Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 17 November 2023. Indeks saham acuan di wall street mencatat kenaikan dalam tiga hari berturut-turut selama sepekan.
Hal itu seiring pelaku pasar di wall street mencerna pembaruan data ritel dan harga minyak yang melemah di tengah sinyal perlambatan ekonomi.
Baca Juga
Dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (18/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik tipis 0,01 persen ke posisi 34.947,28, indeks Nasdaq bertambah 0,08 persen ke posisi 14.125,48. Indeks S&P 500 menguat 0,13 persen ke posisi 4.514,02.
Advertisement
Selama sepekan indeks Nasdaq dan S&P 500 naik lebih dari 2 persen. Sedangkan indeks Dow Jones bertambah 2 persen.Tiga indeks acuan membawa momentum dari reli yang terjadi pada pertengahan minggu yang terjadi ketika pasar semakin yakin the Federal Reserve (the Fed) dapat mengurangi kembali kenaikan suku bunga.
Inflasi yang lebih dingin dan data pekerjaan yang lebih lemah dianggap sebagai tanda-tanda pengetatan bank sentral yang akhirnya menekan ekonomi AS.
Beberapa investor melihat sinyal serupa dalam data pembaruan peritel. Gap memberikan prediksi suram untuk penjualan pada masa liburan yang berdampak ke laba. Gap bergabung dengan Walmart dan Target yang memperingatkan penurunan belanja konsumen yang akan berdampak musim belanja yang sangat penting.
Harga minyak juga mengisyaratkan perlambatan. Harga minyak melemah jelang pertemuan OPEC+ pada November 2023. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan Brent naik hampir 4 persen pada Jumat, 17 November 2023. Akan tetapi, selama sepekan, harga minyak sentuh level terendah dalam hampir empat bulan.
Imbal Hasil Obligasi
Dikutip dari Investing.com, imbal hasil obligasi pemerintah AS melanjutkan penurunan sehingga mendukung pergerakan wall street lebih tinggi. Hal ini karena optimisme suku bunga the Fed telah mencapai puncaknya terus mendukung sentimen investor menyusul data ekonomi awal pekan ini yang menunjukkan penurunan inflasi.
Selain itu, klaim pengangguran mingguan meningkat, sementara penjualan ritel AS turun untuk pertama kali dalam tujuh bulan pada Oktober 2023. Hal ini menunjukkan melambatnya permintaan pada awal kuartal IV.
Dari sektor perumahan, jumlah rumah baru yang dibangun pada Oktober sebesar 1,372 juta sedikit lebih tinggi dari harapan dan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara izin mendirikan bangunan sebesar 1,487 juta lebih tinggi dari perkiraan.
Saham Microsoft turun lebih dari 1 persen di tengah berita, Chief Executive OpenAI Sam Altman mengundurkan diri setelah kehilangan kepercayaan dewan. Microsoft memiliki 49 persen saham di OpenAI, pencipta aplikasi AI generatif ChatGPT.
Pada Jumat, Amazon mengatakan mengurangi kerugian pada bisnis asisten suara Alexa untuk fokus pada Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Advertisement
Sektor Saham Energi Menguat
Saham Amazon ditutup naik lebih dari 3 persen. “Menuju 2024, kami yakin dari sektor teknologi siap untuk mempercepat belanja cloud dan AI yang kami yakini diremehkan secara signifikan oleh wall street,” tulis Wedbush dalam sebuah catatan.
Di sisi lain, sektor saham energi naik lebih dari 2 persen sehingga menutup kerugian pada dua hari sebelumnya. Kenaikan saham energi didukung oleh lonjakan harga minyak meski hal tersebut tidak cukup untuk mencegah penurunan selama empat minggu berturut-turut. Hal ini di tengah tanda-tanda peningkatan pasokan dan kekhawatiran memburuknya permintaan global.
Penurunan tajam pekan ini terutama dipicu oleh kenaikan tajam persediaan minyak mentah AS dan produksi yang bertahan pada tingkat rekor. Saham Marathon Oil Corporation, APA Corporation dan ConocoPhilips termasuk di antara saham yang mencatat keuntungan terbesar.
Penutupan Wall Street pada 16 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Kamis, 16 November 2023. Indeks Dow Jones melemah seiring investor mengambil jeda dari reli yang terlihat pada November 2023.
Dikutip dari CNBC, Jumat (17/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 45,74 poin atau 0,13 persen ke posisi 34.945,47. Indeks Dow Jones menghentikan kenaikan selama empat hari.
Indeks S&P 500 menguat tipis 0,12 persen ke posisi 4.508,24. Indeks Nasdaq naik tipis 0,07 persen ke posisi 14.113,67.
Saham Cisco Systems melemah hampir 10 persen setelah produsen perangkat keras jaringan tersebut menawarkan panduan yang lemah pada kuartal saat ini dan tahun fiskal penuh.
Saham Walmart merosot 8 persen setelah produsen terbesar di dunia ini mengeluarkan perkiraan lebih rendah pada 2023. Dua saham tersebut alami penurunan terbesar di indeks Dow Jones.
Saham Chevron tergelincir 1,6 persen di tengah harga minyak mentah AS turun sekitar 5 persen. Bahkan saat reli November terhenti, saham sedang menuju kinerja mingguan yang positif. Tiga indeks saham acuan masing-masing naik 2 persen. Dua laporan inflasi membantu mengangka saham pada awal pekan ini.
Indeks harga produsen pada Oktober 2023 yang mengukur harga grosir turun 0,5 persen. Hal ini menandai penurunan bulanan terbesar sejak April 2020.
Sementara itu, indeks harga konsumen mendatar pada Oktober 2023 yang merupakan tanda positif lainnya bagi investor yang berharap the Federal Reserve (the Fed) akan puas tren inflasi yang mereda.
“Data perekonomian sejauh ini mengonfirmasi untuk saat ini kita berada dalam perlambatan, kembali ke arah inflasi yang lebih rendah tanpa ada bukti kontraksi yang parah. Ini seperti skenario Goldilocks mengenai perlambatan inflasi, tetapi tidak terlalu cepat,” ujar Senior Investment Strategist US Bank Wealth Management, Tom Hainlin.
Advertisement