Sukses

Bos BRI Ungkap Faktor yang Pengaruhi Harga Saham BBRI

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno K menuturkan, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi harga saham

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI berharap kinerja saham bisa tetap solid seiring dengan kinerja keuangan tumbuh dengan tangguh. 

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno K menuturkan, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi harga saham selama beberapa waktu lalu, mulai dari faktor internal hingga eksternal. 

"Kita lihat pergerakan harga saham mungkin tidak hanya di Indonesia tapi negara lain itu memang faktornya tidak hanya disebabkan oleh internal perusahaan tetapi juga dikaitkan dengan kondisi eksternal dari perusahaan dalam hal ini adalah kondisi makro ekonomi," kata Viviana dalam paparan kinerja keuangan BRI kuartal III 2023, Rabu (25/10/2023). 

Dia mengatakan,  pihaknya sedang mengamati kebijaakan the Fed, khususnya terkait dengan higher for longer dan itu berakibat kepada naiknya US treasury yield. Hal itu nantinya akan berakibat kepada menguatnya dolar AS sehingga  memicu  pelemahan di pasar saham termasuk pasar saham Indonesia.

"BRI memang secara postur balance sheet nya itu liability sensitive artinya pada kondisi perekonomian di mana interest rate nya itu tinggi biasanya memang kinerja BRI itu lebih terkena pressure dibandingkan dengan bank lain," imbuhnya. 

Meski demikian, ia meyakini bahwa kinerja fundamental BRI yang kuat akan memberikan optimisme bagi perusahaan agar tetap tumbuh ke depan. 

"Kami percaya bahwa BRI memiliki kinerja fundamental yang kuat dan terbukti tumbuh secara sustain selama puluha tahun. Nah ini yang menimbulkan optimisme bahwa BRI akan tetap bertumbuh di kondisi ekonomi yang ada saat ini sehinga kami juga berharap harga saham BBRI dapat recover ke harganya yang wajar," ujar dia. 

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 25 Oktober 2023, saham BBRI naik 1,47 persen ke posisi Rp 5.175 per saham. Saham BBRI dibuka stagnan Rp 5.100 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 5.200 dan terendah Rp 5.100 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.190 kali dengan volume perdagangan 1.534.630 saham. Nilai transaksi Rp 793 miliar.

 

 

2 dari 4 halaman

Kinerja BRI hingga Kuartal III 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 44,21 triliun hingga September 2023. Angka tersebut meningkat 12,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 39,31 triliun. 

"Total aset BRI Group Rp 1.851,97 triliun pertumbuhan aset diiringi perolehan laba selama sembilan bulan sampai September 2023 membukukan laba Rp 44,21 triliun," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan kinerja keuangan BRI kuartal III 2023, Rabu (25/10/2023). 

Raihan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga (interest income) sebesar Rp 131,89 triliun per kuartal III 2023 atau naik 14,4 persen dari kuartal III 2022 sebesar Rp 115,252 triliun. 

Meski demikian, pada periode tersebut beban bunga BRI turut meningkat menjadi Rp 30,69 triliun dari kuartal III 2022 sebesar Rp 18,74 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih senilai Rp 101,19 triliun atau naik 4,9 persen dari kuartal III 2022 sebesar Rp 96,50 triliun. 

Adapun total kredit BRI mencapai Rp 1.250,7 1 triliun hingga September 2023. Angka itu meningkat dari kuartal III 2022 sebesar Rp 1.139,07 triliun. 

Sementara dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 1.290,29 triliun atau naik 13,21 persen dengan CASA sebesar Rp 821,14 triliun.

 

3 dari 4 halaman

BRI Salurkan KUR Rp 107,84 Triliun hingga September 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sampai dengan September 2023 sebesar Rp 107,84 triliun dari total target Rp 194,4 triliun.

"Ini komitmen sekalipun perangkat kebijakan baru lengkap di bulan September, maka BRI tetap mempunyai komitmen yang tinggi terhadap penyaluran KUR," kata Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam paparan kinerja keuangan BRI kuartal III 2023, Rabu (25/10/2023). 

Selain itu, tercatat hingga September 2023, BRI telah menyurkan kredit kepada UMKM sebesar Rp 394 triliun. Angka tersebut naik sebesar 18,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang hanya sebesar Rp 333 triliun. 

Dari total kredit UMKM yang telah disalurkan, sekalipun KUR baru tersalurkan sebanyak 55,47 persen, rupanya masyarakat tidak sama sekali menunggu KUR. Hingga September 2023, pertumbuhan kredit mikro komersial BRI mencapai 57,5 persen. 

"Benar adanya bahwa di dalam riset BRI menyatakan nasabah-nasabah pelaku usaha UMKM tidak sensitif terhadap suku bunga," kata dia. 

Di sisi lain, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan. Strategi pertama, adalah menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program-program pemberdayaan dan pendampingan. 

Kemudian, strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru, atau menyasar segmen ultra mikro melalui holding ultra mikro bersama PNM dan Pegadaian.

Untuk menaikkelaskan nasabah eksisting, BRI melaksanakan berbagai program pemberdayaan, di antaranya adalah program Desa BRILian, di mana  hingga akhir September 2023 BRI telah memiliki 2.843 desa binaan di seluruh Indonesia. Desa-desa tersebut mendapatkan berbagai pelatihan dari BRI untuk meningkatkan kapabilitas perangkat desa, pengurus BUMDes dan pelaku UMKM di desa.

4 dari 4 halaman

Program Klaster Hidupku

Selanjutnya adalah program klasterku hidupku, yang saat ini BRI telah memberdayakan 18.685 klaster usaha di seluruh Indonesia.

Klaster-klaster tersebut setidaknya telah mendapatkan 1.411 pelatihan dan literasi serta 391 bantuan sarana prasarana produksi. Disamping itu, BRI juga telah memiliki 54 Rumah BUMN, yang menaungi lebih dari 400 ribu pelaku UMKM dan telah melaksanakan lebih dari 11 ribu pelatihan.

Terkait perkembangan holding ultra mikro (UMi) yang menjadi sumber pertumbuhan baru BRI, setelah 2 tahun terbentuk, hingga September 2023 Holding UMi telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 37,3 juta nasabah peminjam, atau tumbuh sekitar 17,3 persen yoy dengan outstanding kredit dan pembiayaan mencapai Rp614,9 triliun, atau tumbuh 9,5 persen secara yoy.

"Ke depan, BRI optimistis dapat menutup tahun 2023 ini dengan kinerja yang impresif. Utamanya dengan tetap fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan untuk membuat BRI semakin kuat dan hebat dalam memberi makna Indonesia”, tandasnya.