Liputan6.com, Jakarta BTPN Syariah menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat inklusi mencapai Rp 11,9 triliun sampai kuartal III 2023. Perusahaan juga mampu mencatatkan laba bersih setelah pajak mencapai Rp 1.004 triliun.
BTPN Syariah mencatatkan rasio yang sehat, dengan return of asset (RoA) 7,8% serta rasio kecukupan modal (CAR) pada 49,7% atau di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah.
Baca Juga
Direktur Keuangan BTPN Syariah, Fachmy Achmad mengatakan, di tengah kondisi pasca pandemi covid-19 yang masih menantang, perusahaan tetap menggulirkan berbagai program demi memperkuat kapasitas masyarakat inklusi.
Advertisement
"Inilah komitmen tinggi BTPN Syariah terhadap pelaku usaha ultra mikro Indonesia," jelas dia kepada media di Jakarta.
Dia menuturkan, meski kondisi masih cukup menantang, tetap berkomitmen untuk menjadi bank yang sehat. Tercatat di kuartal ini, mayoritas rasio-rasio penting bank masih berada di atas industri.
"Di sisi lain, kami terus menggulirkan program untuk memperkuat kapasitas masyarakat inklusi sebagai wujud komitmen Bank dalam mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia menjadi lebih berarti,” ungkap dia.
Berbagai program apresiasi berkelanjutan dilakukan untuk membangun kembali empat perilaku unggul nasabah, yakni BDKS (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu), di mana semua ini menjadi kunci sukses berjalannya model bisnis pembiayaan Bank.
Salah satu yang dilakukan yakni memberikan insentif bagi anggota sentra yang memiliki tingkat kehadiran 90% di kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra (PRS) setiap dua minggu sekali dan membayar angsuran tepat waktu.
Di samping itu, Bank juga melibatkan lebih banyak pihak dalam program pendampingan sebagai wujud komitmen manajemen dalam memperluas akses pengetahuan bagi masyarakat inklusi.
Tercatat, lebih dari 1.600 mahasiswa dari 258 universitas di 20 provinsi di Indonesia terlibat menjadi fasilitator dalam program Bestee Tepat (Bersama Berdaya Sahabat Tepat Indonesia).
Nantinya, Bank juga akan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dalam program pendampingan masyarakat inklusi yang terukur dan berkelanjutan.
BTPN Syariah Berdayakan Perempuan, Karyawan Ini Banting Setir Jadi Pengusaha Binatu
Sudah tidak diragukan lagi perempuan adalah bagian dari tulang punggung keluarga yang juga ikut andil dalam menggerakan roda perekonomian nasional. Hal ini menjadi landasan bagi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) atau BTPN Syariah untuk mendorong pemberdayaan perempuan agar lebih produktif pada masa mendatang.
Lebih dari satu dekade lamanya BTPN Syariah fokus memberikan akses keuangan berupa penyaluran pembiayaan kepada para perempuan pelaku ekonomi yang masuk dalam kalangan unbankable, atau tidak tersentuh layanan keuangan profesional. Model bisnis BTPN Syariah memungkinkan perbankan ini untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat inklusi untuk tumbuh dan terpenuhi segala kebutuhannya.
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin menceritakan, pihaknya rutin menggelar pertemuan sebagai upaya memberdayakan jutaan perempuan, termasuk kelompok ibu-ibu yang hendak mengembangkan usaha level ultra mikro.
Dalam hal ini, BTPN Syariah membidik pasar pembiayaan untuk masyarakat prasejahtera, khususnya perempuan. Adapun kriteria masyarakat prasejahtera adalah berpenghasilan Rp 2 juta per bulan.
Berdasarkan data yang dimiliki BTPN Syariah, jumlah masyarakat prasejahtera produktif di Indonesia mencapai 45 juta orang. Dari angka tersebut, sekitar 23 juta orang di antaranya adalah perempuan.
“Sebanyak 78 persen dari total masyarakat perempuan prasejahtera berada di kawasan Jawa dan Sumatera,” kata Ainul saat ditemui Liputan6.com di Malang, dikutip Minggu (10/9/2023).
Pembiayaan ultra mikro dari BTPN Syariah pada dasarnya merupakan paket keuangan yang diberikan pihak bank untuk keperluan nasabah dalam membangun usaha. Paket keuangan ini sudah meliputi modal usaha, layanan gratis asuransi jiwa, dan tabungan yang dibebaskan dari biaya administrasi bulanan.
Modal usaha yang diterima nasabah juga dapat meningkat setiap siklus pembiayaan. Nilai pembiayaannya sendiri mulai dari Rp 2 juta dan bisa tumbuh hingga puluhan juta rupiah apabila sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Advertisement