Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat (24/11/2023) seiring investor mencermati ekonomi data dari Jepang.
Dikutip dari CNBC, Jepang, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia mencatat inflasi inti naik menjadi 2,9 persen pada Oktober 2023. Inflasi tersebut menguat dari periode September 2023 di posisi 2,8 persen. Tingkat inflasi pada Oktober 2023 menjadi 3,3 persen, dari bulan sebelumnya 3 persen. Jepang juga akan merilis aktivitas pabrik pada November dari the au Jibun bank.
Baca Juga
Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,87 persen dan indeks Topix bertambah 0,67 persen. Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,27 persen. Indeks Kospi Korea Selatan menanjak 0,2 persen dan indeks Kosdaq mendaki 0,3 persen.
Advertisement
Sementara itu, indeks Hang Seng berjangka di posisi 17.858, lebih lemah dari penutupan perdagangan sebelumnya 17.910,84.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street untuk merayakan Thanksgiving pada Kamis, 23 November 2023 waktu setempat. Akan tetapi, wall street akan kembali dibuka selama setengah hari perdagangan pada Jumat pekan ini.
Indeks berjangka menguat tipis. Indeks Dow Jones berjangka naik 0,09 persen. Indeks S&P 500 menguat 0,08 persen. Indeks Nasdaq bertambah 0,1 persen.
Bursa Saham Asia pada 23 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Kamis, 23 November 2023 setelah wall street memasuki libur Thanksgiving dengan catat reli.
Lebih dari separuh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York pada Rabu, 22 November 2023. Indeks Nasdaq alami peningkatan partisipasi dengan 62,9 persen saham dalam indeks menguat. Saham kapitalisasi kecil dan menengah masing-masing naik 0,7 persen dan 0,6 persen, seperti dikutip dari laman CNBC.
Di bursa saham Asia Pasifik, indeks ASX 200 Australia merosot 0,62 persen ke posisi 7.029,2, melanjutkan penurunan dari hari sebelumnya.
Australia mencatat aktivitias berkontraksi lebih cepat pada November 2023, menurut perkiraan awal dari Judo Bank. Index composite purchasing managers tergelincir menjadi 46,4 dari sebelumnya 47,6 pada Oktober.
Indeks Kospi Korea Selatan mencatat kenaikan selama empat hari berturut-turut. Indeks Kospi naik 0,13 persen ke posisi 2.514,96. Indeks Kosdaq naik 0,17 persen ke posisi 815,98.
Indeks Hang Seng membalikkan penurunan sebelumnya menjadi naik 0,92 persen pada jam terakhir perdagangannya. Indeks CSI 300 naik 0,48 persen ke posisi 3.561,52. Bursa saham Jepang libur.
Penutupan Wall Street pada 22 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan saham Rabu, 22 November 2023 setelah imbal hasil obligasi sempat turun ke level terendah terendah dalam dua bulan.
Dikutip dari CNBC, Kamis (23/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 184,74 poin atau 0,53 persen ke posisi 35.273,03. Indeks S&P 500 naik 0,41 persen ke posisi 4.556,62. Indeks Nasdaq melesat 0,46 persen ke posisi 14.265,86.
Lebih dari separuh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat yang menunjukkan semakin luasnya reli pasar. Indeks Nasdaq juga melambung dengan 62,9 persen saham menguat. Saham kapitalisasi kecil dan menengah juga mencatat kenaikan masing-masing 0,7 persen dan 0,6 persen.
Sementara itu, sektor energi merosot 0,1 persen pada perdagangan Rabu waktu setempat, setelah OPEC menunda pertemuan mengenai pengurangan produksi yang semula dijadwalkan pada akhir pekan. Harga Marathon Oil, EOG Resources dan Devon Energy merosot.
Advertisement
Sentimen The Fed
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun sempat turun menjadi 4,369 persen pada Rabu pagi, ke level terendah sejak 22 September. Kemudian imbal hasil obligasi pulih dan terakhir sedikit berubah pada 4,41 persen. Hal ini juga menandai penurunan signifikan pada imbal hasil obligasi 10 tahun setelah melampaui 5 persen pada Oktober untuk pertama kalinya dalam 16 tahun.
Pada perdagangan Selasa, 21 November 2023, the Federal Reserve (the Fed) memberi isyarat dalam catatan pertemuan terbarunya kalau kebijakan moneter akan tetap bersifat restriktif dan tidak memberikan indikasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Namun, investor tetap optimistis kalau bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember 2023, menurut the fed funds futures trading.
Produsen chip Nvidia melaporkan hasil kuartalan terbarunya pada perdagangan Selasa pekan ini setelah penutupan perdagangan. Nvidia mencatat laba dan pendapatan fiskal sesuai harapan. Akan tetapi, perseroan memperingatkan pembatasan ekspor di China akan bebani fiskal kuartal IV. Saham Nvidia turun 2,5 persen pada Rabu pekan ini.
Reli Bakal Berlanjut
Pada perdagangan Selasa, 21 November 2023, indeks S&P 500 dan Nasdaq mengakhiri kenaikan lima hari berturut-turut seiring reli November mengambil jeda. Indeks Dow Jones juga melemah.
Namun, rata-rata indeks utama berada pada laju kenaikan bulanan. Indeks Nasdaq telah menguat 11 persen pada November. Indeks Dow Jones bertambah hampir 7 persen. Indeks S&P 500 naik lebih dari 8 persen.
“Reli ini berlanjut sedikit lama. Soft landing dari the Fed semakin mungkin terjadi karena inflasi terus menurun. Dengan latar belakang itu, menjelang 2024, saya pkir saham akan terus menunjukkan kinerja cukup baik,” kata Analis Allianz Invesment Management, Charlie Ripley.
Sementara itu, Bursa Efek New York libur untuk peringati Hari Thanksgiving pada perdagangan Kamis pekan ini, dan tutup lebih awal pada Jumat pekan ini.
Advertisement