Sukses

IHSG Berbalik Arah Menghijau Sambut Akhir Pekan, Investor Asing Lepas Saham Rp 288 Miliar

Sebanyak 321 saham melemah sehingga menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, 20 Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat, (20/10/2023).

Dikutip dari data RTI, IHSG naik 0,04 persen ke posisi 6.849,16. Indeks saham LQ45 bertambah 0,20 persen ke posisi 911,89. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.869,47 dan terendah 6.803,19. Sebanyak 321 saham melemah sehingga menekan IHSG. 235 saham menguat dan 194 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.290.561 kali dengan volume perdagangan 30,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.852. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 288,5 miliar. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 8,4 triliun.

Sektor saham (IDX-IC) yang melemah antara lain sektor saham siklikal susut 0,21 persen, sektor saham properti terpangkas 0,77 persen, sektor saham teknologi terpangkas 1,66 persen. Kemudian sektor saham infrastruktur susut 0,81 persen dan sektor saham transportasi merosot 1,65 persen.

Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,07 persen, sektor saham basic naik 0,07 persen, sektor saham industri naik tipis 0,01 persen. Kemudian sektor saham nonsiklikal bertambah 0,05 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,23 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,14 persen.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 20 Oktober 2023

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham BKDP melambung 34 persen
  • Saham NICL melambung 24,58 persen
  • Saham HADE melambung 20 persen
  • Saham JARR melambung 17,44 persen
  • Saham CITY melambung 16,57 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham GLVA merosot 24,89 persen
  • Saham MPXL merosot 24,81 persen
  • Saham ASPI merosot 24,59 persen
  • Saham SWAT merosot 18,75 persen
  • Saham MIRA merosot 11,11 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 976,7 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 719,1 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 566,4 miliar
  • Saham ASII senilai Rp 375,3 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 343,2 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham MARI tercatat 41.352 kali
  • Saham GTRA tercatat 40.207 kali
  • Saham STRK tercatat 37.421 kali
  • Saham TRIS tercatat 32.258 kali
  • Saham BREN terctat 30.699 kali
  •  
3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik pada 20 Oktober 2023

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat, 20 Oktober 2023, dan memperpanjang kerugian dari aksi jual pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Dikutip dari CNBC, hal ini terjadi ketika ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat Jerome Powell mengatakan, inflasi masih terlalu tinggi dan kemungkinan memerlukan pertumbuhan ekonomi lebih rendha. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melampaui 5 persen untuk pertama kali dalam 16 tahun.

Meski ia mencatat data terbaru menunjukkan kemajuan menuju perlambatan harga, Powell juga menambahkan kebijakan moneter belum terlalu ketat.

Investor Asia juga akan menilai data inflasi Jepang pada September 2023 yang mencapai 3 persen, 18 bulan berturut-turut di atas target Bank of Japan 2 persen, serta suku bunga pinjaman China bertenor 1 dan 5 tahun.

Di Australia, indeks ASX 200 merosot 1,16 persen ke posisi 6.900,70. Indeks Jepang Nikkei 225 tergelincir 0,54 persen ke posisi 31.259,36. Indeks Topix terpangkas 0,38 persen ke posisi 2.255,65. Dua indeks acuan itu melemah setelah rilis data inflasi Jepang melambat pada September.

 

Indeks Kospi Korea Selatan terpangkas 1,69 persen ke posisi 2.375. Indeks Kosdaq melemah 1,89 persen ke posisi 769,25.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,73 persen dan indeks CSI 300 terperosok 0,65 persen ke posisi 3.510,50, mendekati level terendah dalam satu tahun di 3.508,7. Bank sentral China mempertahankan suku bunga pinjaman pada Oktober.

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 19 Oktober 2023

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada penutupan perdagangan saham Kamis, 19 Oktober 2023. Wall street kembali lesu seiring imbal hasil obligasi pemerintah AS kembali naik dan investor mencerna pidato ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell.

Dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (20/10/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 0,75 persen ke posisi 33.414,17. Indeks S&P 500 tergelincir 0,85 persen ke posisi 4.278. Indeks Nasdaq turun 0,96 persen ke posisi 13.168,18.

Imbal hasil obligasi AS naik selama empat hari berturut-turut sehingga menekan saham karena investor terus mewaspada perkembangan konflik Timur Tengah.

Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun ditutup mencapai 5 persen untuk pertama kali dalam 16 tahun. Sedangkan imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun mencapai 5,1 persen. Imbal hasil obligasi telah meningkat selama empat hari berturut-turut.

Di sisi lain, Jerome Powell menuturkan, inflasi masih terlalu tinggi menandakan the Fed bermaksud untuk mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu lama karena pertumbuhan ekonomi tetap kuat.

Video Terkini