Sukses

Jasa Marga Beri Sinyal Pembagian Dividen, Berapa Besarannya?

Corporate Finance & Investor Relations Senior Group Head Jasa Marga Haning Pangastuty menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk membagikan keuntungan berupa dividen.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten pengelola jalan tol BUMN, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memberikan sinyal pembagian dividen untuk tahun buku 2023. Lantas, berapakah besaran dividen-nya?

Corporate Finance & Investor Relations Senior Group Head Jasa Marga Haning Pangastuty menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk membagikan keuntungan berupa dividen sebesar 20 persen dari laba inti (core profit) tahun buku 2023. 

Sebagaimana diketahui, Jasa Marga mencatatkan core profit sebesar Rp 1,86 triliun hingga kuartal III 2023. Angka itu meningkat 84,9 persen dari periode yang sama tahun sebelulnya sebesar Rp 1,01 triliun. 

"Dividen kami komitmen range sesuai inline, up to 20 persen dari core profit Jasa Marga," kata Haning dalam konferensi pers Kinerja Kuartal III 2023 Jasa Marga, Senin (4/12/2023). 

Akan tetapi, besaran pembagian dividen tersebut juga masih bisa lebih dari 20 persen. Hal itu tergantung diskusi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan hasil kinerja keuangan perusahaan. 

Sebagai informasi, pendapatan JSMR tumbuh 20,13 persen year on year (YoY) menjadi Rp 14,08 triliun hingga kuartal III 2023, dari sebelumnya Rp 11,72 triliun per kuartal III 2022. Pendapatan JSMR per akhir kuartal III 2023 terdiri dari pendapatan tol sebesar Rp 9,79 triliun, pendapatan konstruksi Rp 3,07 triliun, dan pendapatan usaha lainnya Rp 1,20 triliun.

Beban pokok pendapatan JSMR turut mengalami kenaikan 10,09 persen YoY menjadi Rp 7,96 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,16 triliun.

Beban pokok pendapatan yang ditanggung JSMR per kuartal III 2023 berasal dari beban tol dan usaha lainnya senilai Rp 4,90 triliun dan beban konstruksi sebesar Rp 3,06 triliun 

 

 

2 dari 4 halaman

Kinerja Laba

JSMR mencatatkan laba bruto sebesar Rp 6,11 triliun per kuartal III 2023 atau meningkat 10,09 persen YoY dibandingkan laba bruto perusahaan per kuartal III 2022 yakni sebesar Rp 6,11 triliun.

Hingga kuartal III 2023, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk JSMR sebesar Rp 5,97 triliun atau melonjak 497 persen YoY dibandingkan laba bersih perusahaan pada periode yang sama tahun lalu yakni senilai Rp 1 triliun.

Total aset JSMR hingga akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 124,89 triliun. Angka ini terdiri atas liabilitas senilai Rp 86,87 triliun dan ekuitas senilai Rp 38,02 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 4 Desember 2023, saham JSMR melemah 1,06 persen ke posisi Rp 4.670 per saham. Saham JSMR dibuka naik 80 poin ke posisi Rp 4.800 per saham. Saham JSMR berada di level tertinggi Rp 4.800 dan terendah Rp 4.670 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.898 kali dengan volume perdagangan saham 76.971 saham. Nilai transaksi Rp 36,3 miliar.

3 dari 4 halaman

Anak Usaha Jasa Marga Kantongi Kredit Sindikasi Rp 7,3 Triliun

Sebelumnya diberitakan, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usaha memperoleh kredit sindikasi senilai Rp 7,396 triliun untuk mengerjakan proyek pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi tahap I Segmen Gending-Besuki sepanjang 49,68 kilometer (Km).

Adapun untuk Tahap I jalan tol Segmen Gending-Besuki tersebut terdiri dari Paket 1 Gending-Kraksaan (12,88 Km), Paket 2 Kraksaan-Paiton (11,20 Km) dan Paket 3 Paiton-Besuki (25,60 Km). Anak usaha Jasa Marga yakni PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) mendapatkan kredit tersebut dari dari Bank Himbara, Bank Daerah, dan Lembaga Pembiayaan Infrastruktur.

Jasa Marga berkesempatan kembali bekerja sama dengan para kreditur sindikasi yang mayoritas sebelumnya juga turut mendukung pembangunan Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo pada Desember 2022.

"Jasa Marga bersama-sama dengan PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Waskita Toll Road selaku Para Pemegang Saham PT JPB berharap dan mendukung penuh untuk kelancaran dan penyelesaian proyek ini,” tutur Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan, seperti dikutip dari Antara, ditulis Minggu (26/11/2023).

Seluruh target ini, menurut Agus, tidak lepas dari dukungan perbankan dan lembaga keuangan yang turut serta mensukseskan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi untuk mewujudkan konektivitas Jalan Tol Trans Jawa di sisi timur Pulau Jawa.

Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto menuturkan, perkembangan konstruksi yang dimulai sejak Februari 2023. Hingga awal November 2023, perkembangan proyek jalan tol untuk Tahap I Segmen Gending-Besuki paket 1 mencapai 31 persen, paket 2 mencapai 15 persen, dan paket 3 mencapai 6 persen.

"Kami akan mengawal seluruh proses bisnis untuk selalu mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan tujuan dan target yang telah ditetapkan,” kata Adi.

 

4 dari 4 halaman

Pemanfaatan TKDN

Adi menuturkan, ketika Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending -Besuki ini telah beroperasi, jalan tol ini akan terkoneksi dengan Jalan Tol Pasuruan -Probolinggo yang telah beroperasi terlebih dulu.

Adapun jumlah Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo mencapai 13.000 kendaraan per harinya. Adi optimis jika telah terkoneksi nantinya, lalu lintas ini juga berpotensi akan melintas di Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending-Besuki

Adi memastikan PT JPB menjaga pemanfaatan komponen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek ini dengan sebanyak mungkin menggunakan sumber daya lokal dalam pekerjaan, termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan serta bahan dalam negeri.

Diketahui, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending-Besuki nantinya akan memiliki tiga Gerbang Tol (GT), yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Besuki. Selain itu juga akan memiliki 3 buah simpang susun yaitu Simpang Susun (SS) Kraksaan, SS Paiton dan SS Besuki serta dilengkapi dengan 2 lokasi rest area yang terletak di Sta 33+650 di kedua arah, arah Probolinggo maupun arah Besuki.

Jalan tol tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dikelola oleh PT JPB selaku BUJT yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jasa Marga sebesar 94,93 persen, PT Brantas Abipraya (Persero) sebesar 5 persen dan PT Waskita Toll Road sebesar 0,07 persen.

Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending-Besuki merupakan ruas pamungkas dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa.

Tol tersebut dapat memangkas waktu tempuh Probolinggo-Besuki yang semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80- 100 Km/jam.