Sukses

Wall Street Melompat Terdorong Sentimen Laporan Pekerjaan AS Melemah

Wall street menguat pada Jumat, 3 November 2023 waktu setempat mendorong kinerja terbaik secara mingguan. Penguatan wall street terjadi setelah laporan pekerjaan AS yang merosot.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada penutupan perdagangan saham Jumat, 3 November 2023. Wall street melesat setelah laporan pekerjaan AS yang lemah sehingga mendorong imbal hasil obligasi AS tergelincir.

Seiring kenaikan wall street itu membawa rata-rata indeks acuan mencatat kinerja mingguan terbaik pada 2023. Demikian dikutip dari laman CNBC, Sabtu (4/11/2023).

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melesat 222,24 poin atau 0,66 persen menjadi 34.061,32. Indeks S&P 500 bertambah 0,94 persen menjadi 4.358,34. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan lima hari sejak Juni 2023. Indeks Nasdaq melesat 1,38 persen menjadi 13.478,28.

Wall street mencatat kenaikan mingguan cukup besar seiring investor semakin berharap kebijakan moneter bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) untuk menaikkan suku bunga telah berakhir.

Selama sepekan, indeks Dow Jones melesat 5,07 persen, dan mencatat kinerja terbaik sejak Oktober 2022. Indeks S&P 500 menguat 5,85 persen dan indeks Nasdaq melesat 6,61 persen. Indeks tersebut mencatat kenaikan terbaik dalam sepekan sejak November 2022.

Indeks S&P 500 menguat pada Jumat pekan ini tanpa partisipasi dari anggota terbesarnya. Saham Apple turun 0,5 persen setelah produsen iPhone mengeluarkan prospek pendapatan lebih lemah pada kuartal yang berakhir Desember.

Reli pekan ini terjadi ketika S&P 500 menutup kinerja saham dengan kerugian selama tiga bulan berturut-turut.

Sedangkan selama sepekan, reli dipicu keputusan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga untuk kedua kalinya berturut-turut, serta rencana pinjaman Departemen Keuangan yang tidak terlalu memberatkan dibandingkan yang dikhawatirkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Data Ekonomi AS

Laporan ketenagakerjaan pada Oktober 2023 lebih lemah dari harapan sehingga menunjukkan upaya the Fed untuk mendinginkan perekonomian dan menekan inflasi mungkin berhasil.

Perekonomian AS pada bulan lalu menambahkan 150.000 pekerjaan di bawah perkiraan konsensus. Peningkatan gaji sebelumnya diprediksi 170.000. Data tenaga kerja AS itu juga lebih rendah dari September 2023 sebesar 297.000.

Tingkat pengangguran naik menjadi 3,9 persen dibandingkan dengan ekspektasi yang akan tetap stabil di posisi 3,8 persen. Penghasilan rata-rata per juga meleset dari perkiraan secara bulanan naik 0,2 persen pada Oktober, di bawah perkiraan dengan kenaikan 0,3 persen.

“Dari perspektif pasar saham, angka ini mengurangi tekanan terhadap inflasi dan kekhawatiran tehradap suku bunga, namun tetap mencerminkan pasar tenaga kerja yang kuat dan menambah lapangan kerja lebih cepat dibandingkan tingkat netral sekitar 100 ribu,” ujar Portfolio Strategist  Global X, Michelle Cluver.

Imbal hasil obligasi yang telah membebani pasar saham dalam tiga bulan terakhir anjlok pada perdagangan Jumat pekan ini akibat gaji yang lebih lemah dari perkiraan dan kenaikan pendapatan rata-rata per jam yang lebih rendah.

Imbal hasil treasury bertenor 10 tahun turun lebih dari 9 basis poin menjadi 4,57 persen turun dari level tertinggi 5 persen yang dicapai bulan lalu. Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun turun 13 basis poin menjadi 4,8 persen.

3 dari 4 halaman

Kinerja Indeks Dow Jones

Sementara itu, indeks Dow Jones mengakhir pekan ini dengan kenaikan lebih dari 5 persen. Sebagian besar lompatan indeks Dow Jones berkat saham Goldman Sachs.

Saham bank tersebut berada di jalur yang tepat untuk akhiri pekan ini dengan lonjakan 13,2 persen yang menjadikannya kinerja saham terbaik dalam indeks.

Jika angka tersebut bertahan hingga penutupan perdagangan Jumat pekan ini akan menandai minggu terbaik bagi saham tersebut sejak April 2020. Saat itu, saham Goldman Sachs naik 25,4 persen dalam sepekan.

Saham tersebut juga dijadwalkan untuk lima sesi berturut-turut dengan kenaikan hampir 5 persen pada Jumat pekan ini. Saham Nike melonjak lebih dari 9 persen.

Dengan kenaikan 4,4 persen, indeks Dow Jones bersiap mencatat kinerja sepekan terbaik lebih dari setahun. Indeks Dow Jones mencatat kinerja terbaik pada Oktober 2022, saat bertambah 5,7 persen.

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 2 November 2023

Sebelumnya bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 2 November 2023. Hal ini seiring imbal hasil obligasi pemerintah AS yang merosot dan investor bertaruh bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dapat menaikkan suku bunga pada 2023.

Dikutip dari CNBC, Jumat (3/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 564,5 poin atau 1,7 persen ke posisi 33.839,08. Indeks Dow Jones mencatat kinerja terbaik sejak Juni 2023.

Indeks S&P 500 menguat 1,89 persen dan ditutup ke posisi 4.317,78, serta membukukan kinerja terbaik sejak April 2023. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan berturut-turut lebih dari 1 persen sejak Februari untuk pertama kali.

Indeks Nasdaq melesat 1,78 persen dan ditutup ke posisi 13.294,19. Indeks Nasdaq membukukan kenaikan terbaik sejak Juli 2023.

Selama sepekan, di wall street, indeks S&P 500 mendaki 4,9 persen. Indeks Dow Jones bertambah 4,4 persen. Indeks Nasdaq melesat lebih dari 5 persen.

Reli bursa saham AS terjadi dengan 11 sektor saham S&P 500 berada di wilayah positif. Kenaikan dipimpin sektor energi dan real estat yang masing-masing mendaki 3,1 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini