Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD 873,86 juta hingga kuartal III 2023 atau tumbuh 201,83 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan usaha Perseroan per kuartal III 2022 senilai USD 289,44 juta.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (23/11/2023), pendapatan usaha MBMA per kuartal III 2023 terdiri atas segmen manufaktur senilai USD 873,86 juta dan segmen pertambangan USD 1,90 juta. Kemudian, total pendapatan tadi dikurangi eliminasi sebesar USD 1,90 juta.
Baca Juga
Merdeka Battery Materials juga mengalami lonjakan beban pokok pendapatan 214,73 persen YoY menjadi USD 812,45 juta per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok pendapatan per kuartal III 2022 senilai USD 258,14 juta.
Advertisement
Biaya keuangan Merdeka Battery Materials juga meningkat 89,24 persen YoY menjadi USD 18,83 juta per kuartal III 2023, dari sebelumnya USD 9,95 juta per kuartal III 2022.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Merdeka Battery Materials tercatat sebesar USD 677.097 per kuartal III 2023 atau anjlok 97,03 persen YoY dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebanyak USD 22,85 juta.
Total aset MBMA hingga akhir kuartal III 2023 mencapai USD 3,17 miliar. Angka ini terdiri atas liabilitas sebesar USD 1,01 miliar dan ekuitas USD 2,16 miliar.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 22 November 2023, saham MBMA merosot 7,26 persen ke posisi Rp 575 per saham. Saham MBMA berada di level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 575 per saham. Kapitalisasi pasar saham tercatat Rp 63,64 triliun.
Merdeka Battery Materials Suntik Anak Usaha USD 28,05 Juta
Sebelumnya diberitakan, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menyuntik dana sebesar USD 28,05 juta kepada anak usahanya, PT Merdeka Industri Anantha (MIA).Â
Mengutip keterbukaan informasi, ditulis Kamis (16/11/2023), penandatangan perjanjian pinjaman pemegang saham yang ditandatangani oleh dan antara Perseroan sebagai kreditur dan PT Merdeka Industri Anantha sebagai debitur efektif pada 13 November 2023.Â
Pinjaman yang diberikan kepada anak usaha Merdeka Industri Anantha sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian untuk mendukung kegiatan usaha anak- anak perusahaan MIA dengan cara penyediaan utang, penyetoran modal dan atau uang muka setoran modal.
Kemudian, terhadap setiap dana pembiayaan yang masih terutang yang diberikan oleh Perseroan kepada MIA, MIA dikenakan bunga sebesar penjumlahan dari Secured Overnight Financing Rate untuk setiap periode bunga dan 4,75 persen per tahun.
"Tujuan dari transaksi afiliasi ini adalah agar MIA dapat menggunakannya untuk keperluan umum perusahaan MIA secara umum. Transaksi afiliasi ini lebih efisien jika dilaksanakan antara Perseroan dan MIA," tulis Manajemen Merdeka Battery Materials.Â
Asal tahu saja, PT Merdeka Industri Anantha merupakan anak perusahaan MBMA, yang merupakan perusahaan terkendali Perseroan yang sahamnya dimiliki secara langsung sebesar 99 persen oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk, dan PT Merdeka Industri Mineral secara langsung sebesar 1 persen.
Â
Advertisement
Suntik Modal untuk Proyek Smelter Morowali
Sebelumnya, emiten milik Boy Thohir, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menyuntik dana sebesar USD 200 juta atau Rp 3,06 triliun (asumsi kurs Rp 15.324 per dolar AS) kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Transaksi afiliasi ini akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal MTI.Â
Berdasarkan perjanjian, Perseroan sebagai kreditur yang juga sebagai sebagai perusahaan pengendali MTI, sepakat untuk memberikan dana pembiayaan sampai dengan USD 200 juta kepada MTI dengan secured overnight funding rate (SOFR) dan margin 5,26 per tahun.
Sehingga, setelah efektifnya perjanjian, MTI dapat menggunakan dana pembiayaan yang diberikan oleh Merdeka Battery Materialsuntuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal MTI yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua 2023.
Adapun Proyek AIM I yang dimaksud adalah Proyek Acid Iron Metal, yang merupakan proyek patungan antara grup Perseroan dan grup Tsingshan yang berlokasi di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang memproses bijih pirit kadar tinggi (besi sulfida) dari Tambang Tembaga Wetar menghasilkan logam, seperti pellet besi, tembaga, emas dan perak serta asam sulfat dan uap.
Â
Ciptakan Nilai Tambah
Sekretaris Perusahaan Merdeka Battery Materials Deny Greviartana Wijaya menuturkan, dengan terlaksananya transaksi, diharapkan anak perusahaan Perseroan yang dimaksud di atas dapat menjalankan kegiatan usaha bisnisnya secara lebih efisien.Â
"Sehingga, secara tidak langsung juga meningkatkan kinerja keuangan Perseroan, sehingga pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi Pemegang Saham Perseroan," Sekretaris Perusahaan Merdeka Battery Materials Deny Greviartana Wijaya, dikutip Senin (21/8/2023).
Selanjutnya, sebelum transaksi terlaksana, Perseroan telah melakukan penilaian menggunakan prosedur internal apabila transaksi serupa dilakukan dengan pihak tidak terafiliasi dengan menggunakan syarat dan ketentuan yang sama dengan transaksi, yang hasilnya adalah syarat dan ketentuan atas transaksi tersebut telah dilakukan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku umum.
Â
Advertisement