Sukses

Gudang Garam Kantongi Laba Bersih Rp 4,45 Triliun hingga Kuartal III 2023

PT Gudang Garam Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 81,74 triliun hingga kuartal III 2023. Pendapatan turun 12,95 persen. Sedangkan laba bersih melonjak 198,65 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) telah mengumumkan kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan dan kenaikan laba bersih. 

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/10/2023), PT Gudang Garam Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 81,74 triliun hingga kuartal III 2023. Hasil ini berkurang 12,95 persen year on year (YoY) dibandingkan penjualan GGRM pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 93,91 triliun.

Adapun beban pokok penjualan Gudang Garam menyusut 18,43 persen menjadi Rp 70,33 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok penjualan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 86,23 triliun.

Dengan begitu, laba usaha meningkat menjadi Rp 6,19 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,14 triliun. 

Hingga akhir kuartal III 2023, Gudang Garam mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,45 triliun atau naik 198,65 persen dibandingkan laba bersih perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 1,49 triliun.

Total aset GGRM per akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 86,67 triliun turun dibandingkan total aset per akhir 2022 senilai Rp 88,56 triliun.

Gudang Garam mengalami penurunan liabilitas dari Rp 30,70 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 26,66 triliun per akhir kuartal III 2023. Di sisi lain, ekuitas GGRM naik dari Rp 57,85 triliun per akhir 2022 menjadi Rp 60 triliun per akhir kuartal III 2023.

 

2 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan Semester I 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat kinerja beragam sepanjang semester I 2023. Gudang Garam mencatat pendapatan turun, tetapi laba melesat.

PT Gudang Garam Tbk meraih pendapatan Rp 55,85 triliun hingga semester I 2023. Pendapatan tersebut turun 9,4 persen dari periode semester I 2022 sebesar Rp 61,67 triliun. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (1/8/2023).

Sementara itu, biaya pokok penjualan turun 15,2 persen menjadi Rp 47,9 triliun hingga semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 56,53 triliun. Dengan demikian, laba bruto melesat 54,46 persen menjadi Rp 7,93 triliun hingga semester I 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 5,13 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan pendapatan lainnya menjadi Rp 167,19 miliar hingga enam bulan pertama 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 134,66 miliar. Beban usaha turun menjadi Rp 3,57 triliun hingga semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,88 triliun. Beban lainnya naik menjadi Rp 2,1 miliar hingga semester I 2023. Sedangkan laba kurs turun menjadi Rp 4,06 miliar hingga semester I 2023.

 

3 dari 3 halaman

Aset Perseroan

Melihat kondisi itu, laba usaha perseroan naik 224,71 persen menjadi Rp 4,53 triliun hingga semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,39 triliun. Perseroan meraih laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melambung 243,9 persen menjadi Rp 3,2 triliun pada semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 956,14 miliar.

Dengan kondisi itu, PT Gudang Garam Tbk membukukan laba per saham dasar dan dilusi naik menjadi Rp 1.709 pada semester I 2023 dari semester I 2022 sebesar Rp 497.

Perseroan mencatat total ekuitas Rp 58,83 triliun hingga 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 57,8 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 26,02 triliun pada 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 30,7 triliun.

Aset perseroan susut menjadi Rp 84,85 triliun hingga semester I 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 88,56 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,69 triliun hingga 30 Juni 2023.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 31 Juli 2023, saham GGRM turun 0,6 persen ke posisi 27.925. Saham GGRM sentuh level tertinggi 28.925 dan terendah 27.925. Total frekuensi perdagangan 5.468 kali dengan volume perdagangan 58.004 lot saham. Nilai transaksi Rp 164,8 miliar.

Â