN dan PGEO turut berkontribusi pada percepatan transisi energi bersih yanag mana dimulai dari penyediaan energi listrik dengan sumber dari panas bumi di mana dalam jangka panjang, diproyeksikan bertumbuh signifikan penggunaannya terhadap kontribusi pembangkit listrik dari sumber energi hijau," kata Praska yang menjabat sebagai CEO edvisor.id di Jakarta.
Praska mengatakan bahwa kehadiran bursa karbon di Indonesia berpeluang menopang kinerja keuangan pada kedua emiten tersebut. "Di luar kontribusi pendapatan utama dari penyediaan energi listrik dari sumber energi panas bumi," katanya.
Oleh karena itu, secara tren harga saham BREN mengalami apresiasi yang signifikan serupa dengan PGEO saat masa IPO awal. "Terlebih setelah munculnya bursa karbon yang menambah sentimen positif pd emiten energi alternatif/ terbarukan," ujar Praska.
Dia pun menyarankan investor membeli saham BREN jika ingin trading jangka pendek mengantisipasi profit taking karena harga saham telah menguat signifikan sejak IPO. "Secara valuasi, PGEO lebih menarik meskipun keduanya sama-sama memiliki prospek cerah dalam jangka panjang," katanya.
Gandeng Chevron, Pertamina Geothermal Energy Kembangkan WKP Way Ratai di Lampung
Konsorsium Chevron New Energies melalui PT Jasa Daya Chevron (Chevron) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menandatangani beberapa perjanjian yang akan menjadi dasar dari pembentukan badan usaha lokal yang baru dan penempatan dana komitmen eksplorasi pada rekening bersama.
Badan usaha baru tersebut akan secara resmi menjadi pemegang Izin Panas Bumi (IPB) atas wilayah kerja dan akan melakukan berbagai kegiatan pada tahap eksplorasi, yang termasuk di antaranya berbagai pekerjaan survei dan pemboran eksplorasi.
Penandatanganan perjanjian-perjanjian tersebut dilakukan menyusul keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang dikeluarkan pada 12 Juni 2023 terkait penetapan konsorsium PGE dan Chevron selaku pemenang lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di daerah Way Ratai, Lampung.
"Konsorium ini telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam beberapa bulan terakhir untuk membangun landasan hukum yang kuat dan kerangka kerja komersial yang dapat diterima oleh pihak-pihak dalam konsorsium dan pemerintah Indonesia, serta juga sejalan dengan peraturan-peraturan terkait,” kata Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi dalam keterbukaan informasi, Selasa (3/10/2023).
Chevron Indonesia Country Manager Wahyu Budiarto mengatakan, kerangka kerja hukum dan komersial yang kuat sangat penting untuk melaksanakan berbagai program eksplorasi dan pengembangan WKP Way Ratai pada masa depan.
Advertisement
Tonggak Penting bagi PGE dan Chevron
"Chevron dan PGE berharap dapat menemukan dan mengkonfirmasi sumber daya panas bumi, yang akan dikembangkan untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan sesuai dengan rencana ketenagalistrikan nasional yang ada saat ini,” kata Wahyu.
Menurut ia, konsorsium ini juga akan menjajaki pemanfaatan sumber daya panas bumi yang berpotensi membangun pusat produksi hidrogen hijau atau amonia hijau di Indonesia bagian barat untuk memasok pasar domestik dan ekspor.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi menyambut baik perjanjian ini.
"Ini merupakan tonggak penting bagi Chevron dan PGE dalam mengeksplorasi sumber daya panas bumi yang belum termanfaatkan di Blok Way Ratai untuk membantu dan berkontribusi bagi Indonesia dalam mencapai tujuan transisi energinya,” kata Yudo.