Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Jumat (27/10/2023). Pelaku pasar dinilai perlu waspadai saat IHSG menembus 6.711.
IHSG melemah 1,8 persen ke posisi 6.714 pada penutupan perdagangan saham Kamis, 26 Oktober 2023 dengan munculnya volume penjualan, pergerakan pun sempat menembus support di 6.711.
Baca Juga
“Dapat diwaspadai, apabila IHSG kembali menembus area 6.711, maka selanjutnya IHSG akan menguji ke rentang area 6.666-6.676 untuk menyelesaikan wave c dari wave (ii),” kata Herditya.
Advertisement
Ia menuturkan, tidak menutup kemungkinan akan ada pembalikan arah dalam jangka pendek ke rentang 6.745-6.778. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.711,6.622 dan level resistance 6.901,6.987 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dan breakdown support garis moving average (MA) 200 dengan membuat lower low (LL) level disertai volume.
“Meski berpeluang melakukan rebound (pullback), namun selama di bawah garis MA20 maka berpeluang untuk kembali membuat LL level dan menguji level terendahnya pada Juli 2023,” ujar dia.
Ia mengatakan, jika mampu breakout garis MA200, IHSG berpeluang melanjutkan reli dan menguji resistance garis MA50. Wafi prediksi, pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.680-6.805.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Indah Kiat Pulp&Paper Tbk (INKP), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) - Buy on Weakness
Saham APLN bergerak flat ke 152 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, posisi APLN diperkirakan berada pada bagian dari wave (b) dari wave [iii] dari wave C, sehingga APLN masih rawan terkoreksi terlebih dahulu.
Buy on Weakness: 147-152
Target Price: 159, 166
Stoploss: below 144
2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness
Saham BBCA terkoreksi 1,7 persen ke 8.725 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami memperkirakan, saat ini posisi BBCA berada pada bagian dari wave v dari wave (c) dari wave [ii], sehingga BBCA masih rawan terkoreksi kembali dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," kata dia.
Buy on Weakness: 8.500-8.625
Target Price: 9.000, 9.250
Stoploss: below 8.400
3.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness
Saham BBRI terkoreksi 4,9 persen ke 4.920 disertai dengan munculnya volume penjualan yang tinggi.
"Kami perkirakan, posisi BBRI saat ini berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (A), sehingga BBRI masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia.
Buy on Weakness: 4.850-4.920
Target Price: 5.200, 5.400
Stoploss: below 4.710
4.PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) - Buy on Weakness
Saham HRTA terkoreksi 0,9 persen ke 440 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Saat ini, diperkirakan posisi HRTA membentuk wave [b] dari wave X pada label hitam, sehingga koreksi HRTA akan terbatas dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 400-432
Target Price: 464, 500
Stoploss: below 382
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 26 Oktober 2023
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan hingga penutupan perdagangan saham Kamis, (26/10/2023). Mayoritas sektor saham tertekan dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah.
Berdasarkan data RTI, IHSG anjlok 1,75 persen ke posisi 6.714,51. Indeks LQ45 merosot 2,48 persen ke posisi 889,31. Mayoritas indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.838,80 dan terendah 6.704,52. Sebanyak 397 saham melemah sehingga menekan IHSG. 153 saham menguat dan 200 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.288.417 kali dengan volume perdagangan 18,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.894. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 1,39 triliun. Sepanjang 2023, investor asing melepas saham Rp 11,06 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham kesehatan menguat 0,18 persen. Sektor saham energi susut 1,21 persen, sektor saham basic turun 0,95 persen, sektor saham industri terpangkas 0,53 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 1,21 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal tergelincir 1,39 persen, sektor saham keuangan susut 1,58 persen, sektor saham properti terpangkas 0,31 persen, sektor saham teknologi melemah 1,63 persen, sektor saham infrastruktur susut 1,46 persen dan sektor saham transportasi terbenam 1,89 persen.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 26 Oktober 2023
Bursa saham Asia Pasifik mengalami aksi jual pada perdagangan Kamis pekan ini. Bursa saham Australia turun ke level terendah dalam satu tahun terakhir.
Sedangkan bursa saham China menguat. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 2,7 persen ke posisi 2.299,08 ke level terendah sejak 6 Januari. Indeks Kosdaq merosot 3,5 persen ke posisi 743,85, terendah sejak 31 Januari 2023. Hal ini terjadi ketika saham pemasok chip Korea Selatan SK Hynix anjlok setelah mengumumkan rugi bersih 2,18 triliun won pada kuartal III, berbeda dengan laba bersih 1,11 triliun won pada periode sama tahun lalu.
Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan tumbuh 0,6 persen pada kuartal III dibandingkan kuartal sebelumnya, sedikit lebih tinggi dari perkiraan dibandingkan jajak pendapat Reuters.
Indeks Nikkei 225 terpangkas 2,14 persen ke posisi 30.601,78. Indeks Topix turun 1,34 persen ke posisi 2.224,25. Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,61 persen ke posisi 6.812,30, dan sentuh level terendah sejak Oktober 2022. Indeks Hang Seng melemah 0,11 persen. Sedangkan indeks acuan China CSI 300 menguat 0,28 persen ke posisi 3.514,14.
Advertisement