Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dengan kecenderungan mendatar pada perdagangan Selasa, 17 Oktober 2023. Indeks S&P 500 mendatar seiring investor menganalisis pergerakan imbal hasil obligasi terbaru dan musim laporan laba perusahaan.
Dikutip dari CNBC, Rabu (18/10/2023), pada penutupan perdagangan wall street indeks S&P 500 melemah tipis 0,01 persen ke posisi 4.737,20. Indeks Nasdaq merosot 0,25 persen ke posisi 13.533,75. Indeks Dow Jones naik 13,11 poin atau 0,04 persen ke posisi 33.997,65.
Baca Juga
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai 4,8 persen, dan sentuh level tertinggi sejak 6 Oktober 2023. Saat itu imbal hasil obligasi diperdagangkan 4,88 persen. Pergerakan imbal hasil obligasi ini mengikuti data penjualan ritel yang lebih panas dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Advertisement
Meningkatnya imbal hasil obligasi telah menekan pasar secara luas dalam beberapa pekan terakhir seiring pelaku pasar menilai prospek kebijakan the Federal Reserve (the Fed) yang lebih ketat lebih lama dari perkiraan. Investor juga mempertimbangkan potensi dampak perang Israel-Hamas terhadap perekonomian global.
“Pasar obligasi lebih mendorong pasar saham pada saat ini. Anda pasti melihat tren yang kita lihat selama dua bulan terakhir kembali muncul,” ujar Chief Investment Officer Independendt Advisor Alliance, Chris Zaccarelli dikutip dari CNBC.
Selain itu, awal yang baik untuk musim laporan keuangan kuartal III membantu meredakan kekhawatiran di wall street. Di sisi lain, saham Bank of America naik lebih dari 2 persen didukung laporan yang lebih baik dari perkiraan. Saham Bank of New York Mellon menguat hampir 4 persen setelah mengalahkan perkiraan analis pada kuartal tersebut.
Selain laporan laba, saham chip termasuk Nvidia dan Advanced Micro mengalami kesulitan pada sesi ini setelah Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana memperketat pembatasan penjualan chip kecerdasan buatan canggih ke China.
Saham Coinbase Melonjak
Sementara itu, saham Coinbase dapat melonjak jika ETF bitcoin disetujui. Hal itu disampaikan Barcyals. Saham Coinbase menguat pada Senin, 16 Oktober 2023 setelah diuntungkan dari laporan palsu kalau ETF spot bitcoin BlackRock telah disetujui SEC.
“Meski kami terus melihat keuntungan dan kerugian bagi Coinbase, kami memandang hal ini sebagai pembacaan awal mengenai bagaimana pasar dapat bereaksi jika dan ketika persetujuan datang,” tulis Barclays.
Saham Coinbase dibuka naik 7 persen pada Senin, 16 Oktober 2023. Saham Coinbase melanjutkan kenaikan pada Selasa, 18 Oktober 2023 dengan menanjak 2,5 persen.
Adapun indeks acuan di wall street mengalami beberapa hari perdagangan yang sulit selama seminggu terakhir menyusul reli yang dimulai Oktober. Indeks S&P 500 naik 0,49 persen selama sepekan terakhir. Selama lima hari perdagangan terakhir, indeks mencapai level tertinggi dibatasi pada kisaran kurang dari 0,2 persen.
Advertisement
Penutupan Wall Street 16 Oktober 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham atau wallstreet ditutup menguat karena para pedagang menunggu banyaknya laporan pendapatan perusahaan dan mengabaikan kenaikan imbal hasil Treasury.
Melansir laman CNBC, rata-rata Industri Dow Jones diperdagangkan 314,25 poin lebih tinggi, atau 0,93% ditutup menjadi ke posisi 33,984.54, menandai hari terbaik sejak September.
Sementara indkes S&P 500 naik 1,06% untuk mengakhiri hari di 4,373.63, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 1,2% menjadi 13.567,98.
Saham Nike dan perusahaan perjalanan wisata memimpin Dow menguat, dengan kenaikan sekitar 2,1%. Seluruh 11 sektor S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sesi ini.
Musim laporan keuangan memanas pada pekan ini, di mana 11% dari S&P 500 dijadwalkan untuk melaporkan hasilnya. Beberapa nama terkenal termasuk Johnson & Johnson, Bank Amerika, Netflix dan Tesla.
Hasil tersebut akan mengikuti awal yang solid pada periode pelaporan. Saham Charles Schwab menguat 4,7% setelah melampaui ekspektasi perkiraan raihan laba per saham pada kuartal ketiga.
Saham JPMorgan Chase, Wells Fargo dan UnitedHealth naik setelah memposting hasil kuartalan terbaru mereka.
"Beberapa pelaku pasar di Wall Street bersiap menghadapi volatilitas yang lebih besar menjelang akhir tahun di tengah kenaikan imbal hasil dan harga minyak, inflasi yang tinggi, dan konflik di Timur Tengah. Namun fokus pada pendapatan dapat memberikan optimisme kepada investor dalam jangka pendek," kata Lisa Erickson, Wakil Presiden Senior di U.S. Bank Wealth Management.
“Saya benar-benar melihat reli bantuan sedang terjadi,” kata Erickson, mengutip laporan pendapatan baru-baru ini dan “pencernaan” pergerakan suku bunga. “Sentimen menjadi relatif lebih positif.”
Imbal Hasil Obligasi
Selama akhir pekan, militer Israel terus mendesak warga untuk mengevakuasi dari Gaza utara di tengah invasi darat. Menteri Luar Negeri Antony Blinken menjanjikan dukungan AS kepada Israel, dalam pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Tercatat, imbal hasil obligasi 10 tahunan AS naik sekitar 8 basis poin menjadi 4,712%. Sementara harga minyak merosot karena investor menganalisis perkembangan terkini dari perang tersebut.
Kenaikan ini mengikuti perdagangan sepekan yang beragam untuk saham. Indeks S&P 500 naik 0,5% untuk minggu positif kedua berturut-turut, sementara Dow naik 0,8%. Nasdaq Composite kehilangan sekitar 0,2% untuk minggu ini.
“Pasar pada pekan lalu jelas merupakan reaksi yang mengejutkan terhadap kejutan geopolitik,” kata Aoifinn Devitt, Kepala Investasi Moneta Group. “Kami menormalisasi gejolak ini... dan memperhitungkannya, lalu kami kembali ke hal mendasar”
Advertisement