Sukses

Profil Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti yang Mengundurkan Diri

Berikut profil singkat Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti yang mengumumkan pengunduran diri usai menjabat selama 2 tahun 10 bulan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan pengunduran diri Presiden Direktur Ira Noviarti. Seiring hal itu, Unilever Indonesia akan mengajukan usulan pengangkatan Presiden Direktur Perseroan.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (26/10/2023), PT Unilever Indonesia Tbk telah menerima surat pengunduran diri Ira Noviarti dari jabatannya selaku presiden Direktur Perseroan.

"Sehubungan dengan pengunduruan diri tersebut, pemegang saham utama perseroan berencana untuk mengusulkan Benjie Yap sebagai Presiden Direktur Perseroan yang baru untuk disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang sama," tulis Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Nurdiana Darus.

Manajemen Unilever Indonesia menyampaikan tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan.

Pada paparan publik perseroan, Ira menuturkan, memulai posisi Presiden Direktur ketika baru mulai menghadapi pukulan pandemi pada 2020. Ia pun merasa bersyukur bisa menjalankan perannya hingga akhir dengan baik. 

"Telah banyak yang kami lalui hingga hari ini. Bersama-sama, kami menavigasi begitu banyak perubahan dan tantangan,  membawa bisnis Perseroan ke posisi yang lebih kuat seperti yang bisa dilihat dari hasil kuartal III 2023 yang kami umumkan hari ini. Seraya menjalankan hal-hal tersebut, kami tetap terus berkontribusi pada tanah air dan masyarakat," kata Ira.

Dengan demikian, Ira pun optimistis untuk terus memberikan kontribusi lebih lanjut bagi Perseroan pada masa mendatang. 

"Saya bersyukur atas akhir yang baik dari peran ini, dan bersemangat untuk berkontribusi lebih lanjut bagi kesuksesan  Unilever dalam peran saya berikutnya. Pengalaman, kepercayaan, dan kesempatan yang merupakan sebuah  kehormatan," ujar dia.

Menarik untuk diketahui profil Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti. Mengutip laman perseroan, Ira Noviarti diangkat sebagai Presiden Direktur dalam RUPSLB pada 25 November 2020, dan efektif pada 1 Desember 2020.

 

2 dari 4 halaman

Ragam Posisi di Unilever Indonesia

Perempuan kelahiran Jakarta ini bergabung dengan Unilever Indonesia sejak 1995. Beberapa posisi senior telah diraih selama menjabat di Unilever tidak hanya Indonesia tetapi juga Asia Tenggara.

Ia pernah menjabat sebagai Beauty & Personal Care Director PT Unilever Indonesia pada 2017-2020. Ira  yang berdomisi di Jakarta ini juga sempat menjadi Managing Director untuk Unilever Foods Solusitions South East Asia (2015-2017). Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai ice cream, media dan consumer market insight director PT Unilever Indonesia Tbk pada 2010-2015.

Ira Noviarti meraih gelar di bidang ekonomi dari Universitas Indonesia jurusan akuntansi keuangan pada 1995. Ia juga pernah mengikuti Senior Executive Leadership Program di Harvard Business School pada 2019.

Mengutip dari laman Linkedin Ira Noviarti, ia juga menjabat sebagai Chair B20 Indonesia Women ini Business Cation Council. Tak hanya itu, ia juga board and advisory member BritCham Indonesia dan Chairperson MMA Indonesia.

3 dari 4 halaman

Strategi Unilever Indonesia Perkuat Bisnis

Sebelumnya diberitakan, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menyiapkan sejumlah strategi dalam rangka memperkuat bisnisnya. Salah satunya mengeluarkan produk dengan inovasi terdepan. 

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menuturkan, pihaknya akan tetap konsisten dengan lima fokus strategi yang telah dicanangkan Perseroan. Selain itu, memastikan eksekusi tersebut berjalan dengan penuh kekuatan. 

"Kami konsisten fokus ekspansi, kami konsisten mengeluarkan inovasi-inovasi yang terdepan, contohnya yang baru datang ke market bulan ini  yang luar biasa famous lalu kita juga masuk terus inovasi di segmen premium sementara di segmen premium ini banyak cukup besar untuk personal care," kata Ira dalam konferensi pers, Rabu (25/10/2023).

Tak hanya itu, Unilever Indonesia juga memastikan Perseroan sekarang berada dalam posisi yang lebih kuat untuk mewujudkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Dengan mengeksekusi lima prioritas strategis, Unilever Indonesia secara efektif mengatasi berbagai tantangan dan menjaga posisi kepemimpinan di pasar. 

Pertama, memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama. Kedua, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment. 

Ketiga, membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama. Keempat, penerapan e-everything di semua lini bisnis dan kelima, tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.

Ira juga menegaskan, pihaknya terus berfokus menggerakkan pasar dengan perkembangan dan juga inovasi yang dilakukan oleh Unilever Indonesia. Sehingga, daya beli masyarakat pun akan ikut terpacu.

Asal tahu saja, UNVR mencatatkan penjualan sebesar Rp 30,50 triliun per kuartal III 2023 atau turun 3,26 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 31,53 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Unilever Indonesia

Sementara itu, UNVR meraup laba usaha senilai Rp 5,45  triliun per kuartal III 2023, atau turun 9,31 persen YoY dibandingkan laba usaha UNVR per kuartal III 2022 senilai Rp 6,01 triliun. 

Hingga akhir kuartal III 2023, UNVR mengantongi laba sebesar Rp 4,18 triliun. Hasil ini menurun 9,32 persen YoY dibandingkan laba UNVR pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 4,61 triliun. 

UNVR memiliki total aset sebesar Rp 18,92  triliun per akhir kuartal III 2023 atau meningkat dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 18,31 triliun.

Total liabilitas UNVR berjumlah Rp 13,54 triliun hingga kuartal III 2023, turun dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 14,32 triliun.

Adapun total ekuitas UNVR per akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 5,38 trilliun, naik dibandingkan total ekuitas perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 3,99  triliun.

Â