Sukses

Saham Alibaba Merosot Hampir 10% Usai Tak Lanjutkan Spin Off Bisnis Cloud

Saham Alibaba turun 9,77 persen menjadi 73,40 per dolar Hong Kong di Bursa Saham Hong Kong usai mengatakan tidak akan melanjutkan spin-off penuh bisnis cloud-nya.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Alibaba turun hampir 10 persen pada perdagangan di bursa saham Hong Kong pada Jumat, 17 November 2023. Hal ini setelah raksasa e-commerce China tersebut mengatakan tidak akan melanjutkan spin-off penuh bisnis cloud. Hal ini karena pembatasan ekspor chip Amerika Serikat.

Saham Alibaba turun 9,77 persen menjadi 73,40 per dolar Hong Kong. Saham Alibaba berada di level tertinggi 76,65 dan terendah 72,90 per dolar Hong Kong. Kapitalisasi pasar tercatat 1,47 triliun dolar Hong Kong. Demikian mengutip laman CNBC, Jumat (17/11/2023).

Saham Alibaba yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot 9 persen pada perdagangan Kamis, 16 November 2023.  Di wall street, saham Alibaba anjlok lebih dari 10 persen sejak awal 2023.

Sedangkan saham Alibaba yang tercatat di Hong Kong turun hampir 15 persen year to date (ytd). Kinerja saham ini di bawah indeks Hang Seng. Indeks Hang Seng tergelincir 11,2 persen pada periode yang sama.

Saat merilis kinerja laba pada Kamis, 16 November 2023, Alibaba mengatakan tidak akan lagi melanjutkan spin-off bisnis cloud-nya, cabang komputasi awan Alibaba yang bersaing dengan Amazon Web Services dan Microsoft Azure. Alibaba juga berencana membawa divisi tersebut tercatat di bursa saham.

Alibaba menyebutkan pembatasan ekspor chip Amerika Serikat telah mempersulit perusahaan China untuk mendapatkan pasokan chip penting dari perusahaan AS. AS melarang penjualan chip Nvidia H800 dan A800 yang fokus pada kecerdasan buatan pada Oktober 2023.

Alibaba mengatakan, pembatasan itu telah menciptakan ketidakpastian bagi prospek Cloud Intelligence Group. “Kami percaya pemisahan penuh dari Cloud Intelligence Group mungkin tidak mencapai efek yang diharapkan yaitu peningkatan nilai pemegang saham,” tulis perusahaan.

Alibaba menyatakan akan fokus pada pertumbuhan pengembangan model berkelanjutan untuk unit tersebut. Selain itu, Alibaba mengumumkan kalau perwalian keluarga pendiri Alibaba Jack Ma berencana menjual kepemilikannya dalam bisnis tersebut. Saham yang dijual sebesar 10 juta senilai USD 870,7 juta.

2 dari 4 halaman

Hadapi Hambatan

Adapun keputusan membatalkan pemisahan unit cloud menandai hambatan dalam rencana Alibaba untuk reorganisasi menjadi enam unit bisnis individual, salah satu perubahan paling radikal dalam sejarah perusahaan.

Terkait kinerja keuangan, Alibaba melaporkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 27,7 miliar yuan atau USD 3,8 miliar hingga September 2023. Laba itu di bawah perkiraan analis sebesar 29,7 miliar yuan.

Namun, pendapatan memenuhi harapan yakni sebesar 224,79 miliar yuan, naik 9 persen  dari tahun ke tahun atau year over year.Chairman Alibaba Joe Tsai meredakan kekhawatiran investor tentang hambatan reorganisasi Alibaba pada laporan laba. Ia menuturkan, perusahaan memiliki lebih dari cukup uang tunai di neraca untuk mendukung bisnis operasionalnya.

"Kami mengakhiri kuartal ini dengan kas bersih USD 63 miliar dan kami hasilkan arus kas bebas USD 27 miliar dalam 12 bulan terakhir. Alibaba saat ini berada dalam posisi keuangan lebih baik untuk investasi demi pertumbuhan bisnis kami,” ujar Tsai.

