Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Rabu (29/11/2023). Hal ini seiring investor mencermati komentar dari anggota dewan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) dan menanti inflasi Australia pada Oktober 2023.
Dikutip dari CNBC, pada Selasa waktu setempat, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menuturkan semakin yakin kebijakan sekarang sudah tepat mengendalikan inflasi. Namun, dia menegaskan inflasi masih terlalu tinggi.
Baca Juga
Waller juga menuturkan, the Fed mungkin menurunkan suku bunga jika inflasi terus menurun dalam tiga hingga lima bulan ke depan.
Advertisement
Sebaliknya, Gubernur Michelle Bowman menuturkan, kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan karena dinamika yang terus berkembang membuat inflasi tetap tinggi.
"Prospek ekonomi dasar terus memperkirakan kita perlu menaikkan suku bunga dana federal lebih lanjut untuk menjaga kebijakan cukup ketat guna menurunkan inflasi ke target 2 persen pada waktu yang tepat,” ujar Bowman.
Di Australia, indeks ASX 200 memperpanjang kenaikan pada perdagangan Selasa pekan ini. Indeks ASX 200 naik 0,27 persen menjelang pembacaan inflasi pada Oktober.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,29 persen pada awal sesi perdagangan. Sedangkan indeks Topix melemah 0,14 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,23 persen setelah mencapai level tertinggi dalam dua bulan pada perdagangan Selasa pekan ini. Indeks Kosdaq turun tipis.
Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 17.327, menunjukkan pembukaan lebih lemah dibandingkan penutupan perdagangan terakhir di posisi 17.354,14.
Di wall street, tiga indeks acuan menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini setelah komentar pejabat the Fed Waller mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga sudah selesai. Indeks Dow Jones bertambah 0,24 persen. Indeks S&P 500 naik tipis 0,1 persen, sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,29 persen.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 28 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa, 28 November 2023. Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik berada di wilayah negatif.
Dikutip dari CNBC, harga minyak turun sedikit pada perdagangan Selasa pagi. Hal ini setelah Qatar mengatakan, gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah diperpanjang dua hari lagi.
Namun, kerugian itu berbalik pada Selasa. Harga minyak berjangka Brent untuk bulan Januari diperdagangkan USD 80,17 per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi USD 75,01 per barel.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,05 persen dan memimpin kenaikan di brusa saham Asia. Indeks berakhir ke posisi 2.521,76. Indeks Kosdaq bertambah 0,76 persen ke posisi 816,44.
Indeks ASX 200 di Australia naik 0,39 persen ke posisi 7.015,2. Indeks Nikkei 225 meroost 0,12 persen ke posisi 33.408,39.Indeks Topix melemah 0,21 persen ke posisi 2.376,71.
Indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 1,02 persen pada jam terakhir perdagangannya. Indeks CSI 300 menguat 0,19 persen ke posisi 3.518,52.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 28 November 2023
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 28 November 2023. Wall street melanjutkan reli pada November 2023 seiring pejabat bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) meningkatkan harapan kalau bank sentral AS mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga lagi.
Dikutip dari CNBC, Rabu (29/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 83,51 poin atau 0,24 persen ke posisi 35.416,98. Indeks S&P 500 naik tipis 0,10 persen ke posisi 4.554,89. Indeks Nasdaq bertambah 0,29 persen ke posisi 14.281,76.
Sementara itu, Gubernur the Fed Christopher Waller telah menyatakan keyakinannya pada Selasa pagi, 28 November 2023 kalau kebijakan saat ini berada pada posisi yang baik untuk memperlambat perekonomian dan mengembalikan inflasi 2 persen.
Komentar Waller disampaikan menjelang pertemuan the Federa Open Market Committee’s Policy pada 12-13 Desember 2023. Pasar berharap komite untuk mempertahankan suku bunga pinjaman utama tetap stabil.
Saham Boeing mengangkat indeks Dow Jones pada perdagangan Selasa pekan ini. Saham Boeing naik 1,4 persen. Sedangkan saham Nike dan Walmart masing-masing bertambah 0,7 persen dan 1,2 persen. Indeks S&P 500 mendapatkan dukungan dari Newmont Corporation dan Synchrony Financial yang masing-masing naik 6,3 persen dan 5,1 persen.
Saham telah menguat pada November 2023. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing naik 7,2 persen dan 8,6 persen. Sedangkan indeks Nasdaq bertambah 11,1 persen pada November 2023.
“Kami benar-benar belum mengalami pergerakan sekeras itu selama beberapa minggu terakhir, yang memberi tahu saya beberapa emosi yang dialami pasar obligasi selama tiga bulan terakhir, namun sebenarnya selama tiga tahun terakhir, mungkin mulai tenang, yang menurut saya akan menjadi hal yang baik,” tutur Chief of Invesment Research, Nationwide Financial’s Mark Hackett.
Imbal Hasil Obligasi AS
Imbal hasil obligasi AS turun pada perdagangan Selasa pekan ini. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun hampir 6 basis poin menjadi 4,33 persen.
Hackett menambahkan tetap sangat optimistis untuk kesehatan konsumen dan kesediaan berbelanja.
Data yang dirilis Selasa pekan ini menunjukkan kepercayaan konsumen meningkat pada November, meskipun sebagian besar masih prediksi resesi akan terjadi. Indeks Conference Board naik menjadi 102 pada bulan tersebut, lebih tinggi dari revisi turun 99,1 pada Oktober dan melampaui perkiraan Dow Jones sebesar 101.
Sedangkan dalam hal laba, CrowdStrike diharapkan melaporkan laba setelah bel perdagangan.
Advertisement