Liputan6.com, Jakarta - Salah satu nasabah BMoney Privilege, Raymond Giovadius yang berhasil meraih kesuksesan dan kebebasan finansial di usia muda membagikan tips sukses berinvestasi.
Raymond mengatakan jika seseorang ingin mulai berinvestasi, pastikan untuk mempersiapkan diri mulai dari mengetahui aset apa yang ingin dijadikan aset investasi secara detail. Jika investasi saham, maka perlu memahami emiten yang ingin diinvestasikan.
Baca Juga
"Kedua dari diri sendiri dalam mental itu harus berpikir ke arah jangka panjang jangan berpikir jangka pendek. Itu bisa memancing kita ingin cepat kaya padahal segala sesuatu investasi itu untuk jangka panjang jarang untuk jangka pendek,” kata Raymond dalam acara Money Buzz, Selasa (31/10/2023).
Advertisement
Tips terakhir menurut Raymond adalah investor harus kembali mengetahui aset apa yang diinvestasikan mulai dari risiko hingga detail-detail seperti mendalami perusahaan, brand, produk, hingga laporan keuangan perusahaan.
Pada kesempatan yang sama Raymond mengungkapkan awal mula dirinya investasi adalah dengan set forex yang dikenal dengan risikonya yang tinggi tetapi memiliki keuntungan yang tinggi pula.
Raymond menambahkan forex memiliki pergerakan harga yang luar biasa yang menurutnya bahkan aset forex mungkin bukan aset yang cocok untuk dirinya.
Investor Ini Bagikan Pengalaman Investasi hingga Bentuk Karakter Diri
Sebelumnya diberitakan, Nasabah BMoney Privilege, Raymond Giovadius yang berhasil meraih kesuksesan dan kebebasan finansial di usia muda membagikan pengalaman investasi yang berdampak pada karakter dirinya.
Raymond mengungkapkan sempat investasi aset forex yang pada saat itu pemahaman investasi dan keuangannya masih belum matang hingga sempat mengalami kerugian besar.
"Tiba-tiba bles, itu sampai bisa dibilang tidak tidur dan mikir sudah kerja beberapa bulan tapi ini dan lain hal, itu benar-benar berat waktu itu,” kata Raymond dalam acara Money Buzz, Selasa (31/10/2023).
Setelah kejadian tersebut, ada hal yang berdampak pada dirinya yaitu menjadi pribadi yang bisa lebih memitigasi risiko.
“Mungkin saya hubungkan sedikit dengan pekerjaan sebagai Project Manager yang tidak asing dengan risiko. Jadi di manapun dalam kehidupan sehari-hari risiko itu pasti ada tinggal bagaimana kita memitigasinya," ujar Raymond.
Raymond menambahkan, hal yang perlu disoroti dalam investasi adalah ketika keuntungannya besar, maka risikonya besar. Begitupun sebaliknya, jika risiko besar, keuntungannya besar pula.
Pada kesempatan yang sama, Raymond juga membagikan tips sukses berinvestasi, salah satunya adalah jika seseorang ingin mulai berinvestasi, pastikan untuk mempersiapkan diri mulai dari mengetahui aset apa yang ingin dijadikan aset investasi secara detail. Jika investasi saham, maka perlu memahami emiten yang ingin diinvestasikan.
Advertisement
Tips Dulang Cuan Optimal bagi Gen Z dan Milenial
Investasi menjadi salah satu kegiatan yang dianggap penting bagi masyarakat. Ini mengingat, investasi menawarkan banyak manfaat mulai dari membantu tujuan keuangan serta menumbuhkan kekayaan sehingga mengalahkan laju inflasi agar daya beli konsumen tetap terjaga.
Lantas, bagaimana tips mendapatkan cuan secara optimal bagi Generasi Z (Gen Z) dan milenial?
VP Sales and Distribution Ashmore Asset Management Indonesia Felicia Iskandar meyakini investasi yang aman dan sesuai dengan profil risiko akan memberikan kehidupan yang nyaman bagi investor. Sebab, bukan hanya mendapat keuntungan saja, akan tetapi mendapat rasa aman dalam berinvestasi.
"Cara mengumpulkan uang yang banyak di waktu yang cepat ya balik, kita harus kerja dan investasi secara bersamaan,” ujar dia dalam MoneyBuzz dengan tema Investasi Aman Pangkal Hidup Nyaman, Selasa (12/9/2023).
Menurut ia, instrumen investasi yang paling mudah dijangkau seiring mudahnya akses informasi saat ini adalah pasar modal. Selain itu, instrumen investasi yang membutuhkan modal kecil lebih banyak juga berada di pasar modal, misalnya reksa dana, obligasi dan saham.
Untuk komposisi investasi, Felicia membaginya menjadi dua, yaitu untuk yang sudah berkeluarga dan yang belum berkeluarga atau punya anak.
"Kalau untuk single (belum menikah) atau di bawah 25 tahun, incomenya bisa diinvestasikan 70 persen, 30 persen bisa self reward yang nyaman,” kata dia.
Imbal Hasil
Harapannya, 70 persen pendapatan ini akan memberikan keuntungan pada masa mendatang. Sehingga, saat sudah memiliki keluarga, investor tersebut tetap bisa hidup nyaman sesuai gaya hidup yang dibutuhkan.
"Kalau yang sudah menikah paling investasi 40-30 persen lagi, sisanya untuk kebutuhan lain (cicilan dan lainnya),” imbuhnya.
Perlu diingat, imbal hasil yang ideal atau wajar itu yang penting lebih tinggi daripada inflasi. Kalau inflasi di rentang 3-7 persen, diharapkan imbal hasil investasi minimal 8 persen dari diversifikasi yang dilakukan.
"Bisa luxury item, capital market, hopefully bisa memberikan return 7-8 persen (di atas inflasi),” ujarnya.
Dengan demikian, Felicia mengingatkan bagi para investor agar tidak terbuai dengan investasi yang memberikan imbal hasil yang tinggi alias tidak wajar. Alhasil, investor pun perlu memilih investasi yang aman serta melakukan monitor terhadap portofolionya.
Advertisement