Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Geo Energy Investama telah menyelesaikan pembelian saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) dari pengendali saham sebelumnya PT Mutiara Timur Pratama pada Jumat, 20 Oktober 2023.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (23/10/2023), Direktur PT Geo Energy Investama Idres menyebutkan, proses settlement (penyelesaian) pembelian saham SMMT sejumlah 1.847.530.695 lembar saham atau sekitar 58,65 persen dari seluruh saham yang diterbitkan oleh perseroan dari PT Mutiara Timur Pratama telah selesai pada 20 Oktober 2023.
Baca Juga
“Adapun dengan selesainya proses transaksi ini, dengan ini kami menyatakan peralihan pemegang saham pengendali perseroan dari PT Mutiara Timur Pratama menjadi PT Geo Energy Investama,” tulis Idres.
Advertisement
Adapun harga pengambilalihan per saham sebesar Rp 1.305,50 sehingga nilai total pengambilalihan Rp 2.411.954.225.946 atau Rp 2,41 triliun.
PT Geo Energy Investama bergerak di bidang usaha perdagangan termasuk perdagangan besar bahan bakar padat, cair dan gas dan produk termasuk yang berhubungan dengan itu. Adapun GEO tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Golden Eagle Energy.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 20 Oktober 2023, saham SMMT melemah 0,80 persen ke posisi Rp 1.245 per saham. Harga saham SMMT berada di level tertinggi Rp 1.260 dan terendah Rp 1.240 per saham. Kapitalisasi pasar saham SMMT Rp 3,92 triliun.
Grup Rajawali Lepas 58,65% Saham SMMT, Kini Geo Energy Investama Jadi Pengendali
Sebelumnya diberitakan, emiten batu bara Peter Sondakh, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) telah mengumumkan soal penjualan saham pengendali kepada PT Geo Energy Investama (GEO). Alhasil, akan dilakukan tender wajib saham SMMT.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Kamis (19/10/2023), PT Mutiara Timur Pratama selaku pengendali telah melakukan penandatanganan akta jual beli saham dengan GEO pada 18 Oktober 2023.
Akta tersebut terkait dengan transaksi pembelian saham Perseroan oleh GEO sebanyak 1.847.530.696 saham, atau setara 58,65 persen dari seluruh saham yang telah diterbitkan dan disetor penuh pada PT Golden Eagle Energy Tbk dari PT Mutiara Timur Pratama.
"Transaksi ini akan diselesaikan T+2 setelah tanggal penandatangan Akta Jual Beli Saham tersebut," kata Direktur Golden Eagle Energy Iwan.
Dia menjelaskan informasi dan fakta material ini tidak akan berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini PT Mutiara Timur Pratama menggenggam saham SMMT sebanyak 83,65 persen atau setara dengan 26,35 juta lot saham. Selain itu, masyarakat warkat sebesar 0,12 persen dan masyarakat non warkat sebesar 16,23 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 18 Oktober 2023, saham Golden Eagle Energy (SMMT) menguat 8,14 persen ke posisi Rp 1.235 per saham. Saham SMMT berada di level tertinggi Rp 1.255 dan terendah Rp 1.195 per saham. Kapitalisasi pasar saham tercatat Rp 3,89 triliun.
Advertisement
Tebar Dividen
Sebelumnya diberitakan, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) akan membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis(12/10/2023), Golden Eagle Energyakan membagikan dividen tunai sebesar Rp 198,45 miliar atau Rp 63 per saham. Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 9 Oktober 2023
Sementara itu, hingga 31 Desember 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 362,33 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 395,6 miliar serta total ekuitas senilai Rp 1,01 triliun.
Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT):
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 17 Oktober 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 18 Oktober 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 19 Oktober 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 20 Oktober 2023
- Recording date: 19 Oktober 2023
- Pembayaran dividen: 24 Oktober 2023
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp384,30 miliar yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.
Dividen tunai ini termasuk dividen interim yang telah dibayarkan sebesar Rp 236,25 miliar. Dengan demikian, dividen final yang akan diterima Pemegang Saham adalah sebesar Rp 148,05 miliar atau setara Rp 47 per saham.
Direktur Utama Golden Eagle Energy , Roza Putra Permana mengatakan jadwal pembayaran dividen final akan diumumkan Perseroan dua hari bursa setelah RUPST ditutup.
Ini dia katakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang diselenggarakan Selasa siang, 27 Juni 2023.
"Tren positif kenaikan harga dan permintaan batubara, serta meningkatnya kinerja operasional di tahun 2022, berhasil membuat Perseroan membukukan kinerja keuangan yang positif di tahun 2022," ujar dia.
Kinerja 2022
Sepanjang 2022, Perseroan mencatatkan seluruh penjualannya ke pasar domestik sebesar Rp1.049 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 106% dibandingkan tahun 2021.
Sejalan dengan itu, Perseroan juga mencatatkan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp403 miliar, meningkat dibandingkan laba bersih tahun 2021 yang mencapai Rp250 miliar.
Dalam kesempatan itu, Roza menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemegang saham dan para pemangku kepentingan, yang senantiasa memberikan dukungan.
Roza juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran manajemen dan seluruh karyawan atas kontribusi yang sangat bernilai dalam pencapaian kinerja Perseroan di tahun 2022.
Di tahun 2023, Perseroan menargetkan penjualan batu bara tumbuh sekitar 15-20%. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian kuartal 1 tahun 2023 yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonessia (BEI) pada akhir April 2023, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 29,77% year-on-year dengan nilai penjualan mencapai Rp272 miliar.
Pencapaian kuartal I 2023 mengindikasikan bahwa Peseroan masih dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif.
Namun, mengingat tren penurunan harga komoditas batu bara yang terjadi saat ini, manajemen akan menghadapinya dengan penuh kehati-hatian dan berkomitmen untuk menemukan solusi agar pencapaian penjualan dan laba bersih tahun 2023 sesuai target yang ditetapkan.
Advertisement
Prospek Usaha
Pada 2023, Perseroan menargetkan penjualan batu bara tumbuh sekitar 15-20%. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian kuartal 1 tahun 2023 yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonessia (BEI) pada akhir April 2023, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 29,77% year-on-year dengan nilai penjualan mencapai Rp272 miliar.
Pencapaian kuartal I 2023 mengindikasikan bahwa Peseroan masih dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif.
Namun, mengingat tren penurunan harga komoditas batu bara yang terjadi saat ini, manajemen akan menghadapinya dengan penuh kehati-hatian dan berkomitmen untuk menemukan solusi agar pencapaian penjualan dan laba bersih tahun 2023 sesuai target yang ditetapkan.