Sukses

Strategi Unilever Indonesia Perkuat Bisnis

Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyatakan tetap konsisten dengan lima fokus strategis yang telah dicanangkan perseroan dan memastikan eksekusi dengan kekuatan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menyiapkan sejumlah strategi dalam rangka memperkuat bisnisnya. Salah satunya mengeluarkan produk dengan inovasi terdepan. 

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menuturkan, pihaknya akan tetap konsisten dengan lima fokus strategi yang telah dicanangkan Perseroan. Selain itu, memastikan eksekusi tersebut berjalan dengan penuh kekuatan. 

"Kami konsisten fokus ekspansi, kami konsisten mengeluarkan inovasi-inovasi yang terdepan, contohnya yang baru datang ke market bulan ini  yang luar biasa famous lalu kita juga masuk terus inovasi di segmen premium sementara di segmen premium ini banyak cukup besar untuk personal care," kata Ira dalam konferensi pers, Rabu (25/10/2023).

Tak hanya itu, Unilever Indonesia juga memastikan Perseroan sekarang berada dalam posisi yang lebih kuat untuk mewujudkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Dengan mengeksekusi lima prioritas strategis, Unilever Indonesia secara efektif mengatasi berbagai tantangan dan menjaga posisi kepemimpinan di pasar. 

Pertama, memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama. Kedua, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment. 

Ketiga, membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama. Keempat, penerapan e-everything di semua lini bisnis dan kelima, tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.

Ira juga menegaskan, pihaknya terus berfokus menggerakkan pasar dengan perkembangan dan juga inovasi yang dilakukan oleh Unilever Indonesia. Sehingga, daya beli masyarakat pun akan ikut terpacu.

Asal tahu saja, UNVR mencatatkan penjualan sebesar Rp 30,50 triliun per kuartal III 2023 atau turun 3,26 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 31,53 triliun.

 

 

2 dari 4 halaman

Kinerja Unilever Indonesia

Sementara itu, UNVR meraup laba usaha senilai Rp 5,45  triliun per kuartal III 2023, atau turun 9,31 persen YoY dibandingkan laba usaha UNVR per kuartal III 2022 senilai Rp 6,01 triliun. 

Hingga akhir kuartal III 2023, UNVR mengantongi laba sebesar Rp 4,18 triliun. Hasil ini menurun 9,32 persen YoY dibandingkan laba UNVR pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 4,61 triliun. 

UNVR memiliki total aset sebesar Rp 18,92  triliun per akhir kuartal III 2023 atau meningkat dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 18,31 triliun.

Total liabilitas UNVR berjumlah Rp 13,54 triliun hingga kuartal III 2023, turun dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 14,32 triliun.

Adapun total ekuitas UNVR per akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 5,38 trilliun, naik dibandingkan total ekuitas perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 3,99  triliun.

 

3 dari 4 halaman

Unilever Indonesia Resmikan Panel Surya di Jababeka, Bakal Kurangi Emisi Karbon 1.500 Ton per Tahun

Sebelumnya diberitakan, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) meresmikan proyek instalasi panel surya pada pabrik Beauty & Wellbeing dan Nutrition yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Memiliki kapasitas 2,5 MWp, proyek ini menjadi salah satu instalasi panel surya yang terbesar di Jababeka.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti menegaskan komitmen Perusahaan untuk mendukung penuh agenda pemerintah dalam hal energi terbarukan dan target Net Zero Emission.

Sebagai perusahaan yang telah beroperasi di Tanah Air selama hampir 90 tahun, Unilever Indonesia senantiasa mengambil aksi nyata melalui serangkaian program di bawah strategi global ‘The Unilever Compass’ yang pilar pertamanya adalah membangun planet yang lebih lestari.

"Peralihan ke energi surya sebagai sumber energi bersih, terutama di pabrik-pabrik kami, adalah salah satu langkah konkret untuk memastikan bahwa kami mampu berkontribusi mengurangi emisi secara signifikan. Diprediksi, pemasangan panel surya pada dua pabrik kami akan mampu menekan emisi CO2 hingga 1.500 ton per tahun, setara dengan penanaman 20.000 pohon," kata Ira Noviarti dalma keterangan resmi, Rabu (9/8/2023).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Yudho Dwinanda Priaadi menyampaikan, Pemerintah berkomitmen kuat untuk berkontribusi menangani isu perubahan iklim melalui berbagai langkah dan kebijakan.

Pertama, menaikkan target pengurangan emisi dengan usaha sendiri menjadi 31,89 persen, dan dengan bantuan internasional menjadi 43,2 persen pada 2030. Kedua, menetapkan target mencapai Net Zero Emission pada 2060, atau lebih cepat. Salah satu cara untuk mencapai target tersebut adalah dengan mengimplementasikan energi terbarukan, yang ditargetkan mencapai 23 persen pada bauran energi nasional 2025.

4 dari 4 halaman

Gandeng Cikarang Listrindo

Prioritas yang dikedepankan antara lain adalah mengakselerasi pemanfaatan energi surya. Di mana kontribusi dari semua pihak sangat dibutuhkan, termasuk dari sektor industrial sebagai pengguna 31 persen dari total konsumsi energi nasional.

Pemanfaatan panel surya adalah solusi optimal bagi sektor industri yang menggunakan energi dalam jumlah tinggi dan intensif, selain mampu mengurangi emisi gas rumah kaca, dan berkontribusi pada langkah transisi menuju energi terbarukan.

"Pemerintah mengapresiasi PT Unilever Indonesia Tbk yang telah menjadi bagian dari upaya bersama untuk mendorong penggunaan energi terbarukan dan membantu menekan jejak karbon dengan inovasi dan kolaborasi," kata Yudho.

Dengan kapasitas 2,5 MWp, panel surya yang akan diinstalasi bekerja sama dengan Cikarang Listrindo ini merupakan salah satu yang terbesar di Jababeka.

Selain dari panel surya, Perusahaan juga mendapatkan pasokan listrik ramah lingkungan dari Renewable Energy Certificates (REC), yang diperoleh dari pembangkit listrik terbarukan di luar wilayah operasinya untuk memenuhi kebutuhan listrik jaringannya.

Selain menekan emisi, pemasangan panel surya ini juga ikut mendukung upaya efisiensi yang terus dilakukan Unilever Indonesia di sisi operasional. Di tengah harga komoditas yang masih fluktuatif, utamanya gas alam sebagai salah satu bahan utama pembangkit listrik, listrik yang diperoleh dari panel surya akan berpotensi untuk menghemat biaya.