Sukses

BSI Optimalkan Kantor Cabang Dubai, Perkuat Kemitraan Strategis Bersama Uni Emirat Arab

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, dengan perolehan izin usaha kantor cabang penuh, BSI akan memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menjalankan bisnis internasional.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengukuhkan kolaborasi strategisnya dengan Uni Emirat Arab (UEA) melalui optimalisasi kantor cabang penuh di Dubai.

Hal ini untuk memfasilitasi dan meningkatkan hubungan ekonomi, bisnis dan perdagangan antara Indonesia dengan UAE maupun kawasan Timur Tengah & Afrika melalui layanan keuangan syariah.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, dengan perolehan izin usaha kantor cabang penuh, BSI akan memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menjalankan bisnis internasional. 

Menurut ia, lisensi tersebut membuka peluang untuk berbagai kegiatan, antara lain trade finance seperti letter of credit (LC) ekspor dan impor, pembiayaan korporasi termasuk sindikasi dengan kapasitas  skala internasional, termasuk aktivitas arranging dan advising untuk menjembatani investasi global untuk dapat masuk ke Indonesia melalui sejumlah instrument keuangan dan perbankan.

Ia melanjutkan, fokus akan diberikan kepada Indonesia related corporations dalam semangat sebagai Indonesia incorporated. Dengan demikian, langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas layanan BSI, tetapi juga memperluas dampaknya untuk mendukung aktivitas ekonomi nasional di skala global. 

"Peningkatan kantor cabang ini tidak hanya memperkuat posisi BSI di Timur Tengah, tetapi juga meningkatkan kapasitas kami untuk menawarkan rangkaian layanan dan produk yang komprehensif kepada nasabah di Dubai," kata Hery dalam keterangan resminya, Jumat (1/12/2023).

Langkah strategis mendirikan Kantor Cabang Penuh BSI di Dubai tidak hanya menjadi wujud penguatan kemitraan dengan Uni Emirat Arabdan Arab Saudi, tetapi juga mendukung eksportir dan perusahaan Indonesia dalam mengembangkan bisnis di wilayah Timur Tengah termasuk UMKM.

Hery menegaskan, ekspansi dan layanan BSI di UEA sejalan dengan komitmen bank untuk mendukung ekosistem Global Halal Hub.

Dengan memanfaatkan posisi strategis di Dubai, BSI diharapkan dapat menjadi pemain utama yang menghubungkan Indonesia dengan pusat ekonomi syariah dunia, dengan potensi pangsa pasar mencapai 10%-20% dari volume perdagangan ekspor-impor senilai USD 4-5 miliar.

2 dari 4 halaman

Dukung Ekspor

Dalam konteks Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA), BSI optimistis mampu mendukung ekspor pengusaha lokal ke UEA dan sekitarnya. Dengan posisi sebagai pemain global di Dubai, BSI terus memperkuat kolaborasinya dengan bank-bank Islam di wilayah tersebut untuk memasarkan Sukuk. 

Hery menyatakan, inisiatif ini sejalan dengan harapan BSI untuk meningkatkan kontribusinya dalam lanskap keuangan Islam global, yang pada akhirnya membuka jalan bagi BSI untuk meraih visinya, menjadi Top 10 Global Islamic Bank.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir, menyambut baik langkah BSI di pasar global  khususnya di Timur Tengah, seiring dengan diperolehnya lisensi penuh untuk operasional bisnis di Dubai. Erick berharap bahwa BSI dapat memperkuat kontribusinya dalam mengembangkan bisnis global korporasi Indonesia di UEA dan Timur Tengah maupun Afrika.

"Kami juga terus mendorong BSI untuk membantu para pengusaha Indonesia yang ingin melakukan ekspansi di kawasan ini, terutama untuk penguatan industri halal dan keuangan syariah di Tanah Air," kata Erick.

Dukungan ini menegaskan langkah strategis BSI di Dubai mendapatkan apresiasi dan dukungan penuh dari pemerintah dalam memajukan ekonomi Indonesia di tingkat global. 

"Saya harap BSI dapat menjadi pelaku utama dalam membawa dampak positif bagi industri halal dan keuangan syariah, memfasilitasi ekspansi pengusaha lokal, dan menjadi kontributor utama pada pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Erick.

 

3 dari 4 halaman

Pembiayaan Bank Syariah Indonesia Bakal Tumbuh 15% hingga Akhir 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memproyeksikan penyaluran pembiayaan di kisaran 15 persen hingga akhir tahun ini. 

Direktur Risk Management Bank Syariah Indonesia Grandhis H. Harumansyah menuturkan, hingga akhir 2023, proyeksi pembiayaan masih di kisaran di 15 persen. 

"BSI terus jalankan bisnis syariah. Kalau bicara strategi pertumbuhan ada tiga hal utama, apa yang dicapai, bagaimana bisnis di monitor dan bagaimana sisi sumber daya manusia," kata dia dalam Public Expose 2023, Rabu (29/11/2023). 

Di samping itu, pertumbuhan tersebut harus tetap sejalan dengan target market yang ditetapkan. Sehingga, BSI juga melakukan digitalisasi dalam prosesnya dan monitoring terkait aset yang disalurkan. 

"Portfolio guideline juga direview bulanan dan triwulan. SDM yang terkait pembiayaan juga ditingkatkan kapabilitasnya," kata dia.

Sebagaimana diketahui, pembiayaan BSI mayoritas masih berasal dari sisi konsumer. Sehingga, sektor tersebut bakal menopang pembiayaan BSI hingga akhir tahun ini.

"Terkait pembiayaan wholesale kami harapkan pembiayaan segmen ini harus membawa value chain creation ke segmen di bawahnya," imbuhnya. 

4 dari 4 halaman

Target 2024

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memproyeksikan dapat mencetak kinerja positif pada 2024 di tengah kondisi ekonomi global yang masih menantang. Optimisme tersebut tidak lepas dari fundamental bisnis perseroan yang kuat serta ekonomi nasional yang dinilai masih baik.

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib menuturkan, kekuatan fundamental perusahaan yang akan menjadi penopang kinerja perseroan pertama adalah jumlah nasabah. Saat ini BSI adalah bank dengan jumlah nasabah terbesar ke-5 di Indonesia yaitu sebanyak 19,22 juta atau tumbuh 10,9 persen secara year on year (yoy) hingga kuartal III 2023.

Kedua, BSI kuat dalam pembiayaan konsumer. Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun, bertumbuh 15,94 persen year on year (yoy). Segmen konsumer mendominasi yaitu sebesar Rp117,92 triliun.

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memproyeksikan dapat mencetak kinerja positif pada 2024 di tengah kondisi ekonomi global yang masih menantang. Optimisme tersebut tidak lepas dari fundamental bisnis perseroan yang kuat serta ekonomi nasional yang dinilai masih baik.

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib menuturkan, kekuatan fundamental perusahaan yang akan menjadi penopang kinerja perseroan pertama adalah jumlah nasabah. Saat ini BSI adalah bank dengan jumlah nasabah terbesar ke-5 di Indonesia yaitu sebanyak 19,22 juta atau tumbuh 10,9 persen secara year on year (yoy) hingga kuartal III 2023.

Kedua, BSI kuat dalam pembiayaan konsumer. Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun, bertumbuh 15,94 persen year on year (yoy). Segmen konsumer mendominasi yaitu sebesar Rp117,92 triliun.