Sukses

Laba Bersih Bank OCBC NISP Tumbuh 20% Jadi Rp 3,05 Triliun hingga Kuartal III 2023

Bank OCBC NISP mencatat pertumbuhan laba bersih 20 persen dan pendapatan bunga bersih 17 persen hingga kuartal III 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Bank OCBC NSIP mengumumkan laporan keuangan hingga akhir kuartal III 2023. Bank OCBC NISP mencatat pertumbuhan laba bersih dan pendapatan bunga bersih hingga akhir September 2023.

Bank OCBC NISP membukukan laba bersih Rp 3,05 triliun hingga kuartal III 2023. Laba bersih perseroan naik 20 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,55 triliun. Pertumbuhan laba bersih itu didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih 17 persen year on year (YoY). Perseroan meraup pendapatan bunga bersih Rp 7,38 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,28 triliun.

Kontribusi pertumbuhan laba juga didorong dari penurunan cadangan kerugian penurunan nilai 19 persen YoY. Selain itu, rasio kecukupan modal atau CAR berada di posisi 23,2 persen, jauh di atas ketentuan minimum.

Bank OCBC NISP mencatat aset naik 12 persen menjadi Rp 247 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 220,4 triliun. Kredit bruto bertambah 10 persen menjadi Rp 144,7 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 131,5 triliun. Perseroan mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) bertambah 14 persen menjadi Rp 184,3 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menuturkan, Bank OCBC NISP menutup kuartal III 2023 dengan kinerja yang kuat dan solid. Bank mencatat aset konsolidasi Rp 247 triliun, naik 12 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Hingga kuartal III 2023, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank OCBC NISP juga membukukan kenaikan sebesar 14% menjadi Rp184,3 triliun. Ia menuturkan, peningkatan DPK ini menunjukkan semakin tingginya tingkat kepercayaan nasabah terhadap Bank.

2 dari 4 halaman

Pertumbuhan Kredit

Hingga September 2023, Bank OCBC NISP mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10% menjadi Rp144,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, kualitas asetjuga terus meningkat, yang tercermin pada penurunan Non-Performing Loan (NPL) Bruto menjadi 1,9% pada akhir kuartal ketiga 2023.

Bank OCBC NISP juga telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp30 triliun, atau berkontribusi hingga 20,5% terhadap total kredit Bank per tanggal 30 September 2023.

Dari jumlah tersebut, Rp3,2 triliun disalurkan untuk program #TAYTB Women Warriors sebagai bagian dari pembiayaan perempuan, atau meningkat 6,2% YoY. Selain itu, total pembiayaan hijau tercatat sebesar Rp12 triliun, yang di antaranya disalurkan untukpembiayaan energi dan energi terbarukan, bangunan berwawasan lingkungan, dan lain-lain.

Untuk lebih mendorong literasi dan inklusi keuangan bagi individu serta UKM, Bank meluncurkan Nyala Bisnis, solusi bisnis untuk membantu pengusaha Indonesia #BeraniNaikLevel. Sementara, untuk nasabah individu, Bank baru-baru ini memperkenalkan fitur Life Goals dan Tabungan Emas di ONe Mobile. Bank OCBC NISP merupakan bank tabungan emas digital pertama di Indonesia.

“Meskipun Bank OCBC NISP menutup kuartal ketiga tahun 2023 dengan kinerja yang positif, kami tetap akan terus waspada. Kami juga senantiasa berusaha untuk menjaga kepercayaan konsumen agar dapat meningkatkan minat berbelanja dan investasi mereka, sehingga perekonomian terus bergerak maju,” tambah Parwati.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 65,8 persen yoy pada kuartal I 2023 menjadi sebesar Rp 1 triliun. Tumbuhnya laba Bank OCBC NISP juga didorong antara lain oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 25,3 persen yoy dan penurunan pada beban cadangan kerugian sebesar 51,3 persen yoy.

Pada periode yang sama, Bank OCBC NISP juga membukukan peningkatan total kredit sebesar 11,6 persen yoy menjadi Rp137,6 triliun. Penyaluran kredit Bank OCBC NISP senantiasa diiringi kualitas yang terjaga, di mana tingkat NPL Gross (Kredit Bermasalah Bruto) berada di level 2,4 persen.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, di situasi perekonomian yang semakin membaik, pihaknya konsisten menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan melangkah secara pruden ke depannya. 

"Tahun ini kami optimis kondisi akan lebih kondusif sehingga ekonomi Indonesia akan bertumbuh. Selanjutnya, kami akan fokus untuk terus mengembangkan layanan keuangan yang inklusif," kata Parwati dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (30/4/2023).

Di sisi lain, ia menyebut, Bank OCBC NISP masih terus cermat dalam melihat perubahan yang terjadi, termasuk memperhatikan kondisi perekonomian nasional dan global, tren suku bunga acuan serta inflasi yang terjadi secara reguler.

Perseroan pun terus mengakselerasi dan mentransformasi kemampuan dan kapabilitas perbankan, termasuk dalam hal digitalisasi untuk menghadirkan inovasi dan inisiatif yang relevan dengan kebutuhan nasabah individu melalui ONe Mobile, aplikasi yang dapat menumbuhkan uang dan untuk nasabah korporasi melalui Velocity@ocbcnisp.

 

4 dari 4 halaman

Kenaikan Pengguna Velocity

"Kenyamanan nasabah individu untuk bertransaksi secara online dengan menggunakan ONe Mobile Bank OCBC NISP tercermin dari meningkatnya aktivitas digital nasabah individu melalui aplikasi mobile banking tersebut sebesar 54 persen yoy," kata dia.

Pada segmen bisnis korporasi, Bank OCBC NISP mencatatkan kenaikan pengguna Velocity, aplikasi yang memberikan kemudahan transaksi bisnis sebesar 17 persen yoy. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak nasabah korporasi menyukai channel digital terintegrasi yang dimiliki oleh Bank OCBC NISP tersebut agar bisnis dapat berjalan seamless. 

Bank OCBC NISP secara konsisten menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Bank terus menyalurkan pembiayaan berkelanjutan berupa kredit berwawasan lingkungan dan berbasis gender. 

Per 31 Maret 2023, Bank OCBC NISP terus menyalurkan kredit melalui program #TAYTB Women Warriors, meningkat 9,6 persen yoy. Sementara jumlah wirausaha perempuan meningkat sebesar 12,5 persen yoy.