Sukses

IHSG Berpotensi Lesu, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 19 Oktober 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini berada di kisaran 6.825-7.000 pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Kamis (18/10/2023). Level support IHSG yang berada di 6.839 patut dicermati.

IHSG merosot 0,17 persen ke posisi 6.928 disertai dengan munculnya volume penjualan yang cukup tinggi pada penutupan perdagangan saham Rabu, 18 Oktober 2023.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu break area resistance di 6.992 dan 7.046, dapat cermati area support yang berada di level 6.839.

“Apabila IHSG break area tersebut maka IHSG terkonfirmasi sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (ii). Hal tersebut akan membawa IHSG ke rentang area 6.747-6.820 sebagai target koreksi berikutnya,” ujar dia dalam catatannya.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.839,6.823 dan level resistance 6.992,7.046.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dengan bearish harami candle dan masih menguji resistance garis moving average (MA) (20,50) dengan volume rendah. Ia menambahkan, jika mampu breakout resistance garis MA (20,50) akan konfirmasi sinyal breakout dari fase sideways menuju ke fase bullish.

“Namun, jika tidak mampu breakout resistance garis MA (20,50) maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA 100,” kata Wafi.

Wafi menuturkan, IHSG saat ini berada di kisaran 6.825-7.000 pada Kamis pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Sedangkan Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan saham PT Elnusa Tbk (ELSA).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness

Saham AKRA bergerak flat ke 1.440 disertai oleh peningkatan volume penjualan. "Selama AKRA masih mampu bergerak di atas 1.360 sebagai stoplossnya, posisi AKRA saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave ii dari wave (c)," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.390-1.425

Target Price: 1.510, 1.570

Stoploss: below 1.360

 

2.PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) - Buy on Weakness

Saham APLN terkoreksi 0,7 persen ke 151 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Posisi APLN saat ini diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave C, sehingga APLN berpeluang untuk menguat kembali," ujar dia.

Buy on Weakness: 146-149

Target Price: 155, 163

Stoploss: below 144

 

3.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Buy on Weakness

BRPT menguat 1,3 persen ke 1,165 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama BRPT masih terjaga di atas 1.075 sebagai stoplossnya, posisi BRPT saat ini diperkirakan berada di awal wave 3.

Buy on Weakness: 1.120-1.150

Target Price: 1.250, 1.355

Stoploss: below 1.075

 

4.PT Elnusa Tbk (ELSA) - Buy on Weakness

Saham ELSA menguat 0,5 persen ke 422 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatan ELSA masih tertahan oleh Upper Band.

"Kami perkirakan, posisi ELSA saat ini sedang berada pada awal dari wave (iii) dari wave [i] dari wave 5," ujar dia.

Buy on Weakness: 408-420

Target Price: 440, 458

Stoploss: below 396

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 18 Oktober 2023

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada penutupan perdagangan saham Rabu, (18/10/2023). Analis menilai koreksi IHSG seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun menjadi 4,83 persen dan penjualan ritel AS tumbuh 0,7 persen MoM.

Sentimen itu meningkatkan kekhawatiran investor akan sikap hawkish bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) ke depan.

“Ditambah dengan ada rilis data GDP China yang turun ke 4,9 persen YoY pada kuartal III 2023 ini membuat pergerakan bursa Asia terkoreksi. Hal itu yang kami perkirakan menjadi pemberat IHSG,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana saat dihubungi Liputan6.com.

Dikutip dari data RTI, IHSG melemah terbatas 0,17 persen ke posisi 6.927,90. Indeks LQ45 melemah 0,77 persen ke posisi 925,41. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.968,25 dan terendah 6.908,28. Sebanyak 321 saham melemah sehingga menekan IHSG. 209 saham menguat dan 220 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.522.671 kali dengan volume perdagangan 30,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.728.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Transaksi Saham SMMT

Adapun transaksi saham mencapai Rp 17 triliun didorong transaksi saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) di pasar negosiasi yang signifikan. Tercatat transaksi saham SMMT mencapai Rp 3,4 triliun. Total frekuensi perdagangan saham SMMT sebanyak empat kali di pasar negosiasi. Saham SMMT sudah melambung 14,98 persen ke posisi Rp 1.305 per saham. Total volume perdagangan 26.350.305 saham.

Dari sektor saham (IDX-IC), sektor saham infrastruktur memimpin penguatan dengan naik 1,99 persen. Sektor saham energi melambung 0,32 persen, sektor saham basic mendaki 0,60 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan bertambah 0,56 persen dan sektor saham infratruktur meroket 1,9 persen, serta sektor saham transportasi naik 0,27 persen.

Sedangkan sektor saham industri turun 0,28 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,30 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,65 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan merosot 0,53 persen, sektor saham properti susut 0,18 persen dan sektor saham teknologi terpangkas 0,47 persen.