Sukses

Emiten Pengelola Kedai Teguk Kantongi Pendapatan Rp 100,12 Miliar hingga September 2023

PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) atau Kedai Teguk mencatat pertumbuhan pendapatan 4,28 persen dan laba bersih merosot 38,33 persen hingga kuartal III 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) atau Kedai Teguk, emiten pengelola gerai minuman kekinian merek Teguk, mencatatkan pendapatan sebesar Rp 100,12 miliar per kuartal III 2023. Pendapatan ini meningkat 4,28 persen year on year (YoY) dibandingkan dengan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 96,01 miliar.

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (24/11/2023), mayoritas pendapatan TGUK per kuartal III 2023 berasal dari bisnis minuman sebesar Rp 90,92 miliar. Adapun bisnis makanan menyumbang pendapatan sebesar Rp 9,20 miliar.

Emiten pengelola kedai Teguk mengalami kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 26,22 persen YoY menjadi Rp 48,66 miliar per kuartal III 2023, dari sebelumnya Rp 38,55 miliar per kuartal III 2022. Di sisi lain, beban usaha TGUK berkurang 6,45 persen menjadi Rp 45,82 miliar per kuartal III 2023, dibandingkan realisasi kuartal III 2022 sebesar Rp 48,98 miliar.

TGUK turut membukukan beban bunga bank sebanyak Rp 363,35 juta per kuartal III 2023. Padahal, per kuartal III 2022, emiten ini tidak memiliki pengeluaran berupa beban bunga bank.

Lantas, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TGUK menyusut 38,33 persen YoY menjadi Rp 4,15 miliar per kuartal III 2023, dari sebelumnya Rp 6,73 miliar per kuartal III 2022.

Hingga kuartal III 2023, total aset yang dimiliki TGUK berjumlah Rp 198,01 miliar. Angka ini terdiri dari liabilitas sebesar Rp 22,49 miliar dan ekuitas sebesar Rp 175,52 miliar.

Pada perdagangan saham Jumat pagi, 24 November 2023, saham TGUK merosot 3,67 persen ke posisi Rp 105 per saham. Saham TGUK dibuka turun tipis ke posisi Rp 108 per saham. Saham TGUK berada di level tertinggi Rp 109 dan terendah Rp 104 per saham. Total frekuensi perdagangan 794 kali dengan volume perdagangan 111.962 saham. Nilai transaksi Rp 1,2 miliar.

2 dari 4 halaman

Pengelola Kedai Minuman Teguk Bidik Pertumbuhan Pendapatan 20 Persen pada 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), pengelola kedai minuman Teguk membidik pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen pada 2023. Ini mengingat, Platinum Wahab Nusantara terus menggenjot ekspansi melalui penambahan gerai pada tahun ini.

Direktur Utama Platinum Wahab Nusantara Maulana Hakim mengatakan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen usai IPO.

Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan pun menggeber ekspansi pada tahun ini. Salah satunya, melakukan pengembangan bisnis di dalam negeri hingga luar negeri. 

Untuk dalam negeri, perseroan bakal membuka gerai baru di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. Sedangkan untuk luar negeri perseroan bakal membuka gerai baru di Amerika Serikat dan juga Filipina. 

"Yang pasti ada dua, penggunaan dana kita alokasikan ke pengembangan store dan menurut kita potensial dan perbaiki supaya dapat experience yang lebih bagus. Dari sisi digital experience ke marketing, lalu ke modal kerja dan kita plan untuk buka selain di Jabodetabek, ke beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagainya," kata Maulana saat ditemui di BEI, Senin (10/7/2023).

Dia bilang, tahun ini akan fokus memperluas jaringan ke Amerika Serikat (AS), karena dinilai sangat prospektif. Sebab, feedback di AS sekarang ini di luar dugaan. Hal itu tercermin dari antusiasme yang tinggi.

"Kami disebut halal boba dan best di Manhattan. Itu membuat kita lebih bersemangat, brand cita rasa lokal bisa go global," kata dia. 

 

 

3 dari 4 halaman

Tambah Gerai

Dengan demikian, perseroan akan menambah gerai Teguk hingga 220 store, termasuk di AS. 

"Plan kami akan tambah tahun ini itu tiga (gerai), karena memang AS berbeda dengan market Indonesia, kita perlu do right thing jadi tidak tergesa-gesa. Cara melihat Teguk sebenarnya lihat dari konsumer behaviour, kami tidak melihat tren produk, kami melihat perilaku konsumen lihat kategori produk channel, area bahkan experience bisa cek di website, kami ada experience produk hasil perilaku konsumen, yaitu es krim suka suka," kata dia.

Sementara itu, anggaran yang dikeluarkan untuk gerai baru sekitar Rp 40 miliar. Sebagaimana diketahui, dana untuk membuka 1 gerai Teguk dibutuhkan belanja modal sebesar Rp 500 juta. 

 

4 dari 4 halaman

Perusahaan Minuman Teguk Incar Dana Rp 117,85 Miliar dari IPO, untuk Apa?

Sebelumnya, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Perusahaan yang bergerak di bidang kedai makanan dan minuman yang memiliki merek minuman Teguk itu menawarkan 1,07 miliar saham dengan nilai nominal Rp 16 per saham.

Melansir prospektus perseroan pada laman e-ipo, Jumat (7/7/2023), perseroan telah menetapkan harga pelaksanaan Rp 110 per saham. Sehingga perseroan akan mengantongi Rp 117,85 miliar dari IPO.

Platinum Wahab Nusantara berencana mengalokasikan 60 persen dan aIPO untuk belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pengembangan dan penambahan gerai. Sisanya sekitar 40 persen akan digunakan untuk modal kerja (working capital) perseroan.

Bersamaan dengan aksi tersebut, perseroan juga menerbitkan waran sebanyak 428,57 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Waran yang diterbitkan itu sebanyak 17,14 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal jatah penjatahan. Setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh dua waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa dengan nilai nominal Rp 16 per saham.

Adapun harga pelaksanaannya Rp 152. Dengan demikian, perseroan akan peroleh dana Rp 65,14 miliar dari penerbitan waran. Dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan perseroan sebagai modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional perseroan.