Sukses

Charoen Pokphand Catat Penjualan Naik Jadi Rp 47,12 Triliun, Laba Susut 16,03% hingga Kuartal III 2023

PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatat penjualan tumbuh 8,49 persen dan laba bersih merosot 16,03 persen hingga kuartal III 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN) membukukan penjualan neto sebesar Rp 47,12 triliun pada sembilan bulan pertama 2023. Penjualan ini tumbuh 8,49 persen year on year (YoY) dibandingkan penjualan neto CPIN pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 43,43 triliun.

Mengacu laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan neto CPIN per kuartal III  2023 terdiri dari segmen bisnis ayam pedaging sebesar Rp 24,45 triliun. Setelah itu, terdapat penjualan neto dari segmen pakan sebesar Rp 12,76 triliun, segmen ayam olahan Rp 7,27 triliun, anak ayam usia sehari Rp 1,40 triliun, dan segmen lain-lain Rp 1,22 triliun.

Charoen Pokphand Indonesia turut mengalami kenaikan beban pokok penjualan 10,13 persen YoY menjadi Rp 40,21 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok penjualan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 36,51 triliun.

Beban penjualan CPIN juga naik 13,42 persen YoY dari Rp 1,49 triliun per kuartal III 2022 menjadi Rp 1,69 triliun per kuartal III 2023.

Hingga akhir kuartal III 2023, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk CPIN tercatat sebesar Rp 2,67 triliun atau berkurang 16,03 persen YoY dibandingkan laba bersih CPIN per kuartal III 2022 sebesar Rp 3,18 triliun.

Charoen Pokphand Indonesia memiliki total aset sebanyak Rp 41,93 triliun pada akhir kuartal III 2023 atau meningkat 5,24 persen dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 sebanyak Rp 39,84 triliun.

Dari total aset yang dimiliki oleh CPIN hingga akhir kuartal III 2023, sebanyak Rp 12,92 triliun di antaranya berupa liabilitas. Adapun Rp 29,01 triliun sisanya berupa ekuitas.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 3 November 2023, saham CPIN naik 2,3 persen ke posisi Rp 5.500 per saham. Saham CPIN dibuka stagnan Rp 5.375 per saham. Saham CPIN berada di level tertinggi Rp 5.600 dan terendah Rp 5.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.306 kali dengan volume perdagangan 59.568 saham. Nilai transaksi Rp 32,6 miliar.

2 dari 4 halaman

Ekspor Telur ke Singapura

Sebelumnya diberitakan, anak usaha PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Gizindo Sejahtera Jaya telah ekspor telur konsumsi (Table Eggs) ke Singapura.

Ekspor telur yang dilakukan pada Rabu, 23 Agustus 2023 merupakan pengiriman ke-16 sebanyak 557.280 butir senilai SGD 101.730. 

Sebagaimana diketahui, emiten dengan kode saham CPIN sebelumnya mengirimkan dua kontainer atau setara 50.000 kg karkas ayam beku pada 13 Juli 2022 ke Singapura,  hingga saat ini telah dikirimkan sebanyak 32 kontainer atau setara 487 ton karkas ayam beku dengan nilai SGD 1,713,996.35 .

Melanjutkan kerjasama tersebut pada 28 November 2022, PT Charoen Pokphand Jaya Farm mengirimkan anak ayam umursehari atau dikenal dengan Day-Old-Chick Final Stock Layer sebanyak 85,850 ekor dan hingga Agustus 2023 telah dilakukan 5 kali pengiriman total 459.550 ekor DOC FS Layer senilai SGD 682,431.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah mendukung dan memfasilitasi kami sehingga ekspor ke Singapura ini dapat terlaksana, hal ini membuktikan bahwa produk unggas asal Indonesia telah siap bersaing dan bisa menembus pasar dunia,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip dari keterangan tertulis Kamis (24/8/2023).

Produk-produk Charoen Pokphand Indonesia yang telah tersertifikasi oleh standar mutu yang diakui secara internasional seperti Sertifikasi Halal, GMP (Good Manufacturing Practice), FSSC 22000 dan memiliki NKV (Nomor Kontrol Veteriner) siap mendukung Program Pemerintah. 

 

3 dari 4 halaman

Tembus 5 Negara

Bahkan, sejak 2017, ekspor Charoen Pokphand Indonesia telah berhasil menembus lima negara, dengan mengirimkan sebanyak 998 kontainer senilai Rp 163 miliar, dan dengan ekspor kemarin, dua kontainer telur konsumsi, maka PT CPI telah menggenapkan 1.000 kontainer untuk ekspornya.

Pada pertemuan Leader Retreat di Singapura, Presiden RI, Joko Widodo dalam pidatonya menyatakan ekspor produk unggas Indonesia ke Singapura merupakan bentuk nyata kerjasama negara-negara ASEAN dan harus terus ditingkatkan baik dalam hal nilai dan jumlahnya. 

Sebagai tindak lanjut atas hal tersebut,  setelah melalui proses audit dan penilaian yang dilakukan oleh SFA, pada 5 April 2023 SFA menyetujui Indonesia untuk melakukan ekspor telur konsumsi ke Singapura, PT Gizindo Sejahtera Jaya melakukan uji coba pengiriman sejak Mei 2023 dan hingga saat ini telah dilakukan 15 kali pengiriman sebanyak 3.492.720 butir telur atau setara 218,3 ton senilai SGD 640,940.

4 dari 4 halaman

Target 2023

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mematok target yang tak muluk-muluk pada 2023. Berkaca pada geliat industri unggas pada awal tahun ini, Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Tjiu Thomas Effendy menargetkan laba 2023 minimal sama dengan tahun lalu di kisaran Rp 2,9 triliun.

"Dengan situasi saat ini, perusahaan menargetkan untuk setidaknya mempertahankan profit yang telah dicapai pada 2022. Walaupun di kuartal I 2023 kelihatannya sangat kurang baik, sehingga banyak hal yang harus direncanakan," kata Thomas dalam paparan publik, Senin (22/5/2023).

Sepanjang 2022, penjualan Charoen Pokphand naik 9,9 persen menjadi Rp 56,86 triliun dari tahun 2021 yang sebesar Rp 51,69 triliun. Sayangnya, raihan laba untuk periode yang sama tak berjalan seiring. Di mana perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,94 triliun.

Raihan itu turun 19,03 persen dibandingkan laba 2021 sebesar Rp 3,63 triliun. Thomas sendiri masih optimis dengan prospek industri unggas di Indonesia.

Dalam catatannya, unggas disebut sebagai salah satu sumber protein yang relatif lebih murah dibandingkan dengan daging sapi atau daging kambing. untuk itu, produk unggas menjadi salah satu substitusi yang dari sisi ekonomi relatif lebih terjangkau.

"Jadi tentu kami melihat bahwa secara fundamental, industri ini masih sangat menjanjikan... Jadi kita harapkan dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari tahun-tahun ke depan, kami optimis industri ini masih akan memberikan prospek yang baik," imbuh Thomas.