Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin, (30/10/2023). Namun, investor diimbau tetap waspadai jika IHSG kembali tembus 6.711.
IHSG menguat 0,7 persen ke 6.759 pada penutupan perdagangan Jumat, 27 Oktober2023 dan disertai oleh munculnya volume pembelian pada akhir pekan kemarin.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, tetap waspadai apabila IHSG kembali menembus area 6.711, selanjutnya IHSG akan menguji ke rentang area 6.666-6.676 untuk menyelesaikan wave c dari wave (ii).
Advertisement
IHSG akan bergerak di level support 6.711,6.622 dan level resistance 6.901,6.987 pada Senin pekan ini.
Adapun sentimen yang akan bayangi IHSG antara lain kondisi geopolitik Timur Tengah. Selain itu, investor masih mencermati perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik pada kuartal III 2023.
Sentimen lainnya investor juga masih mencermati akan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) ke depan yang masih bernada hawkish untuk menurunkan inflasi menjadi dua persen. Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah yang masih melemah terhadap dolar AS.
Analis PT RHB Sekuritas, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dan menguji resistance garis moving average (MA) lima harian meski dengan volume rendah.
“Jika mampu breakout resistance garis MA5 maka berpeluang menguji resistance garis MA200 sekaligus resistance bearish channel-nya,” kata dia.
Ia menambahkan, konfirmasi reversal dari fase bearish channel jika mampu breakout resistance garis MA200. “Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.690-6.810,” ujar dia.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness
Saham ASII terkoreksi ke 5.725 disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan, saat ini posisi ASII masih berada pada fase downtrendnya.
"Kami perkirakan, posisi ASII saat ini sedang berada di akhir wave c dari wave (y) dari wave [x], sehingga koreksi ASII akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar dia.
Buy on Weakness: 5.525-5.600
Target Price: 5.950, 6.200
Stoploss: below 5.475
2.PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) - Spec Buy
Saham ENRG menguat 3,3 persen ke 248 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan ENRG pun mampu menembus MA200.
"Selama ENRG masih mampu bergerak di atas 236 sebagai stoplossnya, maka posisi ENRG saat ini sedang berada di awal wave c dari wave (v)," kata dia.
Spec Buy: 240-246
Target Price: 262, 278
Stoploss: below 236
3.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Buy on Weakness
Saham EXCL menguat 1,4 persen ke 2.120 disertai dengan munculnya volume pembelian.
"Selama EXCL masih mampu bergerak di atas 2,030 sebagai stoplossnya, posisi EXCL saat ini diperkirakan berada di awal wave [i] dari wave 3," tutur dia.
Buy on Weakness: 2.050-2.100
Target Price: 2.230, 2.360
Stoploss: below 2,030
4.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness
Saham INDF bergerak flat ke 6.750 dan masih didominasi oleh volume penjualan, pergerakan INDF pun masih tertahan oleh MA20. Kami perkirakan, posisi INDF saat ini sedang berada pada bagian dari wave (y) dari wave [ii], sehingga INDF masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 6.375-6.550
Target Price: 6.950, 7.125
Stoploss: below 6.275
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 27 Oktober 2023
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Jumat (27/10/2023). Analis menilai, pergerakan IHSG tersebut mengikuti bursa saham Asia yang menguat.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melambung 0,66 persen ke posisi 6.758,79. Indeks LQ45 bertambah 0,41 persen ke posisi 892,91. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Menjelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.781,39 dan terendah 6.719,62. Sebanyak 279 saham menguat dan 243 saham melemah. 235 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.152.118 kali dengan volume perdagangan 18,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.922.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri turun 0,37 persen, sektor saham properti susut 0,45 persen dan sektor saham teknologi terpangkas 0,07 persen/
Sementara itu, sektor saham infrastruktur melambung 3,01 persen dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi mendaki 1,43 persen, sektor saham basic menguat 0,97 persen, sektor saham nonsiklikal melambung 1,04 persen dan sektor saham siklikal meroket 0,47 persen.
Selain itu, sektor saham kesehatan bertambah 1,13 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,46 persen, sektor saham transportasi menguat 0,83 persen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi jual saham Rp 540,54 miliar. Sepanjang 2023, investor asing melepas saham Rp 11,6 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG cenderung bergerak berbalik arah dalam jangka pendek dan juga sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang cenderung menguat.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, 27 Oktober 2023. Bursa saham Australia melesat setelah berada di level terendah dalam satu tahun karena investor terus mencerna lebih banyak data inflasi.
Dikutip dari CNBC, harga konsumen inti di Tokyo naik 2,7 persen pada Oktober dibandingkan tahun lalu, demikian data pemerintah. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 2,5 persen. Indeks harga konsumen inti untuk Tokyo mencakup produk minyak tetapi tidak termasuk harga pangan segar.
Australia merilis indeks harga produsen kuartal III pada Jumat pekan ini dengan producer price index (PPI) negara tersebut mencatat pertumbuhan 3,8 persen tahun ke tahun dan kenaikan 1,8 persen kuartal ke kuartal. PPI mengukur perubahan harga barang yang dijual oleh produsen.
Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,96 persen dan memimpin penguatan di pasar Asia. Indeks CSI 300 menguat 1,37 persen ke posisi 3.562,39. Di Australia, indeks ASX 200 mendaki 0,21 persen ke posisi 6.826,9.
Indeks Nikkei 225 Jepang bertambah 1,27 persen ke posisi 30.991,69. Indeks Topix mendaki 1,37 persen ke posisi 2.254,65. Indeks Kospi Korea Selatan melesat 0,16 persen ke posisi 2.302,81. Indeks Kosdaq melesat 0,62 persen ke posisi 748,49.
Advertisement