Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Jack Ma hentikan rencana mengurangi kepemilikan saham di Alibaba setelah saham raksasa e-commerce China tersebut anjlok.
Mengutip CNBC, ditulis Jumat (24/11/2023), pendiri Alibaba Jack Ma menunda rencana memangkas kepemilikan saham di raksasa e-commerce setelah harga sahamnya turun. "Jack Ma belum menjual satu saham pun,” ujar Chief People Officer Alibaba, Jane Jiang kepada karyawan dalam memo internal yang dilihat CNBC.
Baca Juga
Jiang menuturkan, saham Alibaba saat ini diperdagangkan di bawah valuasi sebenarnya perusahaan. Hal ini menjadi alasan Jack Ma belum kurangi kepemilikan sahamnya.
Advertisement
Pada pengajuan peraturan pekan lalu, Alibaba mengungkapkan Jack Ma ingin jual 10 juta saham dengan nilai USD 870 juta. Rencana itu terungkap dalam pengajuan peraturan pada 16 November, saat itu Alibaba merilis laba yang berakhir September 2023.
Sebagai bagian dari rilis labanya, Alibaba menuturkan, tidak akan lagi melakukan spin-off dari bisnis komputasi awannya, sesuatu yang sedang dipantau secara ketat oleh investor. Hal ini membuat saham Alibaba anjlok sekitar 9 persen.
Namun, rencana menjual saham tersebut dibuat pada Agustus, dan kebetulan dipublikasikan pada 16 November, ujar Jiang.
Pada Agustus, saham Alibaba yang terdaftar di Amerika Serikat diperdagangkan di kisaran USD 101. Pada Rabu, 22 November 2023, harga saham Alibaba ditutup di level USD 78,94. Itu berarti jika Jack Ma menjual 10 juta saham, keuntungannya akan mencapai USD 789,4 juta, jauh lebih rendah dari USD 870 juta yang diinginkan.
Jiang menambahkan, rencana Jack Ma menjual saham dengan harga jual lebih tinggi menunjukkan kepercayaan terhadap bisnis tersebut. Alibaba tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar.
Jack Ma dan kerajaannya menjadi sasaran Beijing sebagai bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap sektor teknologi China yang berupaya kuasai kekuatan raksasa domestiknya.
Pendiri Alibaba telah mendedikasikan waktunya untuk mengajar dan melakukan penelitian di berbagai bidang seperti ilmu pertanian. Alibaba telah mengalami perombakan bersejarah pada 2023 dengan membagi perusahaan menjadi enam kelompok bisnis dan mengganti CEO-nya.
Jack Ma Disebut Bakal Pertahankan Saham Alibaba
Sebelumnya diberitakan, salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma sangat positif terhadap perusahaannya dan akan terus mempertahankan sahamnya.
Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Senin (19/11/2023), pernyataan tersebut muncul sehari setelah pengajuan peraturan menunjukkan kalau perwakilan keluarga Jack Ma menjual 10 juta American Depository Share (ADS) milik Alibaba Group Holdings senilai USD 871 juta atau sekitar Rp 13,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.571 per dolar Amerika Serikat).
Penjualan bertahap ini merupakan bagian dari “rencana bersyarat” yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menjual sebagian saham yang diterapkan pada Agustus, tetapi tidak ada satu pun saham yang terjual. "Kami yakin harga saham saat ini berada di bawah nilai wajarnya,” tulis pernyataan dari kantor Jack Ma.
Alibaba belum menanggapi permintaan komentar Reuters. Adapun penjualan saham itu akan dilakukan pada 21 November oleh JSP Investment dan JC Properties, dana yang merupakan bagian dari perwalian keluarga Jack Ma.
Pengumuman penjualan saham tersebut, bersamaan dengan pernyataan Alibaba pada Kamis, 16 November 2023 tentang pembatalan rencana untuk mendaftarkan unit cloud-nya sehubungan dengan pembatasan impor chip AS, menyeret saham perusahaan tersebut di Hong Kong turun hampir 10% pada Jumat, 17 November 2023.
Ma mengundurkan diri sebagai Chairman Alibaba pada 2019 tetapi tetap menjadi pemegang saham utama melalui kepercayaan keluarganya.
Advertisement
Saham Alibaba Merosot
Sebelumnya diberitakan, Alibaba turun hampir 10 persen pada perdagangan di bursa saham Hong Kong pada Jumat, 17 November 2023. Hal ini setelah raksasa e-commerce China tersebut mengatakan tidak akan melanjutkan spin-off penuh bisnis cloud. Hal ini karena pembatasan ekspor chip Amerika Serikat.
Saham Alibaba turun 9,77 persen menjadi 73,40 per dolar Hong Kong. Saham Alibaba berada di level tertinggi 76,65 dan terendah 72,90 per dolar Hong Kong. Kapitalisasi pasar tercatat 1,47 triliun dolar Hong Kong. Demikian mengutip laman CNBC, Jumat, 17 November 2023.
Saham Alibaba yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot 9 persen pada perdagangan Kamis, 16 November 2023. Di wall street, saham Alibaba anjlok lebih dari 10 persen sejak awal 2023.
Sedangkan saham Alibaba yang tercatat di Hong Kong turun hampir 15 persen year to date (ytd). Kinerja saham ini di bawah indeks Hang Seng. Indeks Hang Seng tergelincir 11,2 persen pada periode yang sama.
Saham Alibaba Merosot 3,5 Persen Usai Petinggi Mengundurkan Diri di Bisnis Cloud
Sebelumnya diberitakan, saham raksasa teknologi China Alibaba merosot 3,5 persen pada Senin, 11 September 2023. Koreksi saham Alibaba terjadi setelah perusahaan mengumumkan CEO Daniel Zhang akan mengundurkan diri sebagai chairman dan CEO dari bisnis cloudnya.
Dikutip dari CNBC,Selasa (12/9/2023), langkah ini dilakukan setelah Alibaba mengatakan pada Juni 2023, kalau Zhang mengundurkan diri sebagai Chairman dan CEO Alibaba untuk fokus pada unit cloud.
Eddie Wu yang dijadwalkan mengambilalih posisi Zhang sebagai CEO dan Direktur grup Alibaba mulai September kini juga akan menjadi Chairman dan CEO bisnis cloud untuk sementara waktu, demikian disampaikan perseroan pada Minggu, 10 September 2023.
Perombakan kepemimpinan yang mengejutkan pada Juni, Alibaba mengumumkan Zhang mengundurkan diri sebagai CEO dan Chairman pada 10 September untuk fokus pada cloud.
Salah satu pendiri Wu akan menjadi CEO dan direktur. Sedangkan pendiri lainnya Joseph Tsai akan menjadi Chairman pada September, demikian disampaikan Alibaba pada saat itu.
Zhang adalah CEO grup Alibaba sejak 2015, dan chairman sejak 2019. Ia juga menjabat sebagai Chairman dan CEO Alibaba Cloud Intelligence Group sejak 2022.
“Dewan perusahaan kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada tuan Zhang atas kontribusinya kepada grup Alibaba selama 16 tahun terakhir,” ujar Alibaba.
Advertisement