Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi kontrak baru senilai Rp30,3 triliun hingga Oktober 2023. Angka itu tumbuh sebesar 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp19,1 triliun.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menuturkan, raihan tersebut telah melampaui target Perseroan, yakni Rp 27 triliun. Adapun kontrak baru tersebut didominasi oleh lini rekayasa dan konstruksi sebesar 92 persen.
Baca Juga
"Nilai tersebut telah melampaui target Perseroan sebesar Rp 27 triliun,” kata Entus dalam keterbukaan informasi, ditulis Jumat (17/11/2023).
Advertisement
Bila dirinci, kontribusi per lini bisnis perolehan kontrak baru hingga Oktober 2023 didominasi oleh lini engineering & construction sebesar 92 persen, manufaktur sebesar 3 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sementara itu, berdasarkan sumber pembiayaannya sebesar 27 persen Pemerintah, 27 persen BUMN atau BUMD, 13 persen luar negeri, serta swasta dan lainnya 33 persen.
Ia melanjutkan, beberapa kontrak baru yang didapatkan Adhi Karya hingga Oktober 2023 terdiri dari Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di Tobelo dan Sumbawa, Pabrik PUSRI IIIB Palembang, Akses Jalan Jetty Kawasan Industri Terpadu Batang, dan Stadion Utama PON di Sumatera Utara.
Meski demikian, Adhi Karya bakal terus mengincar potensi kontrak baru dengan catatan tetap selektif sesuai kapasitas dan kemampuan yang dimiliki.
"Sampai dengan akhir tahun ADHI masih akan menyasar potensi kontrak baru dengan tetap selektif sesuai kapasitas dan kemampuan yang dimiliki,” tandasnya.
Adhi Karya Raih Kontrak Baru dari PLTMG Sumbawa dan Tobelo Rp 701 Miliar
Sebelumnya diberitakan, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menandatangani dua kontrak baru pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan Tobelo, Maluku Utara dengan total nilai porsi Adhi Karya sekitar Rp701,1 miliar milik PT PLN (Persero) (PLN).
Dalam pembangunan ini, ADHI menggandeng salah satu perusahaan asal Korea Selatan, Korea Electric Power Corporation Engineering & Construction Company, Inc. (KEPCO) dengan membentuk konsorsium dengan skema kerjasama operasi (KSO) untuk PLTMG Tobelo 30 MW sebesar 52,8 persen porsi ADHI dan 47,2 persen porsi KEPCO.
"Sedangkan untuk Proyek PLTMG Sumbawa 30 MW porsi ADHI 50,1 persen dan porsi KEPCO 49,9 persen. Rencana pembangunannya akan dimulai pada akhir 2023,” kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto dalam keterbukaan informasi, Selasa (14/11/2023).
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson, CEO KEPCO Sung Arm Kim, bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Kegiatan ini juga disaksikan juga oleh Direktur Utama PT Bagus Karya Henry Kurli, Direktur Utama Jiangxi Jiusheng International Electric Power Engineering Co., Ltd. Li Guofan, dan Executive Senior Vice President KEPCO Il Bae Kim.
Ia melanjutkan, kerja sama proyek ini juga selaras dengan arahan dari Kementerian ESDM untuk mengurangi pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, sehingga salah satu alternatifnya adalah dengan membuat pembangkit listrik berbahan bakar gas.
Sebagai bagian dari upaya transisi energi, penggunaan gas juga digunakan untuk mengurangi produksi CO2 dan memastikan prinsip environmental sustainability bagi generasi mendatang.
Advertisement
Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 24,8 Triliun hingga Kuartal III 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru senilai Rp24,8 triliun hingga kuartal III 2023. Kontrak baru itu mengalami peningkatan sebesar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menuturkan, raihan kontrak baru tersebut tumbuh sebesar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tambahan proyek baru pada September diperoleh dari proyek gedung RSUD Kota Surabaya, Stadion Utama Medan, dan Pabrik di Palembang," kata Farid kepada Liputan6.com, Jumat (3/11/2023).
Sedangkan, sepanjang 2023 hingga September, proyek besar ADHI berasal dari proyek kereta di Filipina yang diperoleh di Juni 2023 dan Proyek Jalan Tol di Cikampek Selatan, Sumatera, Probowangi.
"Adapun untuk 2024, beberapa proyek penting kami targetkan antara lain proyek jalan tol, proyek perkeretaapian dan pekerjaan gedung baik BUMN atau BUMD dan Pemerintah," kata dia.
Sementara itu, ADHI telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 900 miliar atau Rp 0,9 triliun. Dana tersebut telah digunakan untuk pembelian aset sebesar 36 persen dan penyertaan sebesar 64 persen, nilai ini tumbuh 79 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Kinerja Keuangan hingga September 2023
Di samping itu, Adhi Karya juga telah mengumumkan kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan usaha pada periode tersebut.
ADHI membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 11,44 triliun per kuartal III 2023. Hasil ini naik 25,30 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan usaha ADHI pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 9,13 triliun.
Hingga akhir kuartal III 2023, ADHI mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 23,53 miliar. Angka itu naik 11,94 persen dari laba bersih perusahaan pada kuartal III 2022 senilai Rp 21,02 miliar.
Total aset Adhi Karyaper akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 39,41 triliun turun dibandingkan total aset per akhir 2022 senilai Rp 39,98 triliun.
ADHI mengalami penurunan liabilitas dari Rp 31,16 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 30,43 triliun per akhir kuartal III 2023. Di sisi lain, ekuitas Adhi Karya naik dari Rp 8,82 triliun per akhir 2022 menjadi Rp 8,98 triliun per akhir kuartal III 2023.
Advertisement