Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/10/2023), Sido Muncul akan membagikan dividen interim sebesar Rp 378 miliar atau Rp 12,6 per saham.Â
Baca Juga
Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 18 Oktober 2023.
Advertisement
Sementara itu, hingga 30 Juni 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 448,10 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 1,11 triliun serta total ekuitas senilai Rp 3,26 triliun.Â
Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 31 Oktober 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 1 November 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 2 November 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 3 November 2023Â
- Recording date: 2 November 2023
- Pembayaran dividen: 20 November 2023
Sebelumnya, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan penjualan Rp 1,65 triliun. Pendapatan itu naik 2,59 persen dibandingkan periode yang tahun lalu sebesar Rp 1,61 triliun.
Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik dari Rp 752,66 miliar pada semester I 2022 menjadi Rp 776,25 miliar pada semester I 2023. Meski begitu, perseroan masih membukukan kenaikan laba kotor sebesar 2,11 persen menjadi Rp 877,54 miliar dari Rp 259,44 miliar pada Juni 2022.
Â
Â
Laba Perseroan
Pada paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran Rp 197,87 miliar, beban umum dan administrasi Rp 107,27 miliar, beban lain-lain Rp 37,31 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 27,77 miliar.
Dari rincian ini, perseroan membukukan laba usaha Rp 562,86 miliar, naik 0,76 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 558,61 miliar.
Merujuk laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 26 Juli 2023, pada semester I ini perseroan membukukan penghasilan keuangan sebesar Rp 15,36 miliar dan biaya keuangan Rp 242 juta.
Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 448,11 miliar. Laba itu naik 0,56 persen dibandingkan Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp 445,6 miliar.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 susut menjadi Rp 3,57 triliun dari Rp 4,08 triliun pada Desember tahun lalu. Liabilitas juga turun menjadi Rp 300,39 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 575,97 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 3,27 triliun dari Rp 3,51 triliun pada Desember 2022.
Advertisement
Tebar Dividen 2022
Sebelumnya diberitakan, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul akan membagikan dividen tunai Rp 690 miliar untuk periode tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 23 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (30/3/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Sido Muncul pada 29 Maret 2023.Â
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 1,1 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 1,03 triliun serta total ekuitas senilai Rp 3,5 triliun.
Jadwal
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 6 April 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 10 April 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 11 April 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 12 April 2023
- Recording date: 11 April 2023
- Pembayaran dividen: 28 April 2023
Â
Â
Kinerja 2022
Sebelumnya, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada Desember 2022. Sepanjang periode tersebut baik pendapatan maupun laba bersih perseroan mengalami penurunan.
Melansir laporan keuangan perseroan, Jumat, 10 Februari 2023, pendapatan tercatat sebesar Rp 3,86 triliun, turun 3,87 persen dibandingkan pendapatan 2021 sebesar Rp 4,02 triliun.
Sementara dari sisi beban pokok pendapatan tidak mengalami banyak perubahan yakni menjadi Rp 1,7 triliun pada 2022 dari Rp 1,73 triliun pada 2021. Alhasil, perseroan memperoleh laba bruto Rp 2,16 triliun, turun 5,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,29 triliun.
Hingga Desember 2022, perseroan menciptakan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 565,06 miliar atau naik 1,55 persen yoy, beban umum dan administrasi naik 31,43 persen yoy menjadi Rp 222,85 miliar, dan beban lain-lain turun 99,71 persen yoy menjadi hanya Rp 14 juta. Bersamaan dengan itu, pendapatan lain-lain turun 14,77 persen yoy menjadi Rp 18,38 miliar pada Desember 2022.
Advertisement