Sukses

Ini Kata Bos BCA Terkait Investasi di Indonesia saat Tahun Politik

Jahja Setiaatmadja melihat saat ini kondisi pasar modal fluktuatif meskipun ada pengurangan minat pasar modal secara global.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja mengungkapkan investasi dalam bentuk seperti saham dan obligasi tidak langsung berkaitan dengan tahun politik, melainkan berkaitan juga dengan mood dari pasar modal. 

Jahja melihat saat ini kondisi pasar modal fluktuatif meskipun ada pengurangan minat pasar modal secara global. Selain itu, menurut Jahja Pemilu 2024 juga tidak mempengaruhi investasi keseluruhan di Indonesia. 

“Investasi ada macam-macam bentuknya, ada investasi ke pasar modal, ke obligasi atau investasi dalam bentuk membangun pabrik baru proyek-proyek baru. Jadi ini mungkin bisa dilihat agak berbeda-beda kebutuhannya,” kata.Jahja dalam konferensi pers, paparan kinerja kuartal ketiga 2023, Bank BCA, Kamis (19/10/2023). 

Jahja menambahkan, Indonesia telah berkali-kali melalui pesta demokrasi. Ia percaya setelah pesta demokrasi selesai, kondisi ekonomi akan kembali normal. 

BCA membukukan kinerja apik hingga kuartal ketiga 2023. BCA dan entitas anak berhasil membukukan peningkatan Laba bersih 25,8 persen YoY mencapai Rp 36,4 triliun hingga kuartal tiga 2023. Selain itu total kredit BCA meningkat sebesar 12,3 persen secara tahunan (YoY) per September 2023 menjadi Rp 766,1 triliun. 

Penurunan LAR dan NPL

Seiring dengan pemulihan bisnis debitur, portofolio kredit yang direstrukturisasi terus mencatat perbaikan, yang tercermin dari menurunnya rasio loan at risk (LAR) ke 7,6 persen di sembilan bulan pertama 2023, dibandingkan 11,7 persen pada tahun sebelumnya. 

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 2,0 persen di sembilan bulan pertama 2023, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya. 

“BCA senantiasa memiliki pencadangan yang memadai, dengan rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang kokoh, masing-masing sebesar 226,9 persen dan 66,6 persen,” jelas Jahja.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga

Di sisi pendanaan, CASA Bank Central Asianaik 4,7 persen YoY mencapai Rp 869,8 triliun per September 2023, berkontribusi hingga sekitar 80 persen dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,2 persen YoY menjadi Rp 1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2 persen YoY menjadi Rp 1.381 triliun. 

 
2 dari 5 halaman

BCA Suntik Dana Rp1 Triliun untuk Proyek Pembangunan Pabrik Pupuk Pusri

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA berkontribusi dalam percepatan proyek pembangunan pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Kontribusi ini ditunjukkan oleh BCA dengan bentuk dukungan dana sebesar Rp1 triliun yang tertuang dalam sesi penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi bersama Pusri pada Jumat, 13 Oktober 2023.

Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi ini adalah bentuk komitmen BCA kepada Pusri untuk membiayai investasi pembangunan pabrik Pusri. Proyek ini merupakan tindakan revitalisasi untuk mengganti pabrik pupuk Pusri III dan Pusri IV yang telah berusia ±40 tahun menjadi pabrik pupuk baru (Pusri III-B) guna meningkatkan efisiensi produksi perusahaan.

Direktur BCA Rudy Susanto menuturkan, pembangunan pabrik Pusri III-B merupakan langkah strategis yang diambil oleh Pusri untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Selain itu, proyek ini diwujudkan sebagai bagian penting dari kontribusi Pusri dalam menjaga ketahanan pangan nasional. 

“Kemitraan ini, yang berupa fasilitas kredit sindikasi, adalah bukti komitmen BCA untuk berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dan industri nasional, serta menunjukkan kontribusi BCA dalam mengejar ketahanan pangan di Indonesia,” ujar dia dalam keterangan resminya, ditulis Minggu (15/10/2023). 

 

3 dari 5 halaman

Proyek Pembangunan Pusri

Perjanjian kredit sindikasi ini melibatkan partisipasi dari BCA dan tujuh institusi perbankan lainnya. Turut hadir dalam penandatanganan perjanjian tersebut Wakil Menteri I BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, dan Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh. Dari plafon maksimal sebesar Rp9,317 triliun, BCA menyediakan kredit sindikasi sebesar Rp1 triliun untuk mendukung proyek strategis ini.

Dengan proyek ini, diharapkan produksi pupuk di Indonesia akan semakin meningkat dan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan hasil pertanian. Efisiensi energi yang dihasilkan oleh pabrik Pusri III-B juga sejalan dengan komitmen BCA untuk mendukung penerapan Keuangan Berkelanjutan dan roadmap pemerintah Indonesia untuk menuju ekonomi hijau.

"Proyek pembangunan pabrik Pusri ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemenuhan kebutuhan pupuk di dalam negeri, dan mendukung pertumbuhan sektor pertanian. BCA juga senantiasa untuk terus mendukung sektor-sektor kunci ekonomi yang berperan penting dalam ketahanan pangan,” tandasnya. 

4 dari 5 halaman

BCA Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh 2 Digit pada 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA optimistis penyaluran kredit hingga akhir 2023 bakal tumbuh dua digit secara year on year (yoy).

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menuturkan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan penyaluran kredit di kisaran 10-11 persen pada akhir 2023.

"Sampai akhir tahun kredit saya pikir kita tumbuh di kisaran 10-11 persen pada tahun ini,” ujar dia saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/10/2023). 

Sementara itu, ia mencermati kredit di sektor konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan UMKM masih positif. 

“Sektor konsumsi naik, KPR dan KKB juga naik, UMKM malah kita tumbuh lebih cepat dari industri 15 persen, yang melambat sedikit itu sektor korporasi,” kata dia. 

Dia bilang, melambatnya kredit korporasi dikarenakan beberapa perusahaan sudah mulai melakukan akses pendanaan dari pasar modal. Akan tetapi, ia melihat penyaluran kredit secara keseluruhan ini masih solid.

"Overall pertumbuhannya bagus. Mudah-mudahan tumbuh di atas industri,” imbuhnya. 

 

5 dari 5 halaman

Penyaluran Kredit

BCA berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 735,9 triliun hingga Juni 2023. Penyaluran kredit tersebut naik 9 persen secara tahunan (year on year/yoy). 

Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi. Segmen kredit konsumer terus mencatatkan pertumbuhan, ditopang oleh hasil pelaksanaan BCA Expoversary 2023 yang ditutup pada akhir April lalu. Di samping itu, BCA melihat momentum permintaan kredit yang kuat dari sektor UMKM, sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnis di segmen tersebut. 

"Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah dan regulator dalam menjaga fundamental perekonomian domestik, di tengah tantangan dinamika perekonomian global. Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah, khususnya dalam menciptakan multiplier effect dan stabilitas bagi perekonomian nasional,” kata Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja beberapa waktu lalu.