Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Rabu (25/10/2023). Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas pada sesi kedua.
Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,41 persen ke posisi 6.834,38. Indeks LQ45 melesat 0,33 persen ke posisi 911,95. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.878,56 dan terendah 6.821,08. Sebanyak 290 saham menguat dan 260 saham melemah. 207 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.260.146 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.874.
Advertisement
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah. Sektor saham teknologi pimpin koreksi dengan merosot 1,8 persen. Sektor saham basic turun 0,47 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,07 persen, sektor saham kesehatan merosot 1,21 persen, sektor saham properti terpangkas 0,09 persen dan sektor saham infrastruktur turun 0,23 persen.
Sedangkan sektor saham yang menguat antara lain sektor saham energi mendaki 0,32 persen, sektor saham industri bertambah 0,95 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,82 persen. Sektor saham keuangan bertambah 1,18 persen dan sektor saham transportasi menguat 1,01 persen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi jual saham Rp 243,85 miliar. Sepanjang 2023, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 9,67 triliun.
Top Gainers-Losers pada 25 Oktober 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham AMAN melambung 34,96 persen
- Saham DWGL melambung 32,41 persen
- Saham SULI melambung 30,28 persen
- Saham META melambung 26,26 persen
- Saham SDPC melambung 18,12 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SRAJ merosot 23,61 persen
- Saham PCAR merosot 20,48 persen
- Saham GTBO merosot 20,42 persen
- Saham HADE merosot 16,67 persen
- Saham SIPD merosot 14,35 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 735 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 529,7 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 486,7 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 324,5 miliar
- Saham ASII senilai Rp 300,6 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham GTRA tercatat 68.810 kali
- Saham PMMP tercatat 64.504 kali
- Saham KOCI tercatat 28.932 kali
- Saham META tercatat 24.459 kali
- Saham AMAN tercatat 22.151 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 25 Oktober 2023
Bursa saham Asia Pasifik menguat seiring investor mengkaji inflasi kuartal III 2023 Australia yang akan memberikan petunjuk mengenai keputusan kebijakan moneter Reserve Bank of Australia pada pertemuannya 3 November 2023.
Dikutip dari CNBC, tingkat inflasi kuartal III di Australia mencapai 5,4 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang disurvei Reuters 5,3 persen, tetapi lebih rendah dari 6 persen yang terlihat pada kuartal II.
Indeks Hang Seng Hong Kong memangkas kenaikan sebelumnya. Indeks acuan tersebut naik 0,44 persen dalam satu jam terakhir. Bursa saham China juga menguat dengan indeks CSI 300 naik 0,5 persen, dan memperpanjang kenaikan dalam dua hari berturut-turut ke posisi 3.504,45.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah tipis setelah rilis data inflasi. Indeks ASX 200 ditutup ke posisi 6.854,3 dan membalikkan kenaikan pada perdagangan Selasa pekan ini.
Indeks Nikkei 225 melonjak 0,67 persen ke posisi 31.269,92. Indeks Topix bertambah 0,61 persen ke posisi 2.254,4.
Sedangkan bursa saham Korea Selatan melemah. Indeks Kospi tergelincir 0,85 persen ke posisi 2.363,17 dan indeks Kosdaq terpangkas 1,79 persen ke posisi 770,84.
Penutupan Wall Street pada 24 Oktober 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 24 Oktober 2023. Investor fokus pada laporan laba perusahaan dan pelaku pasar memantau pergerakan terbaru imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Dikutip dari CNBC, Rabu (25/10/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 204,97 poin atau 0,62 persen ke posisi 33.141,38. Indeks S&P 500 bertambah 0,73 persen ke posisi 4.247,68. Indeks Nasdaq menguat 0,93 persen ke posisi 13.139,87.
Coca-Cola melaporkan laba dan pendapatan yang melampaui perkiraan. Hal itu mendorong saham Coca-Cola naik 2,9 persen. Saham Spotify melonjak 10 persen setelah raksasa streaming audio itu membukukan kinerja keuangan kuartal III 2023 yang melampaui harapan.
Di sisi lain, saham General Motors merosot 2,3 persen setelah perusahaan menarik prospek setahun penuh di tengah meningkatnya biaya akibat pemogokan serikat pekerja United Auto Workers. Produsen mobil tersebut membukukan kinerja keuangan kuartal III yang lebih baik dari perkiraan.
Alfabet dan Microsoft termasuk di antara perusahaan yang merilis kinerja keuangan setelah penutupan perdagangan. Pada pekan ini, perusahaan teknologi yang merilis kinerja keuangan yakni Amazon dan Meta.
Bahnsen Group Chief Invesment Officer David Bahnsen menuturkan, jika perusahaan teknologi yang melaporkan laba pekan ini mengalahkan harapan wall street, valuasi untuk perusahaan ini secara lebih luas masih terlalu tinggi.
“Tidak peduli apa hasil yang kita lihat dari laba perusahaan teknologi besar pekan ini, hasil tersebut tidak akan membenarkan valuasi mereka yang aneh,” ujar dia.
Ia menilai, penurunan harga saham perusahaan teknologi besar selama tiga bulan terakhir, saham-saham teknologi besar masih terlalu mahal. “Dan ini adalah dinamika yang sepertinya tidak akan berakhir dengan baik,” kata dia.
Advertisement