Liputan6.com, Jakarta - Kapitalisasi pasar Microsoft naik USD 63 miliar atau setara Rp 971,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.422 per dolar AS) sejak penutupan pada Jumat, 17 November 2023. Saham perusahaan juga mencapai USD 378 atau setara Rp 5,8 juta per saham pada perdagangan Senin, 20 November 2023 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (21/11/2023), jika harga tersebut bertahan pada penutupan pasar, kapitalisasi pasar Microsoft, berdasarkan 7.429 miliar lembar saham yang beredar, akan berjumlah USD 2,82 triliun atau setara Rp 43.492 triliun.
Baca Juga
Ini adalah peristiwa yang luar biasa bagi Microsoft dan CEO Satya Nadella, karena bisa saja menjadi Microsoft dan Satya Nadella paling dirugikan dalam kasus terbaru yaitu pemecatan CEO OpenAI, Sam Altman.
Advertisement
Menyusul pemecatan Sam Altman, masa depan OpenAI menjadi tanda tanya dan dampak akhirnya tidak jelas. Dengan mayoritas karyawan OpenAI yang siap untuk pindah dan mengikuti Altman ke Microsoft, startup yang membawa ChatGPT ke dunia tampak seperti cangkang kosong.
Microsoft telah menggelontorkan dana sebesar USD 13 miliar atau setara Rp 200,4 triliun untuk startup AI OpenAI dan menjadikan teknologi OpenAI sebagai landasan jajaran produknya, dan memasukkannya ke dalam segala hal mulai dari Office365 hingga GitHub.
Pernyataan dewan OpenAI pada Jumat, memecat Altman karena dia tidak secara konsisten jujur dalam komunikasinya, merupakan ancaman langsung terhadap strategi Nadella. Faktanya, dalam beberapa menit setelah pengumuman tersebut dipublikasikan pada Jumat, saham Microsoft terpukul hampir 2 persen.
Microsoft Gandeng Mantan CEO OpenAI Sam Altman
Namun reaksi Nadella di bawah tekanan, mengumumkan pada tengah malam pada hari Minggu ia telah mempekerjakan Altman dan mantan Presiden OpenAI Greg Brockman untuk memimpin laboratorium penelitian AI baru di dalam Microsoft, adalah langkah penting yang membuat dirinya tidak dirugikan.
Karena jika Microsoft kehilangan Altman, dia bisa saja beralih ke Amazon, Google, Apple, atau sejumlah perusahaan teknologi lainnya yang ingin menghadirkan wajah AI secara global.
Microsoft sekarang akan mempekerjakan dua pekerja paling berpengaruh di OpenAI dan mempertahankan saham besarnya di startup tersebut.
OpenAI, pada bagiannya, menunjuk mantan bos Twitch Emmett Shear sebagai CEO sementara. Tidak jelas seperti apa tim peneliti baru Microsoft nantinya, namun perekrutan ini jelas merupakan sebuah langkah besar bagi Nadella.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 20 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan saham Senin, 20 November 20230. Wall street melesat didorong saham teknologi yang dipimpin saham Microsoft dan Nvidia.
Dikutip dari CNBC, Selasa (21/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 203,76 poin atau 0,58 persen ke posisi 35.151,04. Indeks S&P 500 bertambah 0,74 persen ke posisi 4.547,38. Indeks Nasdaq naik 1,13 persen ke posisi 14.284,53.
Saham Microsoft naik 2 persen, dan mencapai level tertinggi baru dalam 52 minggu, setelah CEO Satya Nadella menuturkan mantan CEO OpenAI Sam Altman akan bergabung dengan raksasa teknologi itu untuk memimpin tim peneliti AI baru.
Saham produsen chip Nvidia melambung 2,3 persen, dan ditutup ke level tertinggi sepanjang masa jelang laporan laba pada perdagangan saham Selasa sore waktu setempat.
Sektor jasa teknologi dan komunikasi merupakan sektor yang mencatat keuntungan terbesar di indeks S&P 500, masing-masing naik 1,5 persen dan 1 persen. Saham Palo Alto Networks bertambah 5,2 persen, sedangkan saham Intel menguat 2,1 persen. Sementara itu, saham Paramount bertambah 5,6 persen dan saham Netflix naik 1,8 persen.
Wall street akan libur pada perdagangan Kamis, 23 November 2023 untuk peringati Thanksgiving. Pada perdagangan Jumat, 24 November 2023 juga akan lebih singkat. Perdagangan saham menjelang libur Thanksgiving berfluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Namun, November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk indeks S&P 500, menurut Stock Traders Almanac.
Pelaku Pasar Menanti Risalah Rapat The Fed
Pasar tetap antusias hingga akhir tahun, terutama setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan yang dirilis pekan lalu. Hal ini menenangkan kegelisahan investor terhadap tingginya harga dan memberikan indikasi harapan kalau the Federal Reserve (the Fed) dapat berhenti menaikkan suku bunga. Imbal hasil obligasi juga terus menurun pada Senin, 20 November 2023 seiring kuatnya lelang obligasi bertenor 20 tahun.
“Salah satu hal yang memicu kenaikan baru-baru ini sejak akhir Oktober dan hari ini adalah penurunan sekitar setengah persen dalam imbal hasil treasury yang jelas mendukung nilai aset,” ujar Senior Investment Strategist Ascent Private Capital Management US Bank, Tom Hainlin.
Ia mencatat belanja fiskal dan masalah defisit menimbulkan risiko tekanan kenaikan pada imbal hasil. “Jadi kami masih melihat volatilitas di pasar obligasi,tetapi sejauh ini penurunan imbal hasil benar-benar mendukung harga-harga aset berisiko tersebut yang akan menjadi fokus utama pada 2024,” ujar dia.
Wall street juga akan mengawasi risalah rapat the Fed terbaru yang dijadwalkan rilis pada perdagangan Selasa pekan ini.
Advertisement