Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal meluncurkan instrumen investasi kontrak berjangka saham atau single stock futures (SSF) pada kuartal I 2024.
Direktur Utama BEI, Imam Rachman menuturkan, pihaknya menargetkan produk single stock futures diterbitkan pada kuartal I 2024.
Baca Juga
"Memang masih mau targetkan di kuartal I 2024, karena memang kami ingin bahwa ketika kami launching ini semua infrastrukturnya juga siap jadi artinya beberapa hal terkait dengan AB (anggota bursa) yang memiliki izin derivativenya juga lebih banyak saat ini, karena saat ini memang hanya satu ya," kata Iman dalam konferensi pers, Kamis (26/10/2023).
Advertisement
Dengan demikian, Iman berharap akan lebih banyak instrumen produk derivatif, kedua pembukaan rekening untuk derivatif juga lebih dipermudah. Sehingga, dengan adanya segala persiapan tersebut, BEI menargetkan produk SSF meluncur pada kuartal I 2024.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, hingga saat ini ada satu AB yang memiliki izin derivatif. Sehingga, pihaknya mendorong AB lainnya untuk menyusul pendahulunya.
"Saat ini ada sekitar 5-6 anggota bursa yang dalam pipeline pengembangan sistem untuk transaksi derivatif, di mana sistem-sistem perdagangan dari efek derivatif ini kami sediakan untuk anggota bursa menjadi pilot proyek jadi ini free dari bursa," imbuhnya.
BEI berharap agar AB bersedia untuk menjadi anggota bursa derivatif. Kemudian, dengan rekening dana nasabah derivatifBEI atau rekening dana derivatif.
"Kami juga akan bekerjasama dengan KSEI, karena KSEI sudah dimungkinkan untuk sesuai rekening efeknya KSEI itu bisa menyimpan dana, sehingga ini akan memudahkan on boarding dari investor-investor yang akan bertransaksi derivatif dan juga mempercepat proses pembukaan rekening dana derivatif," ujar dia.
Target BEI
Sebelumnya diberitakan, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2024. BEI berfokus pada tema pengembangan yang telah ditetapkan pada Master Plan BEI 2021 – 2025, yakni “Menjadi entitas yang kompetitif dan dapat diandalkan dengan kredibilitas berkelas dunia”.
Pelaksanaan rencana kerja 2024 masih berfokus pada tiga prioritas, yakni Market Deepening, Investor Protection, dan Regional Synergy and Connectivity. Secara garis besar inisiatif strategis yang akan dilakukan hingga beberapa tahun ke depan, bertujuan terus melaksanakan pengembangan integritas pasar serta meningkatkan pelindungan investor, melakukan pengembangan sistem untuk memastikan penyampaian keterbukaan informasi bagi para investor, meningkatkan jumlah IPO dan pencatatan efek baru, pemanfaatan cloud computing, hingga melaksanakan kegiatan yang mendukung penerapan ESG.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI Tahun 2023 yang diselenggarakan pada Kamis (26/10/2023), pemegang saham telah menyetujui RKAT 2024 yang disusun dengan mempertimbangkan beberapa asumsi makroekonomi.
Advertisement
Rencana Kerja BEI
Rencana kerja yang dilakukan BEI, serta penetapan penggunaan asumsi dalam penyusunan RKAT 2024, masih tetap cautiously optimistic dengan memperhatikan aktivitas perdagangan pada 2023, serta kondisi perekonomian global pada tahun mendatang.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, BEI mengasumsikan Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) pada 2024 mencapai Rp12,25 triliun dengan total jumlah hari bursa sebanyak 239 hari.
Kemudian, jumlah penerbitan efek pada tahun 2024 sebanyak 230 efek, terdiri atas pencatatan saham, sukuk, obligasi, dan efek lainnya meliputi Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA), Efek Beragun Aset Syariah (EBA-S), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA-SP), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi Syariah (EBA-SP Syariah) serta Waran Terstruktur.
"Sekarang kita targetkan di 2024 itu 230 instrumen, jadi fokus kita lebih banyak ke instrumen,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman dalam konferensi pers RUPSLB BEI, Kamis (26/10/2023).
Kegiatan Sosialisasi
Target tersebut diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat.
Saat ini, dilakukan kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang mayoritas sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online. Bursa juga akan terus menerus secara aktif menarik perusahaan tercatat baru dari sektor New Economy, Start-Up, dan Renewable Energy.
BEI juga secara berkesinambungan mendukung pengembangan serta kepatuhan Anggota Bursa dan Partisipan, yang diwujudkan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi, pertemuan rutin, pemeriksaan rutin dan sewaktu-waktu, dukungan jasa informasi, termasuk dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.
Dalam hal pengembangan pasar untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal, BEI juga terus berupaya dengan melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi terus menerus kepada masyarakat atau investor.
Berbagai kegiatan tersebut dilakukan secara hybrid (online dan offline) meliputi Sekolah Pasar Modal (SPM), Capital Market Summit & Expo (CMSE), Public Expose LIVE, edukasi bersama dengan berbagai institusi, hingga sosialisasi produk-produk kebursaan lainnya khususnya Waran Terstruktur yang telah mendapatkan respon positif dari pelaku pasar.
Advertisement
Target Kinerja Keuangan
Memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan, BEI memproyeksikan total pendapatan usaha yang akan diperoleh BEI naik sebesar Rp153,38 miliar atau naik 11,86 persen menjadi Rp1,45 triliun pada 2024. Biaya usaha 2024 diproyeksikan naik Rp114,41 miliar atau 9,61 persen menjadi Rp1,31 triliun.
Kemudian, laba sebelum pajak menjadi Rp316,44 miliar. Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp57,0 miliar, maka perolehan Laba bersih BEI pada tahun 2024 adalah sebesar Rp259,44 miliar. Total aset BEI pada 2024 sebesar Rp6,56 triliun atau naik 6,52 persen dari RKAT 2023-Revisi. Saldo akhir kas dan setara kas (termasuk investasi jangka pendek) pada 2024 mencapai Rp3,12 triliun.
RUPSLB BEI Tahun 2023 dihadiri oleh 92 Pemegang Saham atau 100 persen dari jumlah pemegang saham pemilik hak suara. RKAT 2024 BEI sebagai satu-satunya agenda telah disetujui oleh pemegang saham.