Ia menambahkan, Alibaba ingin membuktikan kepada investor kalau dapat mengembangkan bisnis cloud-nya sebagai bagian dari grup Alibaba.

"Di dunia yang digerakkan oleh AI untuk mengembangkan bisnis yang berkembang sepenuhnya berdasarkan infrastruktur yang sangat berhubungan dan berskala besar, diperlukan investasi,” ujar Tsai.

“Kami lebih memilih menunjukkan kepada investor melalui operasi bisnis cloud daripada memisahkannya,” ia menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

Saham Alibaba Merosot 3,5 Persen Usai Petinggi Mengundurkan Diri di Bisnis Cloud

Sebelumnya diberitakan, saham raksasa teknologi China Alibaba merosot 3,5 persen pada Senin, 11 September 2023. Koreksi saham Alibaba terjadi setelah perusahaan mengumumkan CEO Daniel Zhang akan mengundurkan diri sebagai chairman dan CEO dari bisnis cloudnya.

Dikutip dari CNBC,Selasa (12/9/2023), langkah ini dilakukan setelah Alibaba mengatakan pada Juni 2023, kalau Zhang mengundurkan diri sebagai Chairman dan CEO Alibaba untuk fokus pada unit cloud.

Eddie Wu yang dijadwalkan mengambilalih posisi Zhang sebagai CEO dan Direktur grup Alibaba mulai September kini juga akan menjadi Chairman dan CEO bisnis cloud untuk sementara waktu, demikian disampaikan perseroan pada Minggu, 10 September 2023.

Perombakan kepemimpinan yang mengejutkan pada Juni, Alibaba mengumumkan Zhang mengundurkan diri sebagai CEO dan Chairman pada 10 September untuk fokus pada cloud.

Salah satu pendiri Wu akan menjadi CEO dan direktur. Sedangkan pendiri lainnya Joseph Tsai akan menjadi Chairman pada September, demikian disampaikan Alibaba pada saat itu.

Zhang adalah CEO grup Alibaba sejak 2015, dan chairman sejak 2019. Ia juga menjabat sebagai Chairman dan CEO Alibaba Cloud Intelligence Group sejak 2022.

“Dewan perusahaan kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada tuan Zhang atas kontribusinya kepada grup Alibaba selama 16 tahun terakhir,” ujar Alibaba.

 

4 dari 4 halaman

Bakal Bebani Harga Saham Alibaba

Pada Mei 2023, Alibaba juga mengumumkan rencana memisahkan divisi cloud menjadi perusahaan publik yang terpisah. Dalam rencana restrukturisasi besar-besaran pada Maret, Alibaba dipecah menjadi enam grup bisnis pada Maret membuka jalan bagi setiap unit untuk mengumpulkan dana dari luar dan melakukan IPO.

Pengumuman mengejutkan ini akan bebani harga saham dalam waktu dekat hingga pengganti baru ditunjuk. Demikian disampaikan Analis Citi Alicia Yap dalam catatannya.

“Investor mungkin khawatir butuh waktu dan proses spin-off AliCloud mungkin terpengaruh,” ujar dia.

Namun, dia pertahankan peringkat beli pada saham Alibaba dan target harga USD 151, 67 persen lebih tinggi dari penutupan terakhir. Citi akan terus memantau perkembangan dan menunggu pengumuman baru. Ia menuturkan, risiko utama yang merugikan perusahaan termasuk kegagalan melaksanakan strategi ritel baru, belanja investor dan tekanan margin yang menjadi lebih buruk dari perkiraan.

“Zhang akan terus berkontribusi pada Alibaba dengan menyalurkan keahliannya secara berbeda,” demikian menurut surat internal kepada staf yang dilihat Reuters.

Adapun Alibaba dilaporkan akan investasi USD 1 miliar untuk pendanaan teknologi yang akan didirkan Zhang. “Perusahaan akan terus melaksanakan rencana yang diumumkan sebelumnya untuk memisahkan Alibaba Cloud Intelligence Group di bawah tim manajemen terpisah yang akan ditunjuk sesuai dengan rencana restrukturisasi dan persetujuan yang relevan,” ujar Alibaba.