Liputan6.com, Jakarta - Nasabah BMoney Privilege, Raymond Giovadius yang berhasil meraih kesuksesan dan kebebasan finansial di usia muda membagikan pengalaman investasi yang berdampak pada karakter dirinya.
Raymond mengungkapkan sempat investasi aset forex yang pada saat itu pemahaman investasi dan keuangannya masih belum matang hingga sempat mengalami kerugian besar.
"Tiba-tiba bles, itu sampai bisa dibilang tidak tidur dan mikir sudah kerja beberapa bulan tapi ini dan lain hal, itu benar-benar berat waktu itu,” kata Raymond dalam acara Money Buzz, Selasa (31/10/2023).
Advertisement
Setelah kejadian tersebut, ada hal yang berdampak pada dirinya yaitu menjadi pribadi yang bisa lebih memitigasi risiko.
“Mungkin saya hubungkan sedikit dengan pekerjaan sebagai Project Manager yang tidak asing dengan risiko. Jadi di manapun dalam kehidupan sehari-hari risiko itu pasti ada tinggal bagaimana kita memitigasinya," ujar Raymond.
Raymond menambahkan, hal yang perlu disoroti dalam investasi adalah ketika keuntungannya besar, maka risikonya besar. Begitupun sebaliknya, jika risiko besar, keuntungannya besar pula.
Pada kesempatan yang sama, Raymond juga membagikan tips sukses berinvestasi, salah satunya adalah jika seseorang ingin mulai berinvestasi, pastikan untuk mempersiapkan diri mulai dari mengetahui aset apa yang ingin dijadikan aset investasi secara detail. Jika investasi saham, maka perlu memahami emiten yang ingin diinvestasikan.
Penetrasi Kendaraan Listrik Masih Kecil, Saham Ini Jadi Pilihan Menarik
Sebelumnya diberitakan, Indonesia mulai membangun hilirisasi ke kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), meskipun penetrasinya masih belum besar, tetapi kendaraan listrik memiliki potensi besar.
Equity Research Associate CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Reynanda Adhima Purwoko menuturkan, saat ini penetrasi kendaraan listrik masih berada di kisaran 1,5 hingga 2 persen, meskipun sempat menguat hingga 3 persen.
Melihat potensi dari kendaraan listrik, Reynanda mengatakan, bisa berpengaruh pada pasar modal di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari para pemainnya di pasar modal Indonesia.
"Untuk saat ini belum banyak pemain kendaraan listrik roda empat, paling Astra yang punya produk kendaraan Hybrid, hanya ada 1 EV dari Toyota, tapi masih kecil penjualannya. Jadi, Astra bisa main untuk Hybridnya. Mungkin lebih ke kendaraan listrik roda dua ada Indika Energy mulai merambah ke kendaraan listrik roda dua,” kata Reynanda dalam acara Money Buzz, Selasa (26/9/2023).
Sentimen Negatif untuk Sektor Auto ComponentReynanda menjelaskan jika melihat lebih jauh ada pada sektor manufaktur auto component. Menurut Reynanda sektor auto component menjadi sentimen negatif karena EV menggunakan lebih sedikit komponen dibanding kendaraan Internal Combustion Engine (ICE).
“Dulu mesin, sekarang diganti baterai, jadi tidak terlalu banyak komponen. Mungkin bisa lebih positif jika mereka bisa membuat komponen-komponen untuk EV juga," kata Reynanda.
Emiten Pilihan
Pada kesempatan yang sama, Reynanda mengungkapkan emiten Astra International (ASII) dapat dicermati karena valuasinya menarik. Valuasi Astra saat ini sekitar 8 kali dari PE di bawah dari Average Previous sekitar 11 kali.
"Jadi lumayan terdiskon untuk valuasinya. Untuk jangka dekat ini, penetrasi EV belum sekencang Hybrid. Jadi, akan lebih menguntungkan untuk pemain kendaraan Hybrid yaitu Astra di mana punya market share lebih dari 50 persen,” pungkas Reynanda.
Advertisement
Tips Dulang Cuan Optimal bagi Gen Z dan Milenial
Investasi menjadi salah satu kegiatan yang dianggap penting bagi masyarakat. Ini mengingat, investasi menawarkan banyak manfaat mulai dari membantu tujuan keuangan serta menumbuhkan kekayaan sehingga mengalahkan laju inflasi agar daya beli konsumen tetap terjaga.
Lantas, bagaimana tips mendapatkan cuan secara optimal bagi Generasi Z (Gen Z) dan milenial?
VP Sales and Distribution Ashmore Asset Management Indonesia Felicia Iskandar meyakini investasi yang aman dan sesuai dengan profil risiko akan memberikan kehidupan yang nyaman bagi investor. Sebab, bukan hanya mendapat keuntungan saja, akan tetapi mendapat rasa aman dalam berinvestasi.
"Cara mengumpulkan uang yang banyak di waktu yang cepat ya balik, kita harus kerja dan investasi secara bersamaan,” ujar dia dalam MoneyBuzz dengan tema Investasi Aman Pangkal Hidup Nyaman, Selasa (12/9/2023).
Menurut ia, instrumen investasi yang paling mudah dijangkau seiring mudahnya akses informasi saat ini adalah pasar modal. Selain itu, instrumen investasi yang membutuhkan modal kecil lebih banyak juga berada di pasar modal, misalnya reksa dana, obligasi dan saham.
Untuk komposisi investasi, Felicia membaginya menjadi dua, yaitu untuk yang sudah berkeluarga dan yang belum berkeluarga atau punya anak.
"Kalau untuk single (belum menikah) atau di bawah 25 tahun, incomenya bisa diinvestasikan 70 persen, 30 persen bisa self reward yang nyaman,” kata dia.
Imbal Hasil
Harapannya, 70 persen pendapatan ini akan memberikan keuntungan pada masa mendatang. Sehingga, saat sudah memiliki keluarga, investor tersebut tetap bisa hidup nyaman sesuai gaya hidup yang dibutuhkan.
"Kalau yang sudah menikah paling investasi 40-30 persen lagi, sisanya untuk kebutuhan lain (cicilan dan lainnya),” imbuhnya.
Perlu diingat, imbal hasil yang ideal atau wajar itu yang penting lebih tinggi daripada inflasi. Kalau inflasi di rentang 3-7 persen, diharapkan imbal hasil investasi minimal 8 persen dari diversifikasi yang dilakukan.
"Bisa luxury item, capital market, hopefully bisa memberikan return 7-8 persen (di atas inflasi),” ujarnya.
Dengan demikian, Felicia mengingatkan bagi para investor agar tidak terbuai dengan investasi yang memberikan imbal hasil yang tinggi alias tidak wajar. Alhasil, investor pun perlu memilih investasi yang aman serta melakukan monitor terhadap portofolionya.
Advertisement