Sukses

Saham Foxtron Vehicle Technologies Ambles 9% saat Debut

Saham Foxtron Vehicle Technologies melemah saat perdagangan perdana, Senin, 20 November 2023. Selain inflasi, suku bunga tinggi dan hambatan rantai pasokan dinilai mempengaruhi.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Foxtron Vehicle Technologies, unit pemasok iPhone Foxconn mengalami koreksi sebesar 9 persen pada debut pasarnya pada Senin, 20 November 2023. 

Melansir Channel News Asia, Senin (20/11/2023), selain inflasi dan suku bunga tinggi yang meningkatkan biaya pembelian mobil, produsen kendaraan listrik juga bergulat dengan hambatan rantai pasokan serta tekanan harga dari perusahaan seperti Tesla, yang menyebabkan penurunan harga kendaraan listrik tahun ini.

Pada bulan lalu, CEO Tesla Elon Musk menyampaikan kekhawatiran mengenai perluasan kapasitas pabrik hingga suku bunga diturunkan, dan hal serupa juga disampaikan oleh General Motors dan Ford.

“Pasar kendaraan listrik telah dibanjiri oleh lautan merah pemotongan harga yang dilakukan oleh pemain besar seperti Tesla,” kata seorang analis di Mega International Securities, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. 

Dia bilang, Foxtron telah mengalami kerugian pada 2021 dan 2022. Ia menilai, hal itu tidak akan berbalik menjadi untung dalam dua tahun ke depan. 

Chairman Foxtron dan Foxconn Young Liu mengatakan, bagaimanapun, perusahaan memiliki strategi pertumbuhan yang jelas.

"Foxtron akan membangun fondasinya di Taiwan, memanfaatkan momentum desain dan layanan kami sendiri di bidang kendaraan listrik, serta model bisnis Foxconn yang telah terbukti untuk memandu kami memasuki pasar utama Amerika Utara dan Asia Tenggara,” katanya. 

 

2 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik pada 20 November 2023

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Senin (20/11/2023). Bursa saham Asia Pasifik bangkit setelah melemah pada perdagangan sesi sebelumnya. Di sisi lain, investor juga mengamati perubahan pada suku bunga pinjaman acuan China.

Dikutip dari CNBC, suku bunga pinjaman bertenor satu tahun Bank Sentral China, yang merupakan patokan bagi sebagian besar pinjaman rumah tangga dan korporasi di China, saat ini berada di posisi 3,45 persen. Suku bunga pinjaman acuan lima tahun, suku bunga acuan untuk sebagian besar hipotek berada di posisi 4,2 persen.

Bursa saham Hong Kong memimpin koreksi di Asia Pasifik pada Jumat, 17 November 2023.Hal ini seiring saham Alibaba yang terkoreksi usai raksasa e-commerce tersebut tidak akan melanjutkan spin-off penuh bisnis cloud.

Indeks Hang Seng berjangka di posisi 17.728, lebih tinggi dari penutupan perdagangan sebelumnya 17.454,19.

Bursa saham Jepang juga menguat. Indeks Nikkei 225 naik 0,12 persen dan indeks Topix bertambah 0,15 persen. Jepang akan rilis inflasi Oktober 2023 pada Jumat pekan ini.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,13 persen, dan indeks Kosdaq, indeks acuan yang berisi perusahaan kapitalisasi kecil melonjak 0,35 persen. Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,18 persen.

Pada perdagangan Jumat, indeks S&P 500 menguat dan mencatat kenaikan dalam tiga minggu berturut-turut di tengah reli pada November 2023. Indeks S&P 500 naik 0,13 persen. Indeks Dow Jones bertambah 0,01 persen dan indeks Nasdaq menguat 0,08 persen.

Indeks acuan di wall street mencatat kinerja positif dalam tiga minggu. Indeks S&P 500 bertambah 2,2 persen. Sedangkan indeks Nasdaq melonjak 2,4 persen. Indeks Dow Jones menguat 1,9 persen. Ini adalah kenaikan beruntun dalam tiga minggu pertama bagi indeks Dow Jones dan S&P 500 sejak Juli 2023, dan yang pertama sejak Juni bagi indeks Nasdaq.

3 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 14 November 2023

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, 17 November 2023. Indeks ASX di Australia melemah 0,12 persen.

Selain itu, indeks Hang Seng merosot 2,12 persen dan indeks Mumbai melemah 0,28 persen. Sementara itu, indeks saham Shanghai naik 0,11 persen, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,48 persen dan indeks Taiwan meroket 0,53 persen.

Dikutip dari Antara, bursa saham Asia tertekan seiring pelaku pasar dinilai masih berhati-hati masuk pada pasar aset keuangan dan pasar saham di tengah diskusi Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 17 November 2023

Sebelumnya bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 17 November 2023. Indeks saham acuan di wall street mencatat kenaikan dalam tiga hari berturut-turut selama sepekan.

Hal itu seiring pelaku pasar di wall street mencerna pembaruan data ritel dan harga minyak yang melemah di tengah sinyal perlambatan ekonomi.

Dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (18/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik tipis 0,01 persen ke posisi 34.947,28, indeks Nasdaq bertambah 0,08 persen ke posisi 14.125,48. Indeks S&P 500 menguat 0,13 persen ke posisi 4.514,02.

Selama sepekan indeks Nasdaq dan S&P 500 naik lebih dari 2 persen. Sedangkan indeks Dow Jones bertambah 2 persen.Tiga indeks acuan membawa momentum dari reli yang terjadi pada pertengahan minggu yang terjadi ketika pasar semakin yakin the Federal Reserve (the Fed) dapat mengurangi kembali kenaikan suku bunga.

Inflasi yang lebih dingin dan data pekerjaan yang lebih lemah dianggap sebagai tanda-tanda pengetatan bank sentral yang akhirnya menekan ekonomi AS.

Beberapa investor melihat sinyal serupa dalam data pembaruan peritel. Gap memberikan prediksi suram untuk penjualan pada masa liburan yang berdampak ke laba. Gap bergabung dengan Walmart dan Target yang memperingatkan penurunan belanja konsumen yang akan berdampak musim belanja yang sangat penting.

Harga minyak juga mengisyaratkan perlambatan. Harga minyak melemah jelang pertemuan OPEC+ pada November 2023. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan Brent naik hampir 4 persen pada Jumat, 17 November 2023. Akan tetapi, selama sepekan, harga minyak sentuh level terendah dalam hampir empat bulan.