Liputan6.com, Balikpapan - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan BEI memiliki target penambahan jumlah investor baru pasar modal sebesar 2 juta investor pada 2024.
Target ini lebih rendah dibandingkan pada 2023 yaitu 2,5 juta investor baru. Sedangkan target terealisasi pada 2023 baru menyentuh 1,6 juta.
Baca Juga
Dari segi pencatatan efek, Iman menuturkan BEI memiliki target 230 pencatatan efek pada 2024. Ini lebih tinggi dari target 2023 yang hanya 200 pencatatan efek, tetapi telah terealisasi sebanyak 311 efek per 15 November 2023.
Advertisement
"Untuk Rata rata nilai transaksi harian (RNTH) kita punya target 12,25 triliun pada 2024,” kata Iman dalam acara Media Gathering BEI 2023 di Balikpapan, 17 November 2023.
Direktur Keuangan dan Administrasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Imelda Sebayang mengungkapkan jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal mencapai 11,96 juta SID per 15 November 2023.
Ini merupakan pertumbuhan 16 persen dibandingkan Desember 2022 yang hanya mencapai 10,41 juta investor. Selain itu, Imelda menjelaskan untuk investor saham dan surat berharga lainnya 5,14 juta atau tumbuh 15,95 persen secara Year to Date (ytd).
"Sedangkan untuk investor reksa dana di Indonesia menyentuh 11,21 juta investor atau bertumbuh 16,73 persen ytd dan investor SBN menyentuh 985.472 atau tumbuh sekitar 18,52 persen,” ungkap Imelda
Sedangkan untuk pertumbuhan aset Imelda menjelaskan nilai aset di C-Best sentuh RP 7.857 triliun atau bertumbuh 16,97 persen dengan jumlah efek C-Best yang bertambah menjadi 2.806 efek.
Adapun untuk aset reksa dana, Asset Under Management (AUM) alami penurunan 1,13 persen ytd menjadi Rp 788 triliun. Jumlah produk S Invest juga mengalami penurunan sebesar 5,72 persen menjadi 2.276.
Upaya BEI Dongkrak Investor, Salah Satu Hadirkan Duta Pasar Modal
Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyiapkan upaya dalam meningkatkan investor pasar modal di Tanah Air.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, pihaknya membuka sekolah pasar modal gratis sebagai salah satu upaya meningkatkan investor.
"BEI, SRO dan OJK membuka sekolah pasar modal gratis, silakan nanti ada registrasi online, tidak perlu datang ke bursa, semua online dan akan mendapatkan pelatihan bertingkat itu gratis," kata I Gede Nyoman dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa (14/2/2023).
Selain itu, sekolah pasar modal akan koordinasikan dengan stakeholder pasar modal, termasuk underwriter untuk sharing yang sumbernya dari pihak-pihak yang kompeten.
"Ada tingkatannya, itu gratis dan secara online. Jadi teman-teman semua sudah bisa menjalankan aktivitas lain, yaitu belajar mengenal pasar modal.
Ada duta pasar modal, kami sadar, literasi harus sejalan dengan inklusi," ujar dia.
Selain itu, duta pasar modal akan mengajak dari mahasiswa dan dosen untuk belajar pasar modal secara aman.
"Kami menyelenggarakan duta pasar modal yang mengajak dari mahasiswa dan dosen untuk belajar pasar modal untuk menginfluence yang lain bagaimana berinvestasi secara aman," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, BEI mencatatkan jumlah investor pasar modal mencapai 10,4 juta SID hingga 31 Januari 2023.
Advertisement
Investor Pasar Modal
Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, jumlah investor pasar modal sudah meningkat menjadi 10,4 juta SID.
"Per 31 januari 2023, jumlah investor pasar modal sudah meningkat menjadi 10,4 juta SID, di mana investor sahamnya 4,5 juta," kata Iman dalam acara Temu Manajemen BEI, Kamis, 2 Februari 2023.
Iman menyebutkan, akhir tahun lalu jumlah investor pasar modal mencapai 10,3 juta, untuk investor saham sebanyak 4,4 juta.
"Jadi ada peningkatan lebih dari 100 ribu investor baru dalam satu bulan," kata dia.
Sementara itu, pertumbuhan investor pasar modal tahun ini ditargetkan meningkat 35 persen dari 10,3 juta atau naik sekitar 13 juta.
Dari sisi penerbitan, hingga 31 Januari 2023 terdapat 10 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di BEI. Selain itu, BEI juga menargetkan akan ada 57 perusahaan yang tercatat di bursa pada tahun ini.
"Sehingga total perusahaan yang sudah tercatat di BEI mencapai 835. Target kita di akhir tahun ini 57 perusahaan naik dari target tahun lalu 56 perusahaan. Adapun realisasi jumlah perusahaan tercatat pada akhir 2022 mencapai 59 perusahaan," kata Iman.
Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan perusahaan tercatat di Indonesia paling besar di antara kawasan, yaitu sebesar 45,8 persen. Dari sisi jumlah di ASEAN, hanya kalah dari Malaysia.
OJK Bidik Investor Pasar Modal Tembus 20 Juta SID pada 2027
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan jumlah investor mencapai 20 juta SID pada 2027. Angka itu naik sekitar dua kali lipat dibandingkan jumlah investor per akhir 2022 sebesar 10,3 juta SID.
"Jumlah investor pasar modal double. Sekarang 10,3 juta, nanti 2027 kita harapkan kita targetkan 20 juta,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, Selasa (31/1/2023).
Bersamaan dengan itu, OJK mematok target kapitalisasi pasar mencapai Rp 15.000 triliun pada 2027 dan andil 70 persen terhadap PDB 2027. Inarno cukup optimistis target tersebut dapat tercapai dibarengi dengan campur tangan seluruh stakeholder pasar modal.
Sementara OJK target perusahaan tercatat termasuk saham atau obligasi dan sukuk sebesar 1.100 perusahaan. Rata-rata nilai transaksi harian diharapkan mencapai Rp 25 triliun dari tahun lalu sekitar Rp 15 triliun. Serta Nilai dana kelolaan industri pengelolaan investasi Rp 1.000 triliun.
Merujuk data PT Kustodian Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal RI sampai dengan akhir tahun lalu mencapai 10,3 juta SID. Angka itu naik 37,68 persen dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebanyak 7,4 juta SID.
Adapun jumlah investor saham dan surat berharga lainnya tercatat sebesar 4,4 juta SID, naik 28,64 persen dibanding 2021 sebanyak 3,4 juta SID. Investor reksa dana tumbuh 40,41 persen menjadi 9,6 juta SID dari 6,8 juta SID pada akhir 2021. Sedangkan jumlah investor surat berharga negara naik 36,05 persen menjadi 831.455 SID dari 611.143 SID.
Advertisement