Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menganganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 150 miliar pada 2024. Dana belanja modal akan berasal dari kas internal.
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Shanti Puruhita menuturkan, belanja modal Rp 150 miliar untuk menambah dua kapal.
Baca Juga
"Tahun 2024 menambah dua kapal tunda dengan jumlah capex Rp 150 miliar, pendanaan masih dari internal, tidak ada dari luar,” tutur Shanti saat public expose live 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/12/2023).
Advertisement
Selain itu, Shanti tidak khawatirkan bisnis Jasa Armada Indonesiapada sektor transportasi dan logistic pada 2024. Perseroan akan tetap beroperasi secara optimal di tengah dinamika tahun politik. Shanti menuturkan, target ekspansi perseroan organik dan anorganik. “Organik ada rencana bisnis yang dicanangkan Pelindo Grup, untuk anorganik banyak potensi besar yang berada di bawah perairan Indonesia,” tutur dia.
Sementara itu, perseroan telah alokasikan belanja modal Rp 140 miliar untuk pengadaan dua kapal baru tipe Abimanyu.
Proses pengadaan ditargetkan selesai pada akhir tahun yang mana proses pengerjaan dua kapal tipe Abimanyu itu membutuhkan waktu hingga 18 bulan. Diharapkan pengerjaan kapal itu akan selesai pada Juni-Juli 2025.
Per November 2023, perseroan tercatat telah memiliki total 95 kapal yang terdiri dari 61 unit kapal tunda, sebanyak 29 motor pandu, dan lima kapal kepil.
Selain itu, perseroan menargetkan pendapatan usaha dapat mencapai lebih dari Rp 1 triliun pada 2024 dan laba ditargetkan melebihi capaian tahun ini.
Pendapatan Perseroan
Pendapatan usaha perseroan tercatat Rp 858,1 miliar pada kuartal III 2023, atau naik 28 persen year on year (YoY) dibandingkan Rp 671,05 miliar pada periode sama tahun lalu.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan SDM Jasa Armada Indonesia, Reini Delfianti menuturkan, kontributor utama pendapatan perseroan diperoleh dari jasa pelayanan kapal Rp 756,28 miliar atau 88,13 persen dari total pendapatan.
Jasa pengangkutan dan lainnya senilai Rp 70,33 miliar atau 8,19 persen. Jasa pengelolaan kapal Rp 31,50 miliar atau 3,67 persen.
Di sisi lain, laba Jasa Armada Indonesia Rp 119,78 miliar pada kuartal III 2023 atau naik 18 persen YoY dibandingkan Rp 101,67 miliar pada periode sama tahun lalu.
Advertisement
Jasa Armada Indonesia Tebar Dividen Tunai 2022 Rp 21,42 per Saham
Sebelumnya diberitakan, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 113 miliar atau Rp 21,42 per saham. Rencana ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Jasa Armada Indonesia yang diselenggarakan Kamis, 22 Juni 2023.
Besaran dividen tunai ini setara 75,02 persen laba perseroan tahun buku 2022. Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 19,41 miliar pada 23 Desember 2022. Sehingga sisa dividen tunai yang akan dibagikan sebesar Rp 93,6 miliar pada bulan Juli 2023.
"Pembagian dividen untuk tahun buku 2022 dengan Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 75,02 persen menunjukkan komitmen Perseroan terhadap pemegang saham yang terus memberikan kepercayaan dan dukungan kepada IPCM,” ujar Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Shanti Puruhita dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (23/6/2023).
Sepanjang 2022, perseroan membukukan laba Rp 150,6 miliar, atau naik 10 persen dari Rp 137 miliar pada tahun sebelumnya. Selain dialokasikan sebagai dividen, sebesar Rp 30,1 miliar atau 20 persen laba bersih 2022 akan dialokasikan sebagai cadangan.
Sisanya sebesar Rp 7,49 miliar sebesar atau 4,98 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Santi menuturkan, raihan laba sepanjang 2022 sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang naik 19,5 persen dari Rp 820 miliar menjadi Rp 980 miliar.
Kontributor utama berasal dari jasa pelabuhan umum sebesar Rp 503,9 miliar atau 51,4 persen dari total pendapatan, naik 18,9 persen dari Rp 423,8 miliar pada akhir 2021.
Kontributor pendapatan lainnya adalah jasa Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp 171,2 miliar yang memberikan kontribusi 17,5 persen, diikuti jasa pengelolaan kapal dan jasa marine lainnya yang masing-masing senilai Rp 54 miliar dan Rp 51 miliar.
Menambah Armada
Perseroan juga memiliki neraca keuangan yang sangat sehat dengan peningkatan total aset sebesar 4,2 persen dari periode tahun 2021, yaitu sebesar Rp 1,43 triliun menjadi sebesar Rp 1,49 triliun pada 2022.
"Selain capaian keuangan, di tahun 2022 Perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan tiga motor pandu baru yang kami beri nama Motor Pandu IPCM Srikandi 01, IPCM Srikandi 02 dan IPCM Srikandi 03 dengan daya mesin 2X300 HP yang diharapkan menjadi penambah kekuatan armada dan alat produksi dalam mendukung perluasan pasar di masa yang akan datang. Di samping itu, IPCM saat ini tengah gencar menambah pasar baru di wilayah Indonesia Timur,” beber Santi.
Selain menyampaikan kinerja yang baik di tahun 2022, IPCM terus menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan mengutamakan transparansi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan yang tercermin dari hasil asesmen GCG dengan predikat 'Sangat Baik' dan juga hasil asesmen ASEAN Corporate Governance Scorecard dengan skor 95,93 poin dalam predikat 'Sangat Baik', naik dari tahun sebelumnya dengan skor sebesar 87,82 poin.
Advertisement