Sukses

IHSG Merosot Hari Ini 10 November 2023, Investor Asing Jual Saham Rp 705 Miliar

Sebanyak 333 saham melemah, investor asing kembali jual saham hingga bursa saham global yang memerah sehingga menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jumat, 10 November 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Jumat (10/11/2023). Investor asing kembali melakukan aksi jual saham mencapai Rp 705,32 miliar.

Dikutip dari data RTI, IHSG merosot 0,42 persen ke posisi 6.809,26. Indeks LQ45 turun 0,70 persen ke posisi 901,71. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.843,95 dan terendah 6.801,91.

Sebanyak 333 saham melemah sehingga menekan IHSG. 184 saham menguat dan 227 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 993.991 kali dengan volume perdagangan saham 16,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.686.

Berdasarkan Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing jual saham Rp 705,32 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2023, investor asing melepas saham Rp 16,19 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham properti merosot 1,04 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham siklikal susut 0,89 persen, sektor saham keuangan terpangkasd 0,88 persen, dan sektor saham infrastruktur merosot 0,56 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan terpangkas 0,66 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,04 persen dan sektor saham industri bergerak di zona merah.

Sementara itu, sektor saham energi naik 0,17 persen, sektor saham basic mendaki 0,28 persen, sektor saham teknologi melambung 0,25 persen, dan sektor saham transportasi meroket 0,43 persen.

"Pada hari ini koreksi IHSG masih sejalan dengan report teknikal kami pagi ini dan sejalan dengan pergerakan bursa global dan regional yang juga bergerak terkoreksi seiring dengan peningkatan yield US treasury bertenor 10 tahun,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham PTSP melambung 24,83 persen
  • Saham SOTS melambung 24,51 persen
  • Saham COAL melambung 20 persen
  • Saham PURI melambung 18,44 persen
  • Saham CBUT melambung 12,89 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham VINS merosot 21,05 persen
  • Saham BIMA merosot 13,64 persen
  • Saham MOLI merosot 11,60 persen
  • Saham PADI merosot 11,11 persen
  • Saham BMAS merosot 10,92 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BRPT tercatat 93.107 kali
  • Saham SDPC tercatat 59.446 kali
  • Saham STRK tercatat 48.062 kali
  • Saham INET tercatat 28.429 kali
  • Saham GTRA tercatat 28.421 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BRPT senilai Rp 1 triliun
  • Saham BBRI senilai Rp 579,9 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 450,1 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 345,7 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 312,2 miliar
3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan saham Jumat, 10 November 2023 di tengah bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang melemah.

Indeks S&P 500 mengakhiri kenaikan beruntun selama delapan hari seiring lonjakan imbal hasil. Selain itu, ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS Jerome Powell mengisyaratkan lebih banyak upaya untuk menurunkan inflasi.

Akan tetapi, indeks Kospi Korea Selatan menguat di tengah indeks saham acuan lainnya pada pekan ini. Indeks Kospi naik 1,75 persen selama sepekan setelah awal minggu menguat saat Korea Selatan terapkan kembali larangan short-selling.

Indeks Kospi melemah 0,72 persen ke posisi 2.409,6. Indeks Kosdaq susut 1,69 persen ke posisi 789,31. Pada Senin pekan ini, indeks Kosdaq menguat 7,34 persen. Selanjutnya, indeks saham acuan tersebut merosot selama empat hari berturut-turut. Pada pekan ini, indeks acuan naik 1,02 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 0,24 persen ke posisi 32.568,11 setelah naik hampir 1,5 persen pada perdagangan sebelumnya. Indeks Topix mendaki 0,07 persen ke posisi 2.336,72.

Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,74 persen pada jam terakhir perdagangan bersiap untuk penurunan mingguan 2,59 persen. Hal itu menjadikan indeks tersebut mencatat kinerja terburuk pada pekan ini di antara indeks acuan lainnya. Indeks CSI 300 melemah 0,73 persen ke posisi 3.586,49.

Di Australia, indeks ASX 200 terpangkas 0,55 persen ke posisi 6.976,50.

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 9 November 2023

Sebelumnya bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan Kamis, 9 November 2023. Indeks S&P 500 terbenam mengakhiri kenaikan beruntun dalam delapan hari karena lonjakan tajam imbal hasil obligasi sehingga mengguncang investor.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 susut 0,81 persen ke posisi 4.347,35. Indeks Nasdaq merosot 0,94 persen ke posisi 13.521,45. Indeks Dow Jones turun 220,33 poin atau 0,65 persen ke posisi 33.891,94.

Saham mencapai level terendah setelah ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS Jerome Powell mengindikasikan upaya lebih lanjut mungkin perlu dilakukan untuk menurunkan inflasi meski perlambatan laju inflasi baru-baru ini merupakan tanda yang menggembirakan bagi pembuat kebijakan.

“Komitmen the Federal Open Market Committee untuk mencapai kebijakan moneter yang cukup ketat untuk menurunkan inflasi hingga 2 persen seiring berjalannya waktu. Kami tidak yakin telah mencapai itu,” ujar Powell dalam sambutannya di Dana Moneter Internasional.

Penurunan harga saham bertepatan dengan kenaikan imbal hasil obligasi. Lemahnya lelang treasury AS pada awal sesi tidak membantu situasi. Imbal hasil acuan obligasi bertenor 10 tahun naik lebih dari 12 basis poin menjadi 4,634 persen. Suku bunga obligasi 30 tahun menguat sekitar 11 basis poin menjadi 4,772 persen.

“Volatilitas suku bunga mendominasi pasar saham. Itulah yang kami lihat,” ujar Michael Arone dari State Street Global Advisors.

“Saya pikir kita sudah siap untuk mencapai kesimpulan positif terhadap tahun yang positif ini. Tapi menurut saya pergerakan suku bunga pada akhirnya akan menentukan arah kita selanjutnya,” ia menambahkan.

Video Terkini