Liputan6.com, Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) telah mengumumkan kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan, tetapi laba bersih mengalami penurunan.Â
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/11/2023), Erajaya Swasembadamembukukan penjualan neto sebesar Rp 42,81 triliun per kuartal III 2023. Hasil ini naik 22,53 persen year on year (YoY) dibandingkan penjualan ERAA pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 34,94 triliun.
Baca Juga
Adapun beban pokok penjualan ERAA membengkak 22,14 persen menjadi Rp 38,33 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok penjualan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 31,38 triliun.
Advertisement
Dengan begitu, laba bruto naik 26,03 persen menjadi Rp 4,48 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,55 triliun.
Hingga akhir kuartal III 2023, ERAA mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 494,83 miliar. Angka itu turun 27,26 persen dari laba bersih perusahaan pada kuartal III 2022 senilai Rp 680,28 miliar.
Total aset ERAA per akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 21,55 triliun naik dibandingkan total aset per akhir 2022 senilai Rp 17,05 triliun.
Erajaya Swasembada mengalami penurunan liabilitas dari Rp 9,85 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 13,78 triliun per akhir kuartal III 2023. Di sisi lain, ekuitas ERAA naik dari Rp 7,20 triliun per akhir 2022 menjadi Rp 7,77 triliun per akhir kuartal III 2023.
Kinerja Keuangan Semester I 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) telah mengumumkan laporan keuangan untuk periode enam bulan pertama 2023. Perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan positif yang tercermin dari peningkatan penjualan bersih perseroan sebesar 23,5 persen.
Hingga semester I 2023, penjualan mengalami pertumbuhan sebesar 23,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau naik dari Rp23,4 triliun pada semester I 2022 menjadi Rp28,9 triliun pada semester I 2023. Marjin laba kotor perusahaan meningkat menjadi 10,7 persen pada semester I 2023.
Laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp458,7miliar pada semester I 2023.
Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada Hasan Aula mengatakan, pihaknya meyakini kondisi sektor ritel di Indonesia pada awal tahun ini tetap memberikan tren yang positif di tengah ketidakpastian akibat perlambatan ekonomi global.Â
Seiring dengan transisi menuju endemik, kita dapat melihat kembali tumbuhnya penjualan secara signifikan akibat dari peningkatan mobilitas masyarakat.
Â
Advertisement
Kembangkan Strategi Omnichannel
Pada semester I 2023, Erajaya Swasembada melihat adanya momentum kegiatan terutama pada masa menjelang Lebaran dan memasuki tahun ajaran baru. Pada saat yang sama, Erajaya terus mengembangkan jaringan ritel dengan menambah 323 toko baru pada semester I 2023, sesuai dengan komitmen dalam memperluas bisnis dan jaringan Grup Erajaya.
Sejalan dengan strategi ekspansi footprint ritel, hingga 30 Juni 2023 Erajaya telah memiliki 1.944 gerai yang tersebar di Indonesia, Singapura dan Malaysia, didukung oleh 100 pusat distribusi dan lebih dari 68.000 toko ritel pihak ketiga. Selain itu, kolaborasi perseroan dengan mitra melalui program Erafone Cloud Retail Partner terus tumbuh dengan total 61 toko yang dibuka di seluruh Indonesia.Â
Erajaya secara paralel terus mengembangkan strategi omnichannel untuk menjangkau lebih banyak lagi pelanggan melalui layanan e-commerce Eraspace.com serta kolaborasi dengan platform lainnya. MyEraspace sendiri sudah memiliki 8,3 juta anggota, meningkat 63 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, pencapaian ini menunjukkan tumbuhnya permintaan dari pelanggan untuk memanfaatkan platform omnichannel dari Erajaya.
Â
Ekspansi Bisnis
Selain itu, Erajaya berkomitmen untuk memaksimalkan nilai tambah bagi pemegang saham dengan memperkuat nilai bisnis dan membayar dividen tunai sebesar Rp 299 miliar untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 berdasarkan hasil RUPST.Â
“Kami akan melanjutkan ekspansi bisnis untuk memasuki pasar yang belum terjamah di Indonesia dengan memperkuat bisnis yang sudah ada, sambil terus mengeksplorasi peluang baru. Erajaya saat ini memiliki empat lini bisnis utama: Erajaya Digital yang berfokus pada handset, Erajaya Active Lifestyle yang berfokus pada IoT, Aksesoris, dan produk terkait gaya hidup, Erajaya Food & Nourishment yang berfokus pada bisnis F&B dan grocery store, serta Erajaya Beauty & Wellness, yang berfokus pada produk beauty dan wellness.Â
"Secara jangka panjang, kami berharap Erajaya dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan semakin memperkuat fundamental kami serta meningkatkan nilai perusahaan kami secara keseluruhan. Ini tentunya dilakukan dengan prudent, dengan memantau perkembangan ekonomi global dan secara berkesinambungan terus meninjau strategi perusahaan yang dicanangkan," kata dia.
Sejalan dengan strategi untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif Perseroan, salah satu vertikal bisnis Erajaya, PT Sinar Eka Selaras Tbk (kode saham: ERAL) atau Erajaya Active Lifestyle (EAL) menggelar IPO di Bursa Efek Indonesia, menawarkan hingga 20 persen sahamnya kepada publik yang akan berlangsung pada 2 – 4 Agustus 2023, dilanjutkan dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023.Â
ERAL merupakan emiten yang terafiliasi dengan Erajaya Group serta bergerak di perusahaan penyedia solusi ritel dan distribusi multi-brand terkemuka di Indonesia. ERAL memiliki portofolio brand yang komprehensif di tiga segmen, yakni accessories (Ecosystem), Internet of Things (IoT) serta sportswear, fashion dan outdoors.
Â
Â
Advertisement