Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu (8/11/2023) setelah sebagian besar indeks saham tertekan pada perdagangan Selasa, 7 November 2023. Investor mencermati lebih banyak data ekonomi untuk membantu memberikan lebih banyak arah mengenai pasar saham.
Dikutip dari CNBC, Rabu pekan ini, kenaikan di bursa saham Asia Pasifik setelah bursa saham Korea Selatan merosot. Sedangkan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street cetak reli terpanjang hampir dua tahun.
Baca Juga
Di sisi lain, jajak pendapat Reuters Tankan menunjukkan kepercayaan bisnis manufaktur Jepang meningkat untuk pertama kalinya sejak Agustus dan sentimen sektor jasa meningkat pada bulan kedua. Ini menekankan prospek yang menantang di tengah pemulihan ekonomi yang tidak merata.
Advertisement
Indeks Nikkei 225 bertambah 0,57 persen, sedangkan indeks Topix menguat 0,14 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi melonjak 0,72 persen dan indeks Kosdaq mendaki 0,30 persen.
Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,31 persen. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 17.727, lebih tinggi dari penutupan perdagangan terakhir di posisi 17.670,16.
Sedangkan indeks utama wall street menguat dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan beruntun terpanjang dalam hampir dua tahun.
Indeks S&P 500 menguat 0,28 persen. Indeks Nasdaq melonjak 0,9 persen dan indeks Dow Jones naik tipis 0,17 persen.
Indeks S&P 500 menguat selama tujuh hari berturut-turut untuk pertama kalinya sejak kenaikan delapan hari berturut-turut pada November 2021.
Sedangkan indeks Nasdaq membukukan kenaikan dalam delapan hari berturut-turut untuk pertama kali sejak kenaikan beruntun dalam 11 hari pada November 2021. Indeks Dow Jones mencatat kenaikan dalam tujuh sesi berturut-turut sejak Juli.
Penutupan Bursa Saham Asia pada 7 November 2023
Bursa saham Korea Selatan turun 2 persen, memimpin koreksi di kawasan Asia Pasifik seiring investor analisis data perdagangan yang rilis dari China dan kenaikan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA).
Dikutip dari CNBC, indeks Kospi Korea Selatan merosot 2,33 persen ke posisi 2.443,96. Koreksi indeks Kospi kurangi kenaikan indeks saham pada Senin, 6 November 2023. Pada awal pekan, bursa saham Korea Selatan catat kinerja terbaik seiring negara tersebut memberlakukan larangan short-selling.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 1,34 persen ke posisi 32.271,82. Indeks ASX 200 merosot 0,29 persen ke posisi 6.977,1 setelah bank sentral Australia menaikkan suku bunga.
Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,53 persen dan indeks CSI 300 tergelincir 0,35 persen ke posisi 3.619,76.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 7 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Selasa (7/11/2023). Indeks Nasdaq dan S&P 500 mencatat kenaikan beruntun terpanjang dalam hampir dua tahun dan melanjutkan reli pada November 2023.
Dikutip dari laman CNBC, pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 bertambah 0,28 persen menjadi 4.378,38. Indeks Nasdaq menguat 0,9 persen ke posisi 13.639,86. Indeks Dow Jones naik tipis 56,74 poin atau 0,17 persen ke posisi 34.152,60.
Indeks S&P 500 menguat selama tujuh hari berturut-turut untuk pertama kali sejak kenaikan delapan hari berturut-turut yang dicapai pada November 2021. Sementara itu, indeks Nasdaq membukukan kenaikan delapan hari berturut-turut untuk pertama kali sejak kenaikan beruntun 11 hari pada November 2021.
Indeks Dow Jones menguat dalam tujuh sesi berturut-turut yang merupakan rekor terpanjang sejak Juli 2023. Sementara itu, saham-saham teknologi menguat seiring penurunan imbal hasil dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun susut 9 basis poin menjadi 4,57 persen.
Beberapa perusahaan yang memperoleh keuntungan besar termasuk Amazon dan Salesforce masing-masing naik lebih dari 2 persen. Sedangkan Apple, Microsoft, dan Meta Platforms masing-masing naik 1 persen. Di sisi lain, saham Semiconductor, Broadcom dan Intel naik menjelang peluncuran pendanaan dari Chips Act.
“Ketika imbal hasil bergerak lebih rendah, kita cenderung mendapatkan rebound lebih besar di pasar yang sedang tumbuh. Penurunan harga minyak juga mungkin berkontribusi terhadap sentimen seputar inflasi,” ujar Senior Investment Strategist Edward Jones, Mona Mahajan dikutip dari CNBC.
Saham di Wall Street
Ia menambahkan, ada beberapa momentum pekan lalu dan beberapa tindak lanjut. Kami belum melihat ada konsolidasi nyata dalam beberapa keuntungan yang kami lihat selama enam hari terakhir,” tutur Mahajan.
Di sisi lain, saham Datadog melambung 28,5 persen setelah laporan keuangan melampaui hasil kuartalan dan mengeluarkan prospek yang kuat. Saham Uber naik 3,7 persen bahkan setelah rilis laba kuartal III jauh dari harapan.
Wall street terus menilai apakah reli pekan lalu dapat berlanjut setelah tiga indeks menyelesaikan minggu terbaiknya pada 2023. Sepanjang bulan ini, semua rata-rata indeks acuan pada jalur kenaikan. Indeks Dow Jones naik 3,3 persen, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melonjak 4,4 persen dan 6,1 persen.
Sementara itu, wall street juga menanti pernyataan dari ketua bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Rilis laporan keuangan masih berlangsung. Pada pekan ini, ada laporan keuangan Disney, Wynn Resorts dan Occidental Petroleum yang rilis.
Advertisement