Sukses

Surya Semesta Internusa Kantongi Pinjaman Rp 1,5 Triliun

Dengan fasilitas pinjaman tersebut, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akan dapat tambahan dana yang diperoleh akan mempercepat pengembangan Subang Smartpolitan sebagai proyek utama.

Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 1,5 triliun. 

Sekretaris Perusahaan Surya Semesta Internusa Yulean menuturkan, pihaknya telah meneken perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan BCA dan SMI pada 22 November 2023. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah 120 bulan sejak tanggal penandatanganan. 

"Tujuan pinjaman untuk pelunasan pinjaman Perseroan kepada International Finance Corporation dan pembiayaan pengembangan Subang Smartpolitan," kata dia dalam keterbukaan informasi, ditulis Sabtu (25/11/2023). 

Dengan adanya fasilitas pinjaman tersebut, Perseroan akan dapat tambahan dana yang diperoleh akan mempercepat pengembangan Subang Smartpolitan sebagai proyek utama Grup Perseroan.

"Fasilitas pinjaman ini merupakan manajemen liabilitas Grup Perseroan," kata dia.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 24 November 2023, saham SSIA merosot 1,38 persen ke posisi Rp 430 per saham. Saham SSIA dibuka stagnan di posisi Rp 436 per saham. Saham SSIA berada di level tertinggi Rp 440 dan terendah Rp 422 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.640 kali dengan volume perdagangan 143.963 saham. Nilai transaksiRp 6,2 miliar.

2 dari 3 halaman

Surya Semesta Internusa Bakal Alihkan 62,60 Juta Saham Treasuri

Sebelumnya diberitakan, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akan menjual atau mengalihkan saham treasuri tahap III maksimal 62,60 juta saham.

Saham treasuri yang dialihkan tersebut di luar yang sudah dialokasikan untuk program management and employee stock option program (MESOP). Saham treasuri perseroan tahap ketiga yang akan dialihkan terdiri atas saham hasil pembelian kembali atau buyback yang dilaksanakan oleh perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK Nomor 2/2013.

Adapun pihak yang menerima pengalihan saham treasuri antara lain Presiden Direktur Perseroan Johannes Suriadjaja, Direktur The Jok Tung, dan Direktur Sonny Satia Negara. Pengalihan saham treasuri Surya Semesta Internusa akan dilaksanakan pada 25 Agustus 2023.

“Sedangkan harga pengalihan per saham treasuri akan ditentukan berdasarkan ketentuan pasal 10 ayat 2 huruf b Peraturan OJK Nomor/2013,” tulis perseroan.

Pihak yang menerima pengalihan saham treasuri itu merupakan pihak yang terafiliasi dengan perseroan karena merupakan direksi perseroan.

Untuk ketentuan harga pengalihan, perseroan menyebutkan akan dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 10 ayat 2 huruf b Peraturan OJK Nomor 2/2013 yaitu harga pembelian saham tidak boleh lebih rendah dari harga rata-rata pembelian kembali saham perseroan. 

Selain itu tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di bursa efek satu hari sebelum tanggal penjualan saham atau harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham oleh perseroan, mana yang lebih tinggi.

 

3 dari 3 halaman

Buyback Saham

Sebelumnya, Surya Semesta Internusa telah melakukan buyback saham sebanyak tiga tahap pada 2013 sebanyak 35,50 juta saham, tahap ketiga pada 2017/2018 sebanyak 20,27 juta saham, dan tahap ketiga pada 2020 sebanyak 100,93 juta saham. Harga per saham rata-rata masing-masing Rp 736,Rp 493 dan Rp 346 per saham.

“Perseroan telah mengalokasikan Saham Treasuri tahap pertama, tahap Kkedua, dan sebagian tahap ketiga atas Saham Treasuri kepada pihak-pihak dalam Perseroan dalam rangka program MESOP sejumlah 94.104.908 saham,” tulis perseroan

Pada penutupan perdagangan Jumat, 11 Agustus 2023, saham SSIA naik 1,54 persen ke posisi Rp 396 per saham. Saham SSIA dibuka naik dua poin ke posisi Rp 392 per saham. Saham SSIA berada di level tertinggi Rp 402 dan terendah Rp 390 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.345 kali dengan volume perdagangan 94.691 lot saham. Nilai transaksi Rp 3,8 miliar.

Video Terkini