Sukses

Insight IM Gandeng Bank Muamalat Rilis Produk Reksa Dana Terproteksi Syariah

PT Insight Investments Management (Insight IM) menghadirkan produk reksa dana terproteksi syariah seiring meningkatnya minat masyarakat atas reksa dana terproteksi syariah.

Liputan6.com, Jakarta - PT Insight Investments Management (Insight IM) memperkenalkan produk reksa dana terproteksi syariah terbarunya. Produk ini hadir di tengah peningkatan minat masyarakat terhadap jenis reksa dana ini.

"Sebagaimana telah kami informasikan dalam agenda Investment Forum 2023 yang diselenggarakan Bank Muamalat pada 19 Oktober lalu, Insight IM memperkenalkan produk Reksa Dana Syariah Terproteksi Insight Terproteksi Syariah VIII (Insight Terproteksi Syariah VIII),” jelas Chief Investment Officer Insight IM Camar Remoa dikutip dari keterangan resmi (20/11/2023).

"Produk ini hadir di tengah meningkatnya minat masyarakat atas reksa dana terproteksi syariah. Dengan indikasi pembagian hasil investasi sebesar 7,2% per tahun, produk ini dapat menjadi opsi investasi menarik bagi para investor yang mencari cash flow rutin setiap tiga bulan dan memiliki tingkat imbal hasil yang relatif tinggi," ia menambahkan.

Camar menuturkan, Insight Terproteksi Syariah VIII bisa dibeli hingga 17 November 2023 melalui FUNDtastic+ sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), serta Gerai Reksa Dana Syariah Bank Muamalat yang dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN.

Sebagai catatan, produk reksa dana yang tersedia di Gerai Reksa Dana Syariah Bank Muamalat merupakan produk yang telah dipilih dengan cermat oleh Bank Muamalat, sehingga sesuai dengan profil risiko, karakter, dan kebutuhan nasabah.

Keunggulan Insight Terproteksi Syariah VIII

Camar menuturkan, setidaknya ada beberapa keunggulan dari Insight Terproteksi Syariah VIII. Keunggulan-keunggulan tersebut di antaranya sebagai sarana diversifikasi dan pengendalian risiko, dikelola secara profesional, serta berpotensi memberikan imbal hasil yang relatif stabil.

Insight IM melakukan analisis risiko yang ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah sekaligus mencapai hasil yang relatif lebih stabil.

Selain itu, tidak hanya keunggulan dari sisi proteksi dan hasil yang kompetitif, Camar juga mengungkapkan produk ini pun sama dengan seluruh produk Insight IM lainnya, yakni turut berkontribusi dalam menunjang berbagai kegiatan sosial kemanusiaan.

"Secara spesifik, management fee Reksa Dana Insight Terproteksi Syariah VIII ini akan disisihkan sebagian untuk Program CSR Wakaf Alat Kesehatan bersama Dompet Dhuafa. Penyisihan tersebut tidak akan berdampak pada keuntungan investor,” ujar Camar.

2 dari 4 halaman

Tips Investasi Reksa Dana Biar Makin Cuan

Sebelumnya diberitakan, memiliki penghasilan tetap bukan berarti tidak perlu menyiapkan dana untuk kehidupan usai pensiun. Dengan begitu, sebaiknya Anda perlu investasi sejak dini. 

Selama masih memiliki penghasilan tetap, jangan lupa untuk selalu menyisihkannya dalam bentuk investasi. Saat ini, banyak jenis investasi yang bisa dipilih, mulai investasi saham, reksa dana, obligasi, deposito, tanah, properti hingga emas. 

Adapun investasi reksa dana ini yang cukup dikenal oleh generasi muda. Sebab, investasi dalam instrumen tersebut terbilang cukup mudah dan aman. Ini mengingat racikan portofolio dalam reksa dana dikelola langsung oleh manajer investasi. 

Menarik untuk diketahui, kali ini Liputan6.com mengulas soal investasi reksa dana yang bisa dilakukan oleh investor dari berbagai sumber, Senin (30/10/2023). 

1. Pilihlah Penyedia Investasi Reksa Dana yang Terpercaya

Bagi Anda yang ingin melakukan investasi di instrumen reksa dana bisa memilih penyedianya terlebih dahulu. Adapun sejumlah penyedia investasi reksa dana online yang menawarkan sejumlah produk yang bisa Anda pilih. Perlu diingat, penyedia  investasi yang dipilih harus legal dan terpercaya. 

2. Pelajari Soal Reksa Dana

Selain memilih penyedia reksa dana, Anda bisa mempelajari soal macam-macam reksa dana. Mulai dari reksa dana pasar uang hingga reksa dana saham.

 

3 dari 4 halaman

Jenis Reksa Dana

Beberapa jenis reksadana adalah sebagai berikut:

Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

Reksa Dana Pendapatan Tetap/Obligasi

Reksa dana pendapatan tetap atau obligasi adalah reksadana yang menempatkan minimal 80% pada instrumen obligasi. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek dengan waktu antara 1 – 3 tahun.

Reksa Dana Saham

Jenis reksadana berikutnya adalah reksadana saham. Reksa dana ini menempatkan minimal 80% pada instrumen saham. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka panjang dengan waktu 5 tahun atau lebih.

Reksa Dana Campuran

Reksadana campuran adalah reksadana yang menempatkan maksimal 79% pada instrumen saham, obligasi dan deposito. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka menengah antara 3 – 5 tahun.

 

4 dari 4 halaman

Kenali Profil Risiko

3. Kenali Profil Risiko

Jika sudah mengetahui soal macam-macam reksa dana, Anda perlu mengenali profil risiko untuk mengetahui jenis reksa dana apa yang sesuai, pada dasarnya ada tiga jenis profil risiko yakni konservatif, moderat, dan agresif. 

Untuk tipe konservatif lebih cocok memilih reksa dana pasar uang, tipe moderat lebih cocok memilih reksa dana pendapatan tetap atau campuran, sedangkan tipe agresif lebih cocok memilih reksa dana saham.

4. Legalitas Produk

Legalitas produk ini penting untuk dicermati oleh para investor, karena akan berpengaruh dengan kinerja produk ke depannya. Produk reksa dana yang telah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pastinya sudah legal dan layak dipilih. Pastikan selalu melakukan pengecekan legalitas produk untuk menghindari investasi bodong dan meminimalisir risiko kerugian.

5. Baca Prospektus 

Jika Anda ingin mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya mempelajari prospektus reksa dana yang akan dipilih terlebih dahulu. Sehingga, Anda dapat mengetahui seperti apa portofolio serta kinerja manajer investasi, perizinan, biaya, kebijakan investasi, dan lain-lain.

 

Video Terkini