Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham Selasa (7/11/2023). Namun, investor diingatikan volatilitas meningkat sehingga berpotensi terjadi koreksi.
IHSG ditutup melesat 1,3 persen ke posisi 6.878 disertai dengan ada peningkatan volume pembelian dan mampu menembus cluster moving average (MA) 20 harian dan MA200 harian.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya menuturkan, posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada awal awal wave (iii) dari wave (iiii) sehingga IHSG berpeluang untuk menguji 6.881-6.938.
Advertisement
“Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan adanya pullback dalam jangka pendek ke rentang 6.776-6.809,” ujar dia.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.745,6.639 dan level resistance 6.900,6.987 pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan kicking candle disertai volume dan breakout resistance garis MA (100,200).
“Meski berpeluang melakukan koreksi teknikal (pullback), namun selama bertahan di atas garis MA200, maka berpeluang untuk kembali rebound dna menguji resistance garis MA50,” kata dia.
Wafi prediksi, IHSG saat ini berada di kisaran 6.810-6.940.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di level 6.820-6.890.
“Volatilitas meningkat, hati-hati berpotensi terjadinya koreksi,” demikian dikutip dari riset Pilarmas.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Petrosea Tbk (PTRO).
Sedangkan Pilarmas memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Ace Hardware Tbk (ACES), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness
Saham ADRO menguat 1,6% ke 2.530 dan masih didominasi oleh volume pembelian.
"Selama ADRO masih mampu bergerak di atas 2.380 sebagai stoplossnya, posisi ADRO saat ini diperkirakan berada di awal wave C dari wave (B)," kata Herditya.
Buy on Weakness: 2.440-2.500
Target Price: 2.610, 2.870
Stoploss: below 2.380
2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness
Saham BBCA menguat 1,7 persen ke 9.050 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatan BBCA tertahan oleh MA60.
"Kami perkirakan, BBCA rawan terkoreksi terlebih dahulu untuk membentuk wave (ii) dari wave [iii] sehingga koreksi BBCA akan cenderung terbatas dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 8.775-8.950
Target Price: 9.100, 9.275
Stoploss: below 8.600
3.PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) - Spec Buy
Saham MAPA menguat 3,3 persen ke 780 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatan MAPA tertahan oleh MA20.
"Selama MAPA masih mampu bergerak di atas 725 sebagai stoplossnya, maka posisi MAPA saat ini sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (4)," tutur dia.
Spec Buy: 755-780
Target Price: 810, 825
Stoploss: below 725
4.PT Petrosea Tbk (PTRO) - Buy on Weakness
Saham PTRO menguat signifikan 9,8% ke 4.130 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatan PTRO tertahan MA200. Selama tidak terkoreksi ke bawah 3.630, maka posisi PTRO saat ini sedang berada di awal wave C dari wave (B).
Buy on Weakness: 3.890-4.020
Target Price: 4.280, 4.650
Stoploss: below 3.630
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutup IHSG pada 6 November 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak perkasa pada perdagangan Senin (6/11/2023). IHSG melesat ke posisi 6.800 seiring pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,9 persen pada kuartal III 2023.
Dikutip dari data RTI, IHSG meroket 1,33 persen ke posisi 6.878,83. Indeks LQ45 menguat 1,63 persen ke posisi 918,85. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada awal pekan ini, IHSG menyentuh posisi tertinggi 6.878,83 dan terendah 6.816,27. Sebanyak 308 saham menguat sehingga angkat IHSG. 213 saham melemah dan 237 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.189.743 kali dengan volume perdagangan 27,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.476.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau kecuali sektor saham nonsiklikal turun 0,08 persen dan sektor saham kesehatan merosot 0,20 persen.
Sementara itu, sektor saham energi meroket 1,36 persen, sektor saham basic naik 1,53 persen, sektor saham industri bertambah 0,05 persen, dan sektor saham siklikal melonjak 0,71 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan meroket 1,08 persen, sektor saham properti menguat 0,88 persen, sektor saham teknologi bertambah 2,31 persen, dan catat penguatan terbesar di antara sektor saham. Sektor saham infrastruktur mendaki 1,77 persen dan sektor saham transportasi melesat 1,46 persen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI),investor asing melakukan aksi beli saham Rp 269,34 miliar. Pada 2023, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 13,87 triliun.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 6 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Korea Selatan melonjak pada Senin, 6 November 2023 setelah Korea Selatan kembali terapkan larangan short-selling.
Di sisi lain, sebagian besar bursa saham Asia tergerak oleh laporan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lemah sehingga membantu kurangi kenaikan suku bunga.
Otoritas keuangan di Korea Selatan melarang short selling hingga akhir Juni 2024. Short selling merupakan aksi pelaku pasar menjual saham pinjaman untuk dibeli kembali dengan harga lebih rendah/
Sementara itu, nonfarm payrolls AS meningkat 150.000 pada Oktober, lebih rendah dari perkiraan konsensus Dow Jones yang prediksi kenaikan 170.000. Hal ini meredakan kekhawatiran the Federal Reserve (the Fed) akan terus menaikkan suku bunga.
Sementara itu, aktivitas bisnis Jepang meningkat pada Oktober tetapi berada pada laju paling lambat tahun ini, menurut survei swasta.
Indeks Kospi Korea Selatan melompat 5,66 persen ke posisi 2.502,37. Indeks Kosdaq melambung 7,34 persen ke posisi 839,45. Dua indeks acuan itu catat performa terbaik sejak Maret 2020.
Indeks Nikkei 225 menguat 2,37 persen ke posisi 32.708,48. Indeks Topix melesat 1,64 persen ke posisi 2.360,46.
Indeks Hang Seng melompat 1,77 persen. Indeks CSI 300 bertambah 1,35 persen ke posiis 3.632,61. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,28 persen ke posisi 6.997,40.
Advertisement