Sukses

Adhi Karya Raih Kontrak Baru dari PLTMG Sumbawa dan Tobelo Rp 701 Miliar

Adhi Karya (ADHI) menggandeng salah satu perusahaan asal Korea Selatan, Korea Electric Power Corporation Engineering & Construction Company, Inc. (KEPCO) garap PLTMG.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menandatangani dua  kontrak baru pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan Tobelo, Maluku Utara dengan total nilai porsi Adhi Karya sekitar Rp701,1 miliar milik PT PLN (Persero) (PLN).

Dalam pembangunan ini, ADHI menggandeng salah satu perusahaan asal Korea Selatan, Korea Electric Power Corporation Engineering & Construction Company, Inc. (KEPCO) dengan membentuk konsorsium dengan skema kerjasama operasi (KSO) untuk PLTMG Tobelo 30 MW sebesar 52,8 persen porsi ADHI dan 47,2 persen porsi KEPCO. 

"Sedangkan untuk Proyek PLTMG Sumbawa 30 MW porsi ADHI 50,1 persen dan porsi KEPCO 49,9 persen. Rencana pembangunannya akan dimulai pada akhir 2023,” kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto dalam keterbukaan informasi, Selasa (14/11/2023). 

Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson, CEO KEPCO Sung Arm Kim, bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Kegiatan ini juga disaksikan juga oleh Direktur Utama PT Bagus Karya Henry Kurli, Direktur Utama Jiangxi Jiusheng International Electric Power Engineering Co., Ltd. Li Guofan, dan Executive Senior Vice President KEPCO Il Bae Kim.

Ia melanjutkan, kerja sama proyek ini juga selaras dengan arahan dari Kementerian ESDM untuk mengurangi pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, sehingga salah satu alternatifnya adalah dengan membuat pembangkit listrik berbahan bakar gas. 

Sebagai bagian dari upaya transisi energi, penggunaan gas juga digunakan untuk mengurangi produksi CO2 dan memastikan prinsip environmental sustainability bagi generasi mendatang.

2 dari 4 halaman

Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 24,8 Triliun hingga Kuartal III 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru senilai Rp24,8 triliun hingga kuartal III 2023. Kontrak baru itu mengalami peningkatan sebesar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menuturkan, raihan kontrak baru tersebut tumbuh sebesar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Tambahan proyek baru pada September diperoleh dari proyek gedung RSUD Kota Surabaya, Stadion Utama Medan, dan Pabrik di Palembang," kata Farid kepada Liputan6.com, Jumat (3/11/2023). 

Sedangkan, sepanjang 2023 hingga September, proyek besar ADHI berasal dari proyek kereta di Filipina yang diperoleh di Juni 2023 dan Proyek Jalan Tol di Cikampek Selatan, Sumatera, Probowangi.

"Adapun untuk 2024, beberapa proyek penting kami targetkan antara lain proyek jalan tol, proyek perkeretaapian dan pekerjaan gedung baik BUMN atau BUMD dan Pemerintah," kata dia.

Sementara itu, ADHI telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 900 miliar atau Rp 0,9 triliun. Dana tersebut telah digunakan untuk pembelian aset sebesar 36 persen dan penyertaan sebesar 64 persen, nilai ini tumbuh 79 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. 

 

3 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan hingga September 2023

Di samping itu, Adhi Karya juga telah mengumumkan kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan usaha pada periode tersebut. 

ADHI membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 11,44 triliun per kuartal III 2023. Hasil ini naik 25,30 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan usaha ADHI pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 9,13 triliun.

Hingga akhir kuartal III 2023, ADHI mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 23,53 miliar. Angka itu naik 11,94 persen dari laba bersih perusahaan pada kuartal III 2022 senilai Rp 21,02 miliar.

Total aset Adhi Karyaper akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 39,41 triliun turun dibandingkan total aset per akhir 2022 senilai Rp 39,98 triliun.

ADHI mengalami penurunan liabilitas dari Rp 31,16 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 30,43 triliun per akhir kuartal III 2023. Di sisi lain, ekuitas Adhi Karya naik dari Rp 8,82 triliun per akhir 2022 menjadi Rp 8,98 triliun per akhir kuartal III 2023.

4 dari 4 halaman

Adhi Karya Gadai 51% Saham Anak Usaha Rp 69,78 Miliar

Sebelumnya diberitakan, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengumumkan telah menandatangani akta perjanjian gadai saham pada 30 Oktober 2023.

Penandatanganan akta gadai saham ini sebagai bentuk jaminan dari Adhi Karya sebagai pemegang saham dalam rangka pemenuhan syarat financial close dari pemberi pinjaman.

"Nilai transaksi kepemilikan saham porsi Adhi Karya sebesar 51 persen (69.788 saham) senilai Rp 69,78 miliar,” tulis perseroan dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (3/11/2023).

Penandatanganan akta perjanjian gadai saham itu antara lain PT Adhi Karya Tbk sebagai pemegang saham 51 persen PT Dumai Tirta Persada (DTP), PT Adaro Tirta Mandiri selaku pemegang saham 49 persen DTP, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk selalu agen fasilitas, agen penampungan dan agen jaminan. Adapun DTP selalu penerima pinjaman.

Manajemen Adhi Karya menyatakan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 3 November 2023, saham ADHI melonjak 3,48 persen ke posisi Rp 416 per saham. Saham ADHI dibuka stagnan Rp 402 per saham. Saham ADHI berada di level tertinggi Rp 424 dan terendah Rp 402 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.428 kali dengan volume perdagangan 187.431 saham. Nilai transaksi Rp 7,8 miliar.