Sukses

OJK Catat Rp 6,37 Triliun Dana Asing Kabur dari Pasar Modal RI

OJK juga mencatat pasar SBN hingga akhir Oktober 2023 membukukan outflow investor asing sebesar Rp 13,63 triliun secara mtd dibandingkan dengan September 2023 outflow sebesar Rp 23,3 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan outflow atau modal investor asing yang keluar sebesar Rp 6,37 triliun hingga 27 Oktober 2023. Aliran modal yang keluar itu meningkat dari akhir September 2023 sebesar Rp 4,06 triliun. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menuturkan, seiring pelemahan pasar saham global, pasar saham Indonesia sampai dengan 27 Oktober 2023 melemah sebesar 2,61 persen month to date (mtd) ke level 6.758,79 di mana September 2023 6.939,89. 

"Non-residen mencatatkan outflow sebesar Rp 6,37 triliun month to date," kata Inarno dalam konferensi pers RDK OJK, Senin (30/10/2023). 

Sejalan dengan aksi keluarnya dana asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun tertekan. Secara year to date (ytd), IHSG melemah sebesar 1,34 persen dengan non-residen membukukan net sell sebesar Rp 11,61 triliun dibandingkan September 2023 net sell sebesar Rp 5,24 triliun ytd.

Di sisi likuiditas, rata-rata nilai transaksi pasar saham di Oktober 2023 turun menjadi Rp 10,32 triliun secara mtd dan secara ytd  sebesar Rp 10,47 triliun dibandingkan September 2023 sebesar 2023 sebesar Rp 11,36 triliun dan juga Rp 11,49 triliun secara ytd.

Sejalan dengan pergerakan global, pasar SBN hingga akhir Oktober 2023 membukukan outflow investor asing sebesar Rp 13,63 triliun secara mtd dibandingkan dengan September 2023 outflow sebesar Rp 23,3 triliun. Adapun pasar obligasi melemah 1,38 persen secara mtd, namun secara ytd masih menguat 4,45 persen. 

 

2 dari 4 halaman

Bos OJK Wanti-Wanti Ketidakpastian Ekonomi 10 Tahun ke Depan, Indonesia Aman?

Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mewanti-wanti kondisi ketidakpastian ekonomi global. Dia memprediksi keadaan tersebut akan jadi tantangan sekitar 5-10 tahun mendatang.

"Nampaknya kita bisa memahami bahwa banyak prakiraan dan prediksi mengenai pertumbuhan dan kondisi kesehatan ekonomi internasional nampaknya ke depan akan semakin penuh tantangan dan dipenuhi oleh ketidakpastian serta volatilitas, yang mau tidak mau menjadi realita yang harus kita hadapi dalam 5 bahkan mungkin 10 tahun ke depan," jelas  Mahendra Siregar dalam Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, di Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023).

Di sisi lain, Mahendra melihat prediksi tak stabilnya ekonomi global itu tak berpengaruh pada beberapa negara, salah satunya adalah Indonesia. Bahkan, ekonomi Indonesia diprediksi malah menguat.

"Namun sebaliknya semua prakiraan dari lembaga internasional, multilateral dan tentu juga nasional justru menunjukkan bahwa pada kondisi yang demikian hanya ada sedikit sekali negara yang pertumbuhan ekonominya justru akan menguat dan salah satunya dari yang sedikit itu adalah Indonesia," ungkapnya.

Mahendra mengungkap satu hal yang membuat ekonomi Indonesia tetap kuat adalah pasar dalam negeri yang juga kuat. Artinya, tingkat konsumsi dalam negeri Indonesia yang bisa jadi penopang.

"Apa itu pasar ekonomi dan potensi dalam negeri yang kuat? yaitu adalah pasar ekonomi, pertumbuhan, potensi yang ada di daerah-daerah, seluruh daerah yang ada di Indonesia," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Penguatan di Daerah

Mahendra mengatakan, kunci dari keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki titik perhatian di daerah. Kemudian, hal ini juga bisa didukung oleh peningkatan inklusi keuangan di daerah.

"Kita diingatkan lagi kunci dari keberlanjutan pertumbuhan dan bahkan penguatan ekonomi kita adalah seberapa mampu kita mendorong pertumbuhan di daerah-daerah tadi," ujar dia.

"Dengan juga memperhatikan aspek inklusi dan literasi yang akan menjamin bahwa pertumbuhan tadi itu akan lebih berkelanjutan untuk waktu yang lebih panjang," sambung Mahendra.

Tingkatkan Inklusi Keuangan Daerah

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar ingin menggenjot tingkat inklusi keuangan di daerah-daerah. Utamanya, untuk daerah diluar Pulau Jawa yang dinilai tingkat inklusi keuangan dan literasi keuangannya jauh lebih rendah.

Dia menyebut, fokus inklusi keuangan ini digenjot mulai tahun depan. Diketahui, Bulan Inklusi Keuangan (BIK) merupakan hajat rutin tahunan yang diglar OJK.

"Pada tahun lalu kita melakukan Puncak bulan inklusi keuangan itu di Jakarta dan pada tahun ini kita melakukan di Yogyakarta dan saya berharap pada tahun depan fokus kita adalah juga termasuk kawasan dan daerah kota di luar Jawa," ujarnya dalam BIK 2023, di Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023).

 

4 dari 4 halaman

OJK Bakal Berkantor di IKN

Salah satu daerah yang disebutnya adalah Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara. Ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk menggelar upacara peringatan Kemerdekaan Indonesia pertama di IKN pada 2024.

Mahendra bilang, OJK menjadi salah satu lembaga yang nantinya akan berkantor di IKN Nusantara. Pada saat yang sama, gerakan untuk meningkatkan inklusi keuangan dinilai perlu dilakukan.

"Karena pada waktu-waktu ini, tahun depan saya akan berkantor di IKN Nusantara maka dengan begitu tentunya saya berharap puncak Bulan Inklusi Keuangan tahun depan kita lakukan di Nusantara, kalau tidak maka saya tidak bisa datang," kata dia.

 

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Otoritas Jasa Keuangan atau OJK adalah lembaga yang berfungsi untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan di sektor keuangan.

    OJK

  • Pasar modal adalah seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang.

    pasar modal

  • Obligasi adalah surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang dapat diperjualbelikan.

    obligasi

  • dana asing

Video Terkini