Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan perdagangan saham Selasa, 31 Oktober 2023. IHSG berbalik arah ke zona hijau didukung penguatan mayoritas sektor saham.
Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,24 persen ke posisi 6.752,21. Indeks LQ45 bertambah 0,34 persen ke posisi 892,34. Indeks acuan cenderung beragam.
Baca Juga
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG sempat bergerak di zona merah hingga sentuh level terendah 6.666. Jelang penutupan perdagangan pada sesi kedua, IHSG berbalik arah ke zona hijau, dan sempat sentuh level tertinggi 6.754,51.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham siklikal turun 0,25 persen dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,44 persen.
Sektor saham teknologi melesat 2 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham teknologi melesat 1,87 persen dan sektor saham properti melambung 0,86 persen.
Sementara itu, sektor saham basic menguat 0,43 persen, sektor saham nonsiklikal melesat 0,39 persen, sektor saham transportasi melesat 0,30 persen. Selain itu, sektor saham industri dan keuangan masing-masing naik 0,23 persen. Sedangkan sektor saham energi menguat tipis 0,04 persen.
Sebanyak 291 saham melemah sehingga menekan IHSG. Namun, dapat diimbangi dengan 252 saham yang menguat. Sedangkan 210 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.431.593 kali dan volume perdagangan 28,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,7 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi jual saham Rp 1,3 triliun. Sepanjang 2023, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 13,3 triliun.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham STRK melambung 24,54 persen
- Saham MRAT melambung 24,46 persen
- Saham NSSS melambung 23,85 persen
- Saham PCAR melambung 22,22 persen
- Saham HILL melambung 14,93 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MEDS merosot 19,35 persen
- Saham SOTS merosot 16,35 persen
- Saham KKGI merosot 14,35 persen
- Saham PTSN merosot 14,07 persen
- Saham LMPI merosot 12,74 persen
Saham-saham yang teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 568,7 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 568,1 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 530,3 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 448,1 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 357,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham GTRA tercatat 81.758 kali
- Saham DOOH tercatat 33.493 kali
- Saham INET tercatat 31.520 kali
- Saham WAPO tercatat 29.915 kali
- Saham NDX tercatat 29.758 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 31 Oktober 2023
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa, 31 Oktober 2023. Bursa saham Jepang menguat setelah rilis keputusan kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ).
Sedangkan sentimen negatif lainnya yang bebani IHSG yakni aktivitas manufaktur secara tak terduga alami kontraksi di China.
Bank of Japan mempertahankan suku bunga pinjaman jangka pendek dan telah membuat kebijakan pengendalian kurva imbal hasil lebih fleksibel.
Di sisi lain, data indeks manufaktur China pada Oktober berada di posisi 49,5 dibandingkan jajak pendapat Reuters 50,2. Angka PMI di bawah 50 menandakan kontraksi.
Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,53 persen ke posisi 30.858,85. Indeks Topix melesat 1,01 persen ke posisi 2.253,73.
Indeks Kospi merosot 1,41 persen ke posisi 2.277,99. Indeks Kosdaq melemah 2,78 persen ke posisi 736,10. Indeks Hang Seng merosot 1,69 persen. Sedangkan indeks CSI 300 terpangkas 0,31 persen ke posisi 3.572,5. Indeks ASX 200 bertambah 0,12 persen ke posisi 6.780,7.
Penutupan Wall Street 30 Oktober 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Senin (30/10/2023). Wall street yang melesat seiring pelaku pasar hadapi pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang akan memutuskan suku bunga acuan.
Selain itu, pelaku pasar juga hadapi laporan tenaga kerja dan laporan keuangan Apple. Demikian dikutip dari laman CNBC, Selasa (31/10/2023).
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 511,37 poin atau 1,58 persen ke posisi 32.928,96. Indeks Dow Jones mencatat penguatan terbaik sejak 2 Juni 2023.
Indeks S&P 500 melonjak 1,2 persen ke posisi 4.166,82. Indeks S&P 500 mencatat kinerja terbaik sejak akhir Agustus 2023. Indeks Nasdaq melambung 1,16 persen menjadi 12.789,48.
Sektor saham layanan komunikasi mencatat kinerja terbaik di indeks S&P 500. Sektor saham layanan komunikasi bertambah lebih dari 2 persen. Saham Amazon dan Meta masing-masing melonjak 3,9 persen dan 2 persen.
Pergerakan wall street terjadi setelah S&P jatuh ke wilayah koreksi pekan lalu. Indeks S&P 500 merosot 2,5 persen selama sepekan. Indeks S&P 500 juga turun lebih dari 10 persen dari penutupan tertinggi pada 2023. Sepanjang Oktober 2023, indeks susut 2,8 persen.
“Kami menutup posisi terendah pekan lalu. Sering kali Anda mendapatkan hal-hal negatif seperti itu pada akhir pekan dan tidak ada hal baru yang muncul mengubah prospek pasar dan perekonomian, Anda akan mendapatkan sedikit tekanan,” ujar Chief Market Strategist B.Riley Financial, Art Hogan.
“Investor akhirnya merasa sedikit lebih yakin bahwa mungkin kita sudah memperhitungkan cukup banyak berita buruk dan itu benar-benar terwujud dalam pasar yang lebih kuat saat ini,” ia menambahkan.
Advertisement