Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Kamis (26/10/2023).
IHSG menguat 0,4 persen ke posisi 6.834 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun masih berada di atas moving average (MA)200 harian.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengingatkan untuk waspadai akan koreksi IHSG ke depannya. Diperkirakan, IHSG akan menguji ke rentang 6.792-6.825 terlebih dahulu.
Advertisement
“Cermati, apabila break 6.711, IHSG akan mengarah ke 6.666-6.676 untuk menyelesaikan wave c dari wave (ii),” ujar Herditya.
Herditya prediksi IHSG berada di level support 6.711,6.622 dan level resistance 6.901,6.987.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat rebound dengan kicking candle dengan longer upper shadow dan menguji resistance garis moving average (MA) 200 harian dengan volume rendah.
Wafi menuturkan, jika mampu breakout resistance garis MA200, berpeluang untuk melanjutkan rebound untuk menguji resistance garis MA50.
“Namun, jika tidak mampu breakout resistance garis MA200, berpeluang untuk kembali menguji support bullish channelnya,” ujar dia.
Wafi menuturkan, IHSG saat ini berada di kisaran 6.805-6.860 pada Kamis pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Dharma Pollimetal Tbk (DRMA), dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Buy on Weakness
Saham AMRT menguat 3,5 persen ke 2.920 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatan saham AMRT pun mampu menembus MA60.
"Kami memperkirakan, posisi AMRT saat ini sedang berada di awal wave 3, sehingga AMRT masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.830-2.890
Target Price: 3.000, 3.080
Stoploss: below 2.810
2.PT Elnusa Tbk (ELSA) - Buy on Weakness
Saham ELSA menguat 2,5 persen ke 418 disertai dengan munculnya volume pembelian.
"Selama ELSA masih berada di atas 398 sebagai stoplossnya, maka posisi ELSA saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 5," tutur dia.
Buy on Weakness: 410-418
Target Price: 438, 454
Stoploss: below 398
3.PT Gudang Garam Tbk (GGRM) - Buy on Weakness
Saham GGRM menguat 1,2 persen ke 24.975 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, tetapi penguatan GGRM masih tertahan oleh cluster MA20 dan MA200.
"Selama masih mampu bergerak di atas 24,200 sebagai stoplossnya, maka posisi GGRM sedang berada di awal wave v dari wave (i) dari wave [c]," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 24.450-24.900
Target Price: 26.250, 27.000
Stoploss: below 24.200
4.PT Jasa Marga Tbk (JSMR) - Buy on Weakness
Saham JSMR menguat 1,9 persen ke 4.380 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.
"Kami perkirakan, posisi JSMR saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c] dari wave 5 pada label hitam, sehingga JSMR masih berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur dia.
Buy on Weakness: 4.280-4.340
Target Price: 4.560, 4.800
Stoploss: below 4.240
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 25 Oktober 2023
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Rabu (25/10/2023). Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas pada sesi kedua.
Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,41 persen ke posisi 6.834,38. Indeks LQ45 melesat 0,33 persen ke posisi 911,95. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.
Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.878,56 dan terendah 6.821,08. Sebanyak 290 saham menguat dan 260 saham melemah. 207 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.260.146 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.874.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah. Sektor saham teknologi pimpin koreksi dengan merosot 1,8 persen. Sektor saham basic turun 0,47 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,07 persen, sektor saham kesehatan merosot 1,21 persen, sektor saham properti terpangkas 0,09 persen dan sektor saham infrastruktur turun 0,23 persen.
Sedangkan sektor saham yang menguat antara lain sektor saham energi mendaki 0,32 persen, sektor saham industri bertambah 0,95 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,82 persen. Sektor saham keuangan bertambah 1,18 persen dan sektor saham transportasi menguat 1,01 persen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi jual saham Rp 243,85 miliar. Sepanjang 2023, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 9,67 triliun.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 25 Oktober 2023
Bursa saham Asia Pasifik menguat seiring investor mengkaji inflasi kuartal III 2023 Australia yang akan memberikan petunjuk mengenai keputusan kebijakan moneter Reserve Bank of Australia pada pertemuannya 3 November 2023.
Dikutip dari CNBC, tingkat inflasi kuartal III di Australia mencapai 5,4 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang disurvei Reuters 5,3 persen, tetapi lebih rendah dari 6 persen yang terlihat pada kuartal II.
Indeks Hang Seng Hong Kong memangkas kenaikan sebelumnya. Indeks acuan tersebut naik 0,44 persen dalam satu jam terakhir. Bursa saham China juga menguat dengan indeks CSI 300 naik 0,5 persen, dan memperpanjang kenaikan dalam dua hari berturut-turut ke posisi 3.504,45.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah tipis setelah rilis data inflasi. Indeks ASX 200 ditutup ke posisi 6.854,3 dan membalikkan kenaikan pada perdagangan Selasa pekan ini.
Indeks Nikkei 225 melonjak 0,67 persen ke posisi 31.269,92. Indeks Topix bertambah 0,61 persen ke posisi 2.254,4.
Sedangkan bursa saham Korea Selatan melemah. Indeks Kospi tergelincir 0,85 persen ke posisi 2.363,17 dan indeks Kosdaq terpangkas 1,79 persen ke posisi 770,84.
Advertisement