Liputan6.com, Jakarta Ekspor timah anggota Grup MIND ID, PT Timah Tbk., (TINS) mengalami penurunan dari kuartal II 2023 hingga kuartal III 2023. Penjualan timah Indonesia ke beberapa negara tercatat menurun karena melemahnya permintaan timah global akibat tingginya persediaan timah di London Metal Exchange (LME).
Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia, Heri Yusuf mengatakan anggota Grup MIND ID PT Timah mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasi pada Senin, 31 Oktober 2023.
Baca Juga
Hingga 9M 2023, atau selama sembilan bulan terakhir, harga logam timah dunia terus mengalami pelemahan akibat penguatan mata uang dolar AS diperburuk dengan lambatnya pemulihan ekonomi China. Dampaknya, penurunan ekspor timah Indonesia mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Advertisement
"Adanya perlambatan ekonomi serta menurunnya permintaan logam timah global, strategi yang diambil TINS tentunya tetap konsisten menjalankan efisiensi di segala lini bisnis. Melalui langkah tersebut TINS optimis berkontribusi terhadap kinerja perusahaan," ucap Heri Yusuf di Jakarta, Rabu, 1 November 2023.
PT Timah Tbk., tercatat mampu memproduksi bijih timah 11.201 ton setara 70 persen pada 9M 2023 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni mencapai 14.502 ton bijih timah. Sementara produksi logam timah sebesar 11.540 metrik ton atau sekitar 82 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya yakni mencapao 14.130 metrik ton.
"Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi, penjualan logam timah mencapai 11.100 metrik ton atau sekitar 72 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 15.325 metrik ton," ucapnya.
Adapun, harga jual rata-rata logam timah mencapai USD27.017 per metrik ton. Harga tersebut lebih rendah 23 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni harga jual logam timah menembus USD35.026 per metrik ton. Hingga kuartal III 2023, TINS sudah mengekspor timah sekitar 92 persen ke negara tujuan ekspor melipiti Jepang 16 persen; Korea selatan 13 persen; Belanda 11 persen; Taiwan 9 persen; India 9 persen dan Amerika Serikat 8 persen.
Berdasarkan sisi kinerja keuangan, TINS berhasil membukukan pendapat Rp6,4 triliun dengan nilai EBITDA sebesar Rp708,1 miliar. Kerugian tahun berjalan tercatat sebesar Rp87,4 miliar hingga kuartal III 2023. "Hal ini tentunya disebabkan karena adanya penurunan permintaan logam timah global hingga berdampak pada pencapaian pendapatan TINS," ucap Heri.
Hingga kuartal III 2023, nilai aset perseroan tercatat berada di angka Rp12,7 triliun, dengan posisi liabilitas (utang) sebesar Rp6,1 triliun, naik 0,9 persen dibandingkan periode sama pada 2022, sebesar Rp6 triliun.
Untuk pinjaman bank dan utang obligasi pada kuartal III menjadi Rp2,9 triliun dari sebelumnya Rp2,8 triliun atau naik sebesar Rp100 miliar.
Peleburan 2.jpg Siaran Pers - Strategi Grup MIND ID PT Timah At. "Indikator keuangan Perseroan masih menunjukkan hasil yang baik terlihat dari beberapa rasio keuangan penting di antaranya Quick Ratio sebesar 25 persen, Current Ratio sebesar 153 persen, Debt to Asset Ratio sebesar 23 persen, dan Debt to Equity Ratio sebesar 44 persen," ujarnya.
Posisi ekuitas perusahaan sendiri kini mencapai Rp6,6 triliun atau turun 5,7 persen dibanding posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp7 triliun seiring pembagian dividen yang sudah dibayarkan senilai Rp312,5 miliar.
Berbagai upaya dilakukan TINS untuk tetap bertahan dan mengambil peluang ke depan. Di antaranya, melakukan penambahan kapal Isap Produksi melalui sistem kemitraan menjadi 48 unit atau bertambah sebanyak empat unit hingga kuartal III 2023. Selain itu, TINS pun melakukan peningkatan kapasitas produksi tambang promer dari alat penambangan maupun alat pengolahan.
TINS juga melakukan survei lokasi dan inventarisasi kepemilikan lahan pembukaan tambang darat baru, dan meningkatkan upaya pemulihan dengan melakukan upgrading kembali dari sisa hasil pengolahan. "Anggota Grup MIND ID PT TIMAH Tbk., terus melakukan pengamanan aset dan penegakan aturan serta kerja sama penambangan rakyat untuk mengatasi penambangan ilegal di wilayah konsesi pertambangan," katanya.
"TINS secara konsisten dan berkomitmen melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksi seiring dukungan pemerintah untuk perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia. MIND ID terus memberikan nilai tambah untuk Indonesia," ucap dia.