Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG Group berkomitmen untuk terus mendukung proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Direktur Bisnis dan Pemasaran Semen Indonesia Subhan menuturkan, dalam rangka mendukung upaya pemerintah, pihaknya akan menyuplai semen untuk kebutuhan IKN.
Baca Juga
"Kami lihat, terutama 3 bulan terakhir, perkembangan IKN sangat luar biasa. Kami suplai hampir 80 persen untuk IKN dari SIG," kata Subhan dalam Public Expose 2023, Selasa (28/11/2023).
Advertisement
Menurut dia, banyak proyek yang perlu dipercepat pada 2024. Sehingga, permintaan semen pun akan turut meningkat.
Di samping itu, dengan adanya pembangunan IKN, kinerja Perseroan bakal bisa tumbuh lebih baik. Ini mengingat proyek IKN memiliki potensi yang besar.
Sebagai informasi, SMGR meraih pendapatan sebesar Rp 27,66 triliun per kuartal III 2023. Angka ini tumbuh 3,98 persen dibandingkan dengan pendapatan SMGR per kuartal III 2022 sebesar Rp 26,60 triliun.
Adapun mayoritas pendapatan SMGR hingga kuartal III 2023 berasal dari segmen bisnis produksi semen sebesar Rp 23,97 triliun. SMGR juga membukukan pendapatan dari segmen bisnis nonsemen sebesar Rp 7,50 triliun. Total pendapatan dari kedua segmen tersebut akan dikurangi oleh eliminasi senilai Rp 4,87 triliun.
Per akhir kuartal III 2023, SMGR mengantongi laba bersih periode berjalan sebanyak Rp 1,79 triliun. Hasil ini tumbuh 1,12 persen dibandingkan dengan laba bersih perusahaan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 1,77 triliun.
Kolaborasi Semen Indonesia dan Pertamina Lubricants Kembangkan Pelumas Industri
Sebelumnya diberitakan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG Group dan PT Pertamina Lubricants (PTPL) telah meneken penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam rangka pengembangan pelumas industri.
Hal itu dilakukan sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pelumas di seluruh kegiatan operasional SIG Group.Kolaborasi antara kedua perusahaan tersebut merupakan bentuk penguatan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan membuka peluang berbagai bentuk kerja sama lanjutan.
Adapun kerja sama yang dimaksud adalah riset bersama dan joint product development pelumas dan gemuk (grease) untuk kebutuhan operasional SIG Group, dan pengujian komprehensif di fasilitas Lubricants Technology Center (LTC) milik Pertamina Lubricants.
Selain itu, kerja sama ini juga menjadi wadah untuk knowledge sharing dan transfer data guna mempercepat inovasi produk dari masing-masing perusahaan.
LTC merupakan pusat riset dan inovasi pelumas pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan fasilitas modern dan sumber daya manusia profesional dengan lebih dari 200 parameter uji dan tim product development yg kompeten.
Direktur Operasi Semen Indonesia, Reni Wulandari menuturkan, kerja sama Perseroan dengan PTPL menunjukkan komitmen SIG yang kuat untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada seluruh kegiatan operasional sebagai bentuk keberpihakan terhadap industri dalam negeri.
Hal ini sekaligus menyukseskan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dicanangkan oleh Pemerintah, serta penciptaan ekosistem bisnis yang mendukung pertumbuhan dan penguatan perekonomian Indonesia.
Advertisement
Dorong Riset
“Penggunaan produk dalam negeri merupakan inisiatif strategis yang tertuang dalam Sustainability Road Map SIG 2020-2030. Kami mendukung program dan kebijakan pemerintah dalam P3DN dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), untuk pertumbuhan perekonomian nasional dengan cara membuka kesempatan seluas-luasnya bagi industri besar dalam negeri dan usaha kecil menengah, untuk ikut serta dalam bagian rantai pasok SIG,” ujar dia dalam keterangan resminya, Senin (20/11/2023).
Terlebih, Semen Indonesia dan PTPL berbagi nilai yang sama dalam menghadirkan produk kelas dunia. Sehingga sinergi ini membantu Perseroan memastikan keterandalan dan kualitas dalam proses produksi di SIG Group.
Sementara itu, Direktur Sales and Marketing Pertamina Lubricants Sari Istiani Rachmi mengatakan, kerja sama ini akan menjadi langkah penting dalam mendorong riset dan inovasi di industri pelumas yang diprediksi mengalami pertumbuhan sebesar 3 persen setiap tahunnya.
Dalam hal tersebut, PTPL tidak hanya memformulasikan oli yang sesuai dengan spesifikasi dan kerja mesin di unit-unit operasional SIG Group, melainkan juga memenuhi standar global.
"Kami memahami pentingnya riset agar dapat memformulasikan pelumas sesuai dengan spesifikasi dan kerja mesin, khususnya mesin dengan teknologi terkini. Kami adaptif, agile dan cepat dalam merespons kebutuhan konsumen,” kata Sari.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Direktur Sales and Marketing PT Pertamina Lubricants, Sari Istiani Rachmi dan Direktur Operasi Semen Indonesia, Reni Wulandari, di Yogyakarta, pada Jumat, 17 November 2023.
Kinerja Kuartal III 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada 30 September 2023.
Tercatat bahwa SMGR meraih pendapatan sebesar Rp 27,66 triliun per kuartal III 2023. Angka ini tumbuh 3,98 persen dibandingkan pendapatan SMGR per kuartal III 2022 sebesar Rp 26,60 triliun.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/11/2023), mayoritas pendapatan SMGR hingga kuartal III 2023 berasal dari segmen bisnis produksi semen sebesar Rp 23,97 triliun. SMGR juga membukukan pendapatan dari segmen bisnis non semen sebesar Rp 7,50 triliun. Total pendapatan dari kedua segmen tersebut akan dikurangi oleh eliminasi senilai Rp 4,87 triliun.
SMGR turut mengalami peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 8,12 persen YoY menjadi Rp 20,22 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan dengan kuartal III 2022 yakni senilai Rp 18,70 triliun.
Di sisi lain, beban penjualan SMGR berkurang 19,45 persen dari Rp 2,21 triliun per kuartal III 2022 menjadi Rp 1,78 triliun per kuartal III 2023.
Per akhir kuartal III 2023, SMGR mengantongi laba bersih periode berjalan sebanyak Rp 1,79 triliun. Hasil ini tumbuh 1,12 persen dibandingkan laba bersih perusahaan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,77 triliun.
Total aset SMGR hingga akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 81,68 triliun. Aset ini terdiri dari liabilitas sebesar Rp 32,18 triliun, dana syirkah temporer Rp 2,30 triliun, dan ekuitas sebesar Rp 47,20 triliun.
Jumlah aset SMGR per kuartal III 2023 lebih rendah 1,54 persen dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 82,96 triliun. Saat itu, aset SMGR terdiri atas liabilitas sebesar Rp 33,27 triliun, dana syirkah temporer Rp 2,45 triliun, dan ekuitas Rp 47,23 triliun.
Advertisement