Sukses

Henry Yosodiningrat Pamit dari Mitratel Usai Jadi Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud

Mitratel telah menerima surat pengunduran diri Henry Yosodiningrat dari jabatannya selaku Komisaris Independen Perseroan pada 28 November 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengumumkan terkait pengunduran diri salah satu komisaris, yakni Henry Yosodiningrat. Rupanya, ia mundur karena dipilih menjadi Tim Pemenangan Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud).

Mitratel telah menerima surat pengunduran diri Henry Yosodiningrat dari jabatannya selaku Komisaris Independen Perseroan pada 28 November 2023. Pengunduran diri tersebut pun telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Mitratel pada Jumat, 1 Desember 2023.

"Hari senin (27 November 2023) yang lalu, saya diminta oleh pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, khususnya Mahfud MD minta saya untuk memperkuat Tim pemenangan nasional di bidang hukum,” kata Henry saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Dalam rangka memperkuat struktur Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Ganjar-Mahfud), Henry Yosodiningrat pun mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Independen Mitratel. 

"Sebelum berakhir masa jabatan saya, saya telah diperpanjang dan diangkat serta dialihkan dari Komisaris Independen menjadi Komisaris pada 22 April 2022 dengan masa jabatan sampai dengan tahun 2025," katanya. 

Profil Henry Yosodiningrat

Henry Yosodiningrat merupakan seorang Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Ia ditunjuk menjadi Komisaris Independen PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk sejak 2021 lalu menjadi Komisaris  sejak ditutupnya RUPST pada 22 April 2022.

Henry Yosodiningrat merupakan lulusan sarjana S1 di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta jurusan hukum (1976), S2 Universitas Trisakti Jakarta jurusan hukum (2016). Pada 2018, Henry Yosodiningrat lulus program doctoral dari Universitas Trisakti jurusan hukum.

Perjalanan karier profesional seorang Henry Yosodiningrat dimulai sebagai Anggota Ikatan Ahli Hukum se-ASEAN (1987-2000). Dilanjut sebagai Anggota Konsultasi Hukum Pasar Modal (1990-1995). Lalu, Henry Yosodiningrat menjabat sebagai Anggota Dewan Penasehat Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) (1995-2000).

Kemudian, pada 2003-2007, Henry Yosodiningrat melanjutkan karier dengan sebagai Anggota Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) dan di tahun 2014-2019 juga sempat terpilih untuk mewakili rakyat sebagai Anggota DPR RI Periode 2014-2019 Fraksi PDI Perjuangan.

 

2 dari 4 halaman

Henry Yosodiningrat Mengundurkan Diri sebagai Komisaris Independen Mitratel

Sebelumnya diberitakan, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengumumkan terkait pengunduran diri salah satu komisaris, yakni Henry Yosodiningrat. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (1/12/2023), Mitratel telah menerima surat pengunduran diri Henry Yosodiningrat dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan pada 28 November 2023. 

Direktur Investasi dan Sekretaris Perusahaan Mitratel Hendra Purnama menuturkan, pihaknya telah menerima surat pengunduran diri Komisaris Independen Perseroan Henry Yosodiningrat pada 28 November 2023.

"Perseroan akan mematuhi ketentuan yang diatur di dalam POJK Nomor 33/POJK 04/2014 perihal Direksi dan Dewan Komisaris Emitep-atau Perusahaan Publik," tulisnya. 

Profil

Melansir laman resmi Mitratel, Henry Yosodiningrat merupakan seorang Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Ia ditunjuk menjadi Komisaris Independen PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk sejak 2021 lalu menjadi Komisaris  sejak ditutupnya RUPST pada 22 April 2022.

Henry Yosodiningrat merupakan lulusan sarjana S1 di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta jurusan hukum (1976), S2 Universitas Trisakti Jakarta jurusan hukum (2016). Pada 2018, Henry Yosodiningrat lulus program doctoral dari Universitas Trisakti jurusan hukum.

Perjalanan Karir profesional seorang Henry Yosodiningrat dimulai sebagai Anggota Ikatan Ahli Hukum se-ASEAN (1987-2000). Dilanjut sebagai Anggota Konsultasi Hukum Pasar Modal (1990-1995). Lalu, Henry Yosodiningrat menjabat sebagai Anggota Dewan Penasehat Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) (1995-2000).

Kemudian, pada 2003-2007, Henry Yosodiningrat melanjutkan karier dengan sebagai Anggota Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) dan di tahun 2014-2019 juga sempat terpilih untuk mewakili rakyat sebagai Anggota DPR RI Periode 2014-2019 Fraksi PDI Perjuangan.

 

3 dari 4 halaman

Mitratel Akuisisi 803 Menara Senilai Rp 1,75 Triliun

Sebelumnya diberitakan, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) mengakuisisi sebanyak 803 menara milik PT Gametraco Tunggal senilai Rp1,75 triliun. Aksi korporasi akuisisi ini membuat jumlah  tenant Mitratel bertambah 1.327 penyewa.

Dari 803 menara yang diakuisisi ini, sebanyak 562 menara atau 70% berada di luar Pulau Jawa. Sedangkan 30% sisanya atau sebanyak 241 menara berlokasi di Pulau Jawa. Komposisi tambahan aset ini menegaskan komitmen MTEL untuk menjadi mitra strategis industri operator telekomunikasi dalam menggelar ekspansi ke seluruh negeri.

“Memperluas pangsa pasar ke luar Pulau Jawa telah menjadi agenda strategis sejumlah perusahaan operator telekomunikasi. Ekspansi tersebut sejalan dengan meningkatnya kebutuhan internet di berbagai daerah seiring meratanya pertumbuhan ekonomi. Sebagai pemain utama di bisnis ini dan bagian dari BUMN, tentu kami harus berada di garda terdepan dalam membantu ekspansi mereka,”kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Atas dasar itu, Theodorus Ardi Hartoko melanjutkan, perseroan akan terus menambah aset, baik berupa menara maupun fiber optik. Termasuk mengakuisisi aset yang dilepas (divestasi) operator telekomunikasi.

Sebelumnya, pada akhir September 2023, MTEL juga telah menuntaskan pembelian puluhan menara yang mayoritas berlokasi di PulauSumatera.

“Kami meyakini bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan divestasi menara dan fiber optik milik industri MNO. Mereka melakukan itu karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah (added value) dan pemenuhan kebutuhan konsumen. Perubahan ini tentu menjadi peluang bagi Mitratel untuk menjadi partner strategis dan tumbuh bersama mereka,” kataTeddy, sapaan akrab Theodorus.

 

4 dari 4 halaman

Menara Bertambah

Pada laporan kinerja kuartal III-2023, MTEL mencatatkan kepemilikan 37.091 menara, bertambah 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.051 menara.

Sementara jumlah kolokasi melonjak 21% menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi (yoy). Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik dari sebelumnya hanya 5.872 Km menjadi 29.042Km.

Teddy menjelaskan pembelian 803 menara ini bernilai strategis bukan hanya karena posisinya yang mayoritas berada di luar pulau jawa. Yang tidak kalah penting, ada tambahan 1.327 tenant baru yang menjadi bagian dari menara tersebut. “Selain menguatkan Mitratel sebagai tower provider yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia, akuisisi ini juga meningkatkan tenancyratio, ”kataTeddy.