Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) kembali melanjutkan kerjasama ekspor perhiasan emas ke India pada kuartal IV 2023. Selain itu juga Perseroan secara aktif telah mengembangkan pasar ekspor di Uni Emirat Arab (UEA).
Hartadinata Abadi telah memperpanjang kontrak kerjasama ekspor dengan LP Commodities Private Limited (LPCPL) dari periode 16 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023.
Baca Juga
Perpanjangan kontrak ini merupakan keberlanjutan kerjasama yang dilakukan sebelumnya yang telah dimulai sejak 25 Mei 2023.
Advertisement
Dengan perpanjangan kontrak kerja sama ini diperkirakan ekspor perhiasan emas dengan kadar 91,6 persen akan mencapai 5 ton sampai dengan akhir 2023.
Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menuturkan, keberlanjutan kerja sama ini semakin memperkuat posisi HRTA sebagai pemain ekspor perhiasan asal Indonesia di pasar perhiasan dunia.
Artikel Genjot Ekspor, Hartadinata Abadi Lebarkan Sayap ke Uni Emirat Arab dan India menyita perhatian di saham pada akhir pekan ini. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu (3/12/2023):
1.Genjot Ekspor, Hartadinata Abadi Lebarkan Sayap ke Uni Emirat Arab dan India
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) kembali melanjutkan kerjasama ekspor perhiasan emas ke India pada kuartal IV 2023. Selain itu juga Perseroan secara aktif telah mengembangkan pasar ekspor di Uni Emirat Arab (UEA).
Hartadinata Abadi telah memperpanjang kontrak kerjasama ekspor dengan LP Commodities Private Limited (LPCPL) dari periode 16 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023.
Perpanjangan kontrak ini merupakan keberlanjutan kerjasama yang dilakukan sebelumnya yang telah dimulai sejak 25 Mei 2023.
Dengan perpanjangan kontrak kerja sama ini diperkirakan ekspor perhiasan emas dengan kadar 91,6 persen akan mencapai 5 ton sampai dengan akhir 2023.
Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menuturkan, keberlanjutan kerja sama ini semakin memperkuat posisi HRTA sebagai pemain ekspor perhiasan asal Indonesia di pasar perhiasan dunia.
2.Alasan Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti Lepas Seluruh Saham UNVR
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Ira Noviarti melepas seluruh kepemilikan saham di Unilever Indonesia. Penjualan saham UNVR itu dilakukan untuk keperluan pendidikan sang anak.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (2/12/2023), Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti menjual 870.000 saham UNVR atau setara 0,002 persen pada 2 November 2023. Penjualan harga saham UNVR itu sebesar Rp 3.650 per saham sehingga total nilai penjualan saham sebesar Rp 3,17 miliar.
“Tujuan dari transaksi keperluan pendidikan anak. Status kepemilikan saham langsung,” tulis Ira.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 1 Desember 2023, saham UNVR melemah 0,55 persen ke posisi Rp 3.630 per saham. Saham UNVR dibuka turun 50 poin ke posisi Rp 3.600 per saham.
Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 3.700 dan terendah Rp 3.590 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.525 kali dengan volume perdagangan 116.529 saham. Nilai transaksi Rp 42,5 miliar.
Advertisement
3.IHSG Menguat 0,72% pada 27 November-1 Desember 2023, Ini Faktor Pendorongnya
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada 27 November-1 Desember 2023. Analis menilai, penguatan IHSG tersebut didorong sentimen eksternal.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (2/12/2023), IHSG menguat 0,72 persen menjadi 7.059,90 dari pekan lalu 7.009,63.
Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar saham pada pekan ini. Kapitalisasi pasar saham bertambah 0,64 persen menjadi Rp 11.120 triliun dari pekan lalu Rp 11.050 triliun.
BEI mencatat kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham selama sepekan. Rata-rata nilai transaksi harian melonjak 43,38 persen menjadi Rp 13,72 triliun dari pekan lalu Rp 9,57 triliun